Sudah Masuk Musim Hujan, Begini Cara Mencegah Leptospirosis Pada Anak
Di bulan Januari dan Februari, sudah memasuki musim hujan, resiko leprospirosis pada anak pun ikut meningkat. Terutama bagi anak yang tinggal di daerah rawan banjir.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, leptospirosis adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh paparan air seni binatang yang sudah terkontaminasi bakteri leptospira.
Bahayanya, leptospirosis dapat berkembang menjadi kondisi lebih serius, seperti penyakit weil atau gagal ginjal, sakit kuning, meningitis, pendarahan di dalam paru-paru, maupun pendarahan pada kulit dan selaput lendir.
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kebersihan Makanan untuk Anak
Cara Mencegah Leptospirosis pada Anak
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah Si Kecil terkena leptospirosis.
1. Hindari Air Banjir
Foto: Johnenglander.net
Paparan air banjir menjadi resiko terbesar penularan leptospirosis pada anak yang harus dihindari, karena sudah hampir pasti bercampur dengan air seni dan kotoran binatang yang terkontaminasi bakteri.
Pediatric Infectious Disease Society of the Philippines juga merekomendasikan setiap orang tua untuk mencegah anak menyentuh, bermain, apalagi berenang di air banjir.
Namun kalau banjir tak bisa dihindari, usahakan tetap lindungi Si Kecil dari paparan air banjir ya, Moms.
Usahakan pakai sepatu boot, celana panjang, tangan panjang, dan berbagai pelindung lain untuk menekan peluang bakteri bersentuhan langsung dengan kulit.
2. Sterilkan Rumah Setelah Banjir
Foto: Freepik.com
Risiko penularan leptospirosis juga masih mengintai meski air banjir sudah surut lho, Moms.
Sebisa mungkin segera bersihkan rumah dan semua benda di dalamnya dari bekas lumpur dan air banjir.
Jangan lupa gunakan disinfektan untuk membunuh bakteri.
Baca Juga: 7 Penyakit yang Mengintai setelah Banjir dan Cara Mencegahnya, Waspada!
3. Hindari Bermain di Tempat Kotor
Foto: Freepik.com
Secara umum, semua tanah, lumpur, dan genangan air kotor sebaiknya dihindari karena selalu ada kemungkinan sudah terkontaminasi air seni atau kotoran hewan liar yang mengandung bakteri.
Ingat ya Moms, bakteri penyebab leptospirosis pada anak bukan hanya bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit.
Cipratan air atau lumpur kotor yang masuk ke dalam makanan, hidung, mulut, dan kelamin juga bisa meningkatkan risikonya.
4. Jaga Kebersihan Tangan Saat ke Petting Zoo
Foto: Freepik.com
Main ke petting zoo dan berinteraksi dengan bermacam hewan memang menyenangkan, tapi tetap saja ada resiko penularan leptospirosis pada anak lho, Moms.
Menurut penjelasan dari Agriculture Victoria, hewan seperti kuda, kambing, domba, atau sapi yang bisa ditemui di petting zoo tetap memiliki risiko membawa bakteri leptospira. Bahkan meski hewan tersebut terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun.
Jadi setelah berinteraksi dengan hewan di petting zoo, pastikan Si Kecil segera mencuci tangannya dengan gel atau sabun anti bakteri.
Baca Juga: 4 Cara Melatih Anak untuk Menjaga Kebersihan di Sekolah
5. Sterilkan Rumah dari Binatang Pengerat
Foto: Homequicks.com
Hewan pengerat seperti tikus dan tupai berpeluang paling tinggi menjadi pembawa bakteri penyebab leptospirosis pada anak. Jadi selalu pastikan rumah Moms bebas dari kehadiran kedua binatang pengerat tadi.
Si Kecil juga masih boleh memelihara hamster atau marmut, asalkan dipelihara di dalam kandang serta selalu dijaga kebersihan dan makanannya.
Jangan lupa Moms, selalu ingatkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan bersih sebelum makan serta tutup luka di kulit supaya tidak gampang kemasukan bakteri penyebab leptospirosis pada anak.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.