Penyebab Nyeri Dada, Tak Melulu Akibat Sakit Jantung!
Nyeri dada sangat berbahaya jika tak ditanggulangi atau terlalu lama dibiarkan.
Nyeri dada sendiri menjadi penyebab terbesar kedua dari seseorang yang masuk Unit Gawat Darurat (UGD) di Amerika Serikat.
Dilansir dari sebuah jurnal yang berjudul Chest Pain, nyeri dada sendiri adalah sebuah keluhan yang wajar.
Meski demikian kondisi ini bisa menjadi salah satu tanda dari penyakit berbahaya yang mengancam nyawa.
Nah, karena berbahaya, Moms sebaiknya mengetahui kemungkinan nyeri dada yang dimiliki.
Nyeri dada sendiri bisa menjadi efek dari berbagai macam penyakit. Nyeri dada sendiri pun sering dikaitkan dengan penyakit jantung, Moms.
Sangat banyak kemungkinan penyebab nyeri dada dan nyeri punggung tersebut.
Nyeri dada dibedakan menjadi 2 macam, yaitu nyeri dada terkait jantung dan nyeri dada tidak terkait jantung.
Baca Juga: 10 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kanan dan Cara Mengatasinya
Nyeri Dada Terkait Jantung
Seperti yang sudah dibahas sekilas, nyeri di dada sendiri biasanya tak selalu jadi pertanda adanya masalah pada jantung.
Meski demikian, nyeri dada adalah gejala umum yang menjadi tanda adanya penyakit jantung. Karenanya, Moms jangan sampai salah membedakan, ya!
Nyeri dada sendiri ternyata terbagi dalam berbagai macam sensasi, lho, Moms.
Nyeri dada bisa dirasakan secara ringan, hingga sakit yang seperti ditusuk benda tajam.
Tak sampai sana, Moms juga bisa merasakan sensasi terbakar di dada.
Nyeri pun dalam beberapa kasus tak hanya terasa di dada saja.
Terkadang menjalar ke rahang, leher, punggung belakang bahkan ke kedua tangan.
Seperti yang sudah disebutkan, nyeri dada bisa disebabkan oleh berbagai macam hal.
Namun yang paling berbahaya adalah ketika berhubungan dengan jantung.
Baca Juga: Ini Dia 5+ Cara Mengecilkan Pinggul yang Aman dan Efektif
1. Gejala Nyeri Dada Akibat Gangguan Jantung
Agar tidak bingung dan bisa membedakan, ini gejala nyeri dada yang disebabkan oleh gangguan jantung;
- Nyeri dada dapat terasa di belakang tulang dada, dada kiri
- Nyeri dirasakan sebagai dada kencang, seperti diremas, rasa tertekan/berat
- Nyeri dapat menjalar ke lengan kiri, rahang, punggung
- Intensitas nyeri ini tidak berubah dengan menarik napas dalam maupun batuk.
- Nyeri memberat dengan aktivitas, misalnya saat olahraga
2. Penyebab Nyeri Dada Akibat Gangguan Jantung
Penyebab nyeri dada terkait jantung misalnya penyakit jantung koroner, perikarditis, dan lain-lain.
Perlu diketahui Moms, meski nyeri dada seringkali dikaitkan pada penyakit jantung.
Namun sebagian orang yang menderita kondisi jantung mengatakan mereka mengalami ketidaknyamanan yang ringan.
Bahkan ketidaknyamanan yang dirasakan sendiri tak melulu diidentifikasikan sebagai rasa sakit.
Nah, kita sudah mengetahui berbagai ciri nyeri di dada yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Selanjutnya, yuk kita bahas mengenai rasa nyeri di dada yang tidak ada kaitannya dengan jantung.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Lemah Syahwat, Aman dan Praktis!
Nyeri Dada Tak Terkait Penyakit Jantung
Berbeda dengan nyeri yang dijadikan sebagai tanda penyakit jantung, nyeri di dada tidak terkait jantung, cirinya:
- Nyeri dada dapat dirasakan di belakang tulang dada,
- Rasa nyeri yang tajam,
- Akan semakin nyeri dengan menarik napas maupun batuk,
- Intensitas nyeri akan berubah dengan perubahan posisi, misalnya pada penyakit asam lambung
Nah selain itu, Moms juga perlu mengetahui berbagai penyakit yang bisa menyebabkan nyeri dada. Berikut daftarnya!
1. Mag
Tahukah Moms ketika penyakit mag hadir hal tersebut juga bisa menyebabkan nyeri di bagian dada?
Perut yang mulas parah bisa menyebabkan seseorang panik dan mengira dirinya mengalami serangan jantung.
Nah, ketika hal ini terjadi, maka Moms perlu mengira-ngira.
Ketika Moms tak masuk seseorang yang berisiko terkena serangan jantung, maka bisa dipastikan gejala tersebut berasal dari asam yang berada di kerongkongan.
Jika Moms merasakan hal ini, nyeri di dada bisa hilang dengan mengonsumsi antasida.
Obat tersebut bisa meredakan rasa sakit seperti terbakar karena pencernaan.
Jika Mom ragu untuk mengonsumsi hal ini, segera hubungi dokter, ya!
2. Herpes Zoster
Herpes Zoster bisa menjadi salah satu penyebab nyeri dada yang tak ada hubungannya dengan kondisi kesehatan jantung.
Jurnal US National Library of Medicine National Institutes of Health menuliskan, infeksi virus varicella zoster (VZV) pertama kali didokumentasikan dalam tulisan peradaban kuno sebagai ruam vesikuler.
Dalam dokumentasi tersebut, tidak diketahui apa penyebab herpes zoster ini.
Namun, herpes zoster merupakan sejenis virus cacar air dalam tubuh yang menyebabkan rasa sakit parah di sekitar satu sisi tulang rusuk.
Perlu diperhatikan, penyakit ini biasanya akan menimbulkan ruam yang sangat banyak.
Moms bisa merasakan panas dan gatal di area yang memiliki ruang.
Tidak seperti cacar air yang tersebar di tubuh, herpes zoster sendiri adalah ruam yang berkumpul dalam beberapa titik di tubuh.
Ruam ini berbentuk seperti ular karena ia seakan melingkari tubuh.
Herpes zoster ini pun terkadang tidak diketahui karena ukuran ruamnya yang sangat kecil.
Seseorang yang menderita herpes zoster biasanya akan merasa sakit yang mengikuti garis tulang rusuk dan pada area di sepanjang yang sakit.
Baca Juga: Aturan Imunisasi IPV untuk Cegah Polio pada Anak dan Dewasa
3. Panic Attack atau Serangan Panik
Rasa sakit di dada, jantung yang berdebar tidak normal, telapak tangan berkeringat dan disertai dengan sakit kepala bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung.
Namun hal ini ternyata juga bisa terjadi pada mereka yang mengalami gejala serangan panik atau yang biasa dikenal dengan panic attack nih, Moms!
Jika Moms mengalami gangguan panik, sebaiknya langsung dikonsultasikan kepada dokter untuk bisa mengevaluasi kesehatan jantung, nih.
Hal tersebut dikarenakan Moms perlu mengetahui langkah tepat yang perlu diambil ketika mengalami panic attack.
Jangan ragu untuk segera pergi ke UGD ketika gejala ini menyerang.
4. Angina Pectoris
Nyeri dada terutama di sebelah kiri memang bikin panik. Terlebih itu adalah area di mana jantung kita berada ya, Moms.
Namun ternyata nyeri di dada kiri juga tak selalu menjadi pertanda kita memiliki penyakit jantung.
Ketika Moms mengalami nyeri dada di sebelah kiri, hal tersebut bisa saja disebabkan oleh angina pectoris.
Gejala angina sendiri hampir sama seperti penyakit jantung yakni dada yang terasa sesak atau rasa sakit yang seperti kram otot pada dada sebelah kiri.
Nah biasanya kondisi ini terjadi usai seseorang melakukan aktivitas fisik yang membuat jantung perlu bekerja lebih keras dari biasanya.
Angina sendiri disebabkan oleh otot jantung yang tidak mendapatkan darah yang cukup mengandung oksigen.
Jadi, Moms akan merasakan seperti dada yang ditekan atau diremas.
Ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kondisi ini pun bisa menjalar ke pundak, lengan, leher, dan punggung.
5. Pankreatitis
Pankreatitis juga bisa menjadi salah satu penyebab dari nyeri dada nih, Moms.
Pankreatitis adalah radang pankreas, yakni kelenjar datang panjang di belakang lambung yang bisa menyebabkan rasa sakit di perut.
Nah, rasa sakit perut yang diakibatkan oleh kondisi ini juga bisa menjalar ke dada. Jadi, Moms perlu berhati-hati, ya!
Melansir dari Journal of the Pancreas, walaupun hal ini jarang terjadi, nyeri di dada bagian bawah adalah salah satu gejala kondisi ini.
Rasa sakit pun bisa semakin lebar ketika Moms berbaring. Nah, banyak sekali ya Moms kondisi yang menyebabkan nyeri di dada.
Ketika nyeri dada terjadi, Moms jangan langsung panik dan mengira ada permasalahan di jantung, Moms, ya!
Untuk mengetahui masalah nyeri dada dibutuhkan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan apa yang terjadi.
Jadi, segera hubungi dokter ketika Moms merasakan hal ini.
Baca Juga: 14 Rekomendasi Aloe Vera Gel Lokal Terbaik, Harga Terjangkau
Diagnosis Nyeri Dada
Nyeri dada dapat disebabkan banyak hal.
Maka, untuk memulai diagnosis dokter akan lebih dulu menanyakan riwayat kesehatan pasien serta gejala-gejala yang dialami.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya demimenegakkan diagnosis yang akurat.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan dokter untuk menentukan diagnosisnya adalah:
1. Elektrokardiogram (EKG)
Tes ini dilakukan untuk mengetahui dan melihat aliran darah pada jantung, apakah aliran darah tersebut terhambat atau bahkan memiliki gejala serangan jantung.
2. Echocardiogram
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan kondisi jantung.
Tes ini dapat menggambarkan apakah terdapat masalah terhadap aliran darah.
3. Scanning Nuklir Jantung
Tes stres nuklir (nuclear stress test) merupakan pemeriksaan diagnostik untuk menilai rIsiko penyakit jantung seseorang.
Tes ini memeriksa seberapa baik darah mengalir ke jantung, baik saat tubuh beristirahat atau beraktivitas, atau ketika seseorang sedang stres.
Baca Juga: 5 Penyebab Tidak Nafsu Makan saat Hamil dan Cara Mengatasinya
4. Tes Darah
Kerusakan otot pada jantung akan mengeluarkan enzim yang dapat terdeteksi dalam darah.
Tes ini berguna untuk melihat apakah terdapat kandungan enzim pada darah yang diakibatkan oleh kerusakan tersebut.
Jika positif, mungkin hal ini dapat menjadi indikasi kuat serangan jantung.
5. Tes Pencitraan
Tindakan ini dilakukan untuk menggambarkan kondisi jantung.
Ada beberapa tes pencitraan yang dapat dilakukan, seperti:
- CT scan
- X-ray (rontgen)
- MRI
6. Endoskopi Gastrointestinal
Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat bagian dalam lambung, di mana akan diketahui penyebab peningkatan asam lambung yang bisa saja menyebabkan nyeri dada.
Baca Juga: 9 Cara Membuat Wajah Glowing Alami dengan Mudah, Yuk Coba!
Cara Mengatasi Nyeri Dada
Cara mengatasi nyeri dada, dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan yang dialami.
Dokter mungkin akan mengobati nyeri dada dengan pemberian obat-obatan, prosedur non bedah, operasi bedah, atau kombinasi dari tiga cara ini.
Adapun perawatan penyebab sakit dada yang berhubungan dengan jantung meliputi:
1. Hindari Makanan Pemicu Nyeri
Beberapa orang yang mengalami nyeri di dada mungkin menemukan bahwa makanan tertentu dapat memicu gejala atau semakin memperburuk gejala.
beberapa makanan yang memicu terjadinya asam lambung hingga menyebabkan nyeri pada dada yaitu jenis makanan pedas, makanan high fat, daun mint dan alkohol.
2. Susu
Minum segelas susu dingin dapat membantu meredakan gejala nyeri pada dada.
Susu tidak termasuk dalam daftar “makanan pemicu” yang disarankan oleh American College of Gastroenterology untuk dihindari oleh penderita maag.
Namun terlalu banyak mengonsumsinya pun bisa memicu mulas dikarenakan lemak dan protein dalam susu dapat menyebabkan mulas.
3. Mengurangi Lemak Perut
Memiliki jumlah lemak yang berlebihan di area perut merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk kesehatan tubuh. hal ini juga memicu postur tubuh yang kurang ideal
Menurunkan berat badan adalah ide yang bagus jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas.
Obesitas menyebabkan peningkatan tekanan di perut, yang pada gilirannya mendorong isi perut ke kerongkongan, yang dapat menyebabkan mulas.
4. Berhenti Merokok
Pada umumnya, sebuah fakta yang buruk mengenai dampak negatif rokok sudah banyak di ketahui banyak orang.
Dengan mencoba mengurangi mengonsumsi tembakau ke dalam paru-paru, bisa mengurangi refluks asam atau penyakit lain yang mendorong nyeri dada hhingga punggung.
Baca Juga: 5 Manfaat Lari Sore, Benarkah Lebih Baik dari Lari Pagi?
Nah, itu dia Moms berbagai jenis nyeri dada. Yuk, periksakan diri ke dokter jika mengalami hal ini!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3684190/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470557/
- https://pancreas.imedpub.com/acute-pancreatitis-with-normal-serum-lipase-and-amylase-a-rare-presentation.php?aid=7509
- https://www.webmd.com/heart-disease/heart-disease-angina#2
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/321650
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.