Ini Kekhawatiran yang Biasanya Dihadapi Pasangan Saat akan Memulai Program Hamil
Pasangan yang siap untuk punya momongan umumnya melakukan sejumlah persiapan sebelum menjalani program hamil (promil).
Mulai dari mencari informasi tentang program hamil yang paling sesuai hingga tips dalam menghadapi berbagai perubahan yang akan dihadapi selama hamil.
Namun, sebaik apa pun persiapan yang dilakukan, terkadang tetap ada kekhawatiran yang muncul di benak calon Moms dan Dads.
Hal ini wajar kok, Moms, terutama bagi pasangan yang baru mencoba promil untuk pertama kalinya.
Di antara berbagai kekhawatiran saat program hamil, berikut contoh yang umum dirasakan para pasangan.
Bagaimana Bila Saya Tak Kunjung Hamil?
Foto: pexels.com
Ada pasangan yang hasil tes kesuburannya normal, tetapi juga tak kunjung punya anak.
Basim Abu Rafea, ahli endokrinologi reproduksi, spesialis infertilitas, dan direktur medis The Fertility Clinic di London Health Sciences Centre di London, Ontario mengatakan, hal ini disebut “infertilitas yang tak dapat dijelaskan”.
Sekitar 20 persen kasus infertilitas termasuk dalam kategori tersebut.
Bila promil secara alami tak kunjung membuahkan hasil, Moms dan Dads dapat mencoba alternatif program hamil lain, seperti seperti inseminasi buatan atau intrauterine insemination (memasukkan sperma ke dalam rahim saat Moms ovulasi) dan in vitro fertilisation/IVF atau program bayi tabung (pembuahan dilakukan di luar rahim).
Baca Juga: Apakah Riwayat Aborsi Dapat Menyebabkan Susah Punya Anak?
Teman Saya Langsung Hamil, Kenapa Saya Tidak?
Teman atau kenalan yang sama-sama menjalani promil mengabarkan ia positif hamil, sedangkan Moms belum. Hal ini bisa saja menimbulkan kekhawatiran, bahkan stres di diri Moms.
Beth Taylor, dokter kandungan dan kebidanan di Olive Fertility Centre di Vancouver mengatakan, pada awal menjalani promil, kebanyakan perempuan memang punya keyakinan tinggi bahwa dirinya dapat cepat hamil.
Faktanya, peluang untuk hamil dipengaruhi berbagai faktor, yang paling utama yaitu usia, jadwal ovulasi, serta kesuburan pasangan.
Selain itu, kondisi setiap pasangan berbeda-beda, jadi sebaiknya jangan membandingkan kondisi Moms dengan perempuan atau pasangan lain.
Sebisa mungkin hindari diri dari stres karena itu justru bisa memengaruhi upaya hamil.
Baca Juga: Ingin Cepat Hamil? 5 Olahraga Ini Bisa Tingkatkan Peluang Kehamilan
Bagaimana Bila Saya atau Pasangan Memiliki Masalah Infertilitas?
Foto: unsplash.com
Hasil tes kesuburan yang menunjukkan Moms atau Dads memiliki masalah infertilitas memang bisa membuat waswas.
Tetapi, sebelum terlalu khawatir, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mencari tahu penyebab masalah tersebut.
Masalah infertilitas bukan harga mati Moms dan Dads tidak bisa punya anak.
Justru pada banyak kasus, masalah infertilitas bisa diatasi sehingga pasangan masih bisa punya anak.
Baca Juga: Ini Perbedaan Saat Mencoba Hamil di Usia 20-an dan 30-an
Penanganannya tergantung penyebabnya. Dokter bisa menganjurkan penggantian gaya hidup atau memberikan obat atau terapi tertentu untuk meningkatkan kesuburan Moms atau Dads.
(AN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.