Waspada Infeksi Saluran Pencernaan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ada cukup banyak masalah kesehatan yang menyerang pencernaan, salah satunya infeksi saluran pencernaan.
Infeksi saluran pencernaan, atau sering disebut dengan gastroenteritis virus, adalah kondisi ketika lambung dan usus mengalami peradangan.
Masalah kesehatan yang satu ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit.
Mengutip John Hopkins Medicine, gastroenteritis cukup umum terjadi, terutama untuk kasus yang disebabkan oleh virus.
Gastroenteritis bacterial atau infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri cenderung lebih jarang terjadi.
Meski begitu, kondisi ini tetap tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan muntah dan diare, hingga berisiko dehidrasi.
Yuk, kenali gejala dan penyebab infeksi saluran pencernaan agar bisa menemukan penanganan yang tepat!
Baca Juga: Lambung Bocor, Masalah Pencernaan yang Bisa Mengancam Jiwa
Penyebab Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi saluran pencernaan dapat terjadi akibat kontaminasi makanan dan minuman.
Selain itu, penyakit ini juga bisa menyebar saat Moms berbagi peralatan makan, handuk, bahkan makanan dengan orang yang terinfeksi.
Ada beberapa virus yang bisa menjadi penyebab infeksi saluran pencernaan atau gastroenteritis, yaitu:
- E. coli
- Salmonella
- Campylobacter
- Norovirus
- Rotavirus
Selain itu, beberapa jenis kerang juga berpotensi memicu infeksi saluran pencernaan, terutama tiram mentah atau setengah matang.
Meski bisa dialami oleh segala usia, jenis infeksi ini rentan menyerang orang-orang dengan kondisi berikut:
1. Anak Muda
Anak-anak di pusat penitipan anak atau sekolah dasar lebih rentan terinfeksi virus pada saluran pencernaannya.
Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh anak yang belum matang sehingga lebih mudah jatuh sakit.
2. Orang Tua
Meski daya tahan tubuh orang dewasa sudah cukup matang, ada masanya ketika daya tahan tubuh menurun.
Orang lanjut usia lebih berisiko terserang infeksi saluran pencernaan, karena sistem kekebalan tubuhnya tak lagi sekuat saat muda dulu.
Ini terutama pada lansia yang tinggal di panti jompo, karena memiliki kontak erat dengan orang yang mungkin menularkan virus dan bakteri.
Baca Juga: Dehidrasi pada Anak, Mengapa Lebih Rentan Terjadi?
3. Penghuni Asrama
Di mana pun sekelompok orang berkumpul dalam jarak dekat, ada risiko bakteri atau virus lebih mudah menular dan menyebabkan infeksi saluran pencernaan.
4. Orang dengan Sistem Kekebalan yang Lemah
Penderita HIV/AIDS, pasien kemoterapi, atau kondisi medis lainnya memiliki sistem imun tubuh yang lemah.
Hal ini membuat tubuhnya lebih berisiko terinfeksi bakteri pada saluran pencernaan sehingga perlu lebih diwaspadai.
Gejala Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi saluran pencernaan juga sering disebut dengan flu perut.
Akan tetapi, gastroenteritis tidak sama dengan flu (influenza), ya Moms.
Pasalnya, flu hanya mempengaruhi sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Sementara infeksi saluran pencernaan menyerang usus dan menyebabkan beberapa gejala seperti:
- Diare berair, biasanya tidak berdarah
- Mual, muntah, atau keduanya
- Kram perut dan nyeri
- Kadang-kadang nyeri otot atau sakit kepala
- Demam ringan
Baca Juga: 8 Urutan Proses Pencernaan Makanan pada Manusia
Gejala infeksi saluran pencernaan biasanya berlangsung satu hingga dua hari, tetapi terkadang bisa berlangsung hingga 14 hari.
Gejala gastroenteritis virus dapat muncul dalam 1-3 hari sejak awal terinfeksi, bisa ringan hingga parah.
Ketika salah satu gejala tersebut muncul, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Selain itu, Moms juga bisa segera menghubungi layanan kesehatan jika mengalami beberapa kondisi seperti:
- Diare selama 24 jam
- Muntah atau diare selama lebih dari dua hari
- Muntah darah
- Dehidrasi hingga mengalami kelemahan yang parah disertai pusing
- BAB berdarah
- Sakit perut yang parah
- Demam di atas 40 derajat Celsius
- BAB berdarah
Sementara pada anak, segera hubungi dokter jika Si Kecil mengalami:
- Demam hingga 38,9 derajat Celsius untuk bayi
- Muntah yang sering
- Popok tetap kering atau jarang pipis selama 6 jam
- BAB berdarah atau diare parah
- Ada cekungan di tempurung kepala (fontanel)
- Mulut kering atau menangis tanpa air mata
- Sangat mengantuk atau tidak responsif
Baca Juga: 7 Makanan Penyebab Diare, Waspada Moms!
Cara Mengatasi Infeksi Saluran Pencernaan
Pemberian antibiotik kerap dilakukan untuk mengatasi gastroenteritis bakteri selama beberapa hari.
Selain itu, dokter juga dapat memberikan infus untuk mengganti cairan dan elektrolit agar tubuh lebih cepat pulih.
Namun, penanganan ini akan disesuaikan dengan tingkat keparahan infeksi masing-masing pasien.
Nah, cara paling ampuh untuk mengatasi infeksi saluran pencernaan adalah dengan upaya pencegahan.
Hindari konsumsi makanan atau minuman yang berisiko terkontaminasi dan sering-seringlah mencuci tangan hingga benar-benar bersih.
Infeksi saluran pencernaan juga mungkin terjadi saat Moms melakukan perjalanan ke luar negeri.
Untuk mengurangi risiko tersebut, Moms bisa melakukan beberapa tips berikut:
- Minum hanya air kemasan atau air berkarbonasi yang tertutup rapat.
- Hindari makan es batu, untuk menghindari risiko terbuat dari air yang terkontaminasi.
- Gunakan air kemasan untuk menyikat gigi.
- Hindari makanan mentah, termasuk buah yang dikupas, sayuran mentah, dan salad. Terutama yang telah disentuh oleh tangan manusia.
- Hindari konsumsi daging dan ikan yang kurang matang.
Baca Juga: Gejalanya Terlihat Sama, Ini Perbedaan Flu Perut dan Keracunan Makanan, Jangan Terbalik!
Itu dia beberapa informasi penting tentang infeksi saluran pencernaan. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit ini, ya Moms!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-gastroenteritis/symptoms-causes/syc-20378847
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/bacterial-gastroenteritis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.