05 Juli 2024

12 Penyebab Benjolan di Gusi dan Cara Mengobatinya

Apakah bisa hilang dengan sendirinya?
12 Penyebab Benjolan di Gusi dan Cara Mengobatinya

Foto: Parenting.firstcry.com

Bengkak atau benjolan di gusi dapat terasa sangat mengganggu.

Ini bisa jadi tanda masalah kesehatan dari yang ringan hingga serius dan butuh penanganan dokter.

Pada kebanyakan kasus, ada gejala lain yang juga bisa dialami, seperti gusi yang nyeri, sensitif, dan mudah berdarah saat menyikat gigi.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bau Mulut karena Gigi Berlubang, Simak!

Penyebab Benjolan di Gusi

Penyebab Benjolan di Gusi
Foto: Penyebab Benjolan di Gusi (Orami Photo Stock)

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab munculnya benjolan di gusi. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Partikel Makanan Menempel di Gigi

Penyebab gusi bengkak mungkin sederhana, seperti adanya partikel makanan tersangkut di gigi.

Misalnya, makan popcorn dapat menyebabkan potongan kernel yang keras tersangkut di antara gigi, terkadang menempel di gusi.

Ini dapat dengan mudah menyebabkan iritasi dan pembengkakan di area tersebut.

Jika ini penyebabnya, biasanya benjolan di gusi akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

2. Radang Gusi (Gingivitis)

Menurut studi di jurnal Malaysian Family Physician, radang gusi merupakan penyebab paling umum benjolan di gusi.

Ini adalah penyakit yang menyebabkan gusi menjadi iritasi dan bengkak.

Banyak orang tidak tahu bahwa mereka menderita gingivitis karena gejalanya bisa sangat ringan.

Gingivitis umumnya terjadi akibat kebersihan mulut yang buruk, yang memungkinkan plak menumpuk di garis gusi dan gigi.

Plak adalah lapisan yang terdiri dari bakteri dan partikel makanan yang menempel pada gigi dari waktu ke waktu.

Jika plak tetap pada gigi selama lebih dari beberapa hari, itu menjadi karang gigi.

Karang gigi tidak dapat dihilangkan hanya dengan flossing dan menyikat gigi.

Untuk menghilangkannya, Moms perlu menemui dokter gigi. Jika dibiarkan karang gigi dapat menyebabkan gingivitis.

3. Periodontitis

Jika tidak diobati, gingivitis pada akhirnya dapat menyebabkan kondisi yang jauh lebih serius yang disebut periodontitis.

Periodontitis adalah tahap lanjut dari penyakit gusi yang terjadi ketika gingivitis tidak diobati.

Ini merupakan infeksi yang lebih dalam pada jaringan dan tulang pendukung gigi.

Gejalanya termasuk gusi bengkak, merah, berdarah, gusi surut, bau mulut, dan pada kasus yang parah, kehilangan gigi.

Perawatan periodontitis memerlukan pembersihan mendalam oleh dokter gigi, antibiotik, dan kadang-kadang operasi gusi.

4. Kehamilan

Benjolan di gusi juga bisa terjadi selama kehamilan.

Aliran hormon yang diproduksi tubuh selama kehamilan dapat meningkatkan aliran darah di gusi.

Peningkatan aliran darah ini dapat membuat gusi lebih mudah teriritasi, yang menyebabkan pembengkakan.

Perubahan hormonal ini juga dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melawan bakteri yang biasanya menyebabkan infeksi gusi.

Ini dapat meningkatkan risiko terkena radang gusi atau gingivitis.

Baca Juga: 9 Kebiasaan Bayi Memasukkan Tangan ke Mulut, Yuk Cek!

5. Malnutrisi

Menurut studi di jurnal Monographs in Oral Science, kekurangan vitamin B dan C dapat menyebabkan bengkak atau benjolan di gusi.

Vitamin C memainkan peran penting dalam pemeliharaan dan perbaikan gigi dan gusi.

Jika kadar vitamin C turun terlalu rendah, seseorang bisa terkena penyakit kudis.

Penyakit kudis dapat menyebabkan anemia dan penyakit gusi.

6. Infeksi Jamur Candidiasis

Jika gingivitis maupun periodontitis disebabkan oleh bakteri, ada lagi penyebab benjolan di gusi yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Melansir laman Canadian Cancer Society, Candida, merupakan jenis jamur yang biasa ditemukan di mulut dan pertumbuhannya yang berlebih dapat menyebabkan infeksi.

Infeksi jamur ini dapat menyebabkan benjolan di gusi.

Candidiasis sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, pengguna antibiotik jangka panjang, atau penderita diabetes.

Gejalanya termasuk bercak putih atau kuning pada gusi dan mulut, rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan.

Infeksi ini dapat menyebabkan benjolan yang terasa tidak nyaman.

Untuk mengatasinya dibutuhkan perawatan dengan obat antijamur untuk mengendalikan pertumbuhan jamur dan menghilangkan gejala.

7. Infeksi Virus Herpetic Gingivostomatitis

Melansir National Center for Biotechnology Information, Herpetic Gingivostomatitis disebabkan virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) yang gejalanya ditandai dengan demam tinggi dan lesi oral yang nyeri.

Luka di mulut yang muncul dapat berupa lepuhan kecil yang menyakitkan di gusi, bibir, lidah, dan bagian dalam pipi.

Gusi yang terinfeksi menjadi bengkak, merah, dan nyeri, dan kondisi ini sering disertai demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Lepuhan yang pecah dapat menyebabkan luka yang menyakitkan, dan benjolan atau pembengkakan gusi merupakan respon tubuh terhadap infeksi virus ini.

8. Sariawan

Sariawan, atau ulkus mulut, dapat menjadi penyebab benjolan di gusi ketika luka kecil yang menyakitkan ini muncul di jaringan gusi.

Sariawan biasanya disebabkan oleh cedera mulut, stres, kekurangan nutrisi, atau kondisi kesehatan tertentu.

Ketika sariawan muncul di gusi, gusi di sekitar luka bisa menjadi bengkak dan meradang, menyebabkan benjolan yang terasa nyeri.

Baca Juga: Harga Membersihkan Karang Gigi di Puskesmas dan Klinik

9. Kista Gigi

Kista gigi adalah benjolan berbentuk kantong yang terbentuk di sekitar akar gigi atau di dalam gusi.

Kista ini bisa berisi udara, cairan, atau material lainnya.

Kista gigi umumnya terjadi sebagai respons terhadap infeksi gigi yang tidak diobati atau proses peradangan di sekitar akar gigi.

Ketika kista tumbuh, ia dapat menekan jaringan sekitarnya dan menyebabkan pembengkakan yang terlihat sebagai benjolan di gusi.

10. Abses Gusi

Abses gusi adalah kondisi medis yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan gusi.

Infeksi ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk karena gigi yang rusak atau infeksi akar gigi yang tidak diobati.

Ketika infeksi terjadi, tubuh akan bereaksi dengan mengirimkan sel-sel darah putih untuk melawan bakteri.

Proses ini dapat menghasilkan nanah yang terkumpul di dalam jaringan gusi, membentuk benjolan atau kantung yang terasa lunak atau berisi cairan di area yang terkena.

Gejala abses gusi bisa termasuk nyeri hebat, bengkak, kemerahan, dan mungkin disertai dengan rasa tidak enak di mulut, bau napas tidak sedap, atau bahkan demam jika infeksinya parah.

11. Fibroma

Fibroma oral adalah kondisi di mana terbentuknya benjolan atau pertumbuhan jaringan lunak di dalam mulut, termasuk di gusi.

Fibroma oral umumnya bersifat jinak (non-kanker) dan biasanya disebabkan oleh iritasi atau trauma pada jaringan gusi yang terjadi berulang kali.

Warna fibroma oral dapat bervariasi, kadang-kadang berwarna sama dengan jaringan sekitarnya atau berwarna lebih terang.

Baca Juga: 8 Penyebab Gusi Bernanah dan Cara Mengobatinya, Catat Moms!

12. Kanker Mulut

Kanker mulut dapat berkembang di berbagai bagian rongga mulut, termasuk di gusi.

Kanker mulut bisa menyebabkan pertumbuhan jaringan yang tidak normal di gusi, yang mungkin terasa sebagai benjolan atau pembengkakan.

Gejala-gejala lain dari kanker mulut meliputi gigi tanggal, kesulitan menelan atau berbicara, perubahan suara, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau rahang.

Apakah Benjolan di Gusi Bisa Hilang dengan Sendirinya?

Benjolan di gusi kadang bisa sembuh sendiri jika disebabkan oleh iritasi ringan.

Iritasi ringan pada gusi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti makanan yang tajam atau sikat gigi yang terlalu keras.

Benjolan yang muncul karena iritasi ini biasanya kecil dan tidak disertai rasa sakit yang parah.

Iritasi ringan ini juga bisa berupa sariawan. Sariawan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam 1 hingga dua minggu.

Cara mengatasinya adalah dengan menjaga kebersihan mulut yang baik dan menghindari iritasi lebih lanjut untuk mempercepat proses penyembuhan serta mengurangi pembengkakan pada gusi.

Akan tetapi, benjolan di gusi yang disebabkan infeksi bakteri, jamur atau virus, serta abses, atau kista biasanya membutuhkan pertolongan medis untuk penyembuhan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi atau untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Cara Mengobati Benjolan di Gusi

Cara Mengobati Benjolan di Gusi
Foto: Cara Mengobati Benjolan di Gusi (Orami Photo Stock)

Jika Moms mengalami bengkak atau benjolan di gusi selama lebih dari 2 minggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi.

Dokter gigi akan menanyakan tentang kapan gejala dimulai dan seberapa sering gejala itu muncul.

Untuk memastikan kondisi, dokter dapat melakukan pemeriksaan dengan sinar-X pada rongga mulut.

Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan tes darah untuk memeriksa apakah ada infeksi.

Tergantung pada penyebab benjolan di gusi, dokter gigi mungkin meresepkan obat kumur yang membantu mencegah gingivitis dan mengurangi plak.

Mereka mungkin juga menyarankan untuk menggunakan merek pasta gigi tertentu.

Dalam beberapa kasus, antibiotik mungkin diperlukan.

Jika Moms mengalami gingivitis yang sangat parah, pembedahan atau operasi mungkin diperlukan.

Namun, ini biasanya hanya direkomendasikan untuk mereka yang memiliki penyakit gusi stadium lanjut, misalnya periodontitis parah.

Salah satu pilihan perawatan yang umum adalah scaling dan root planing.

Ini adalah prosedur di mana dokter gigi mengikis gusi yang sakit, plak gigi, dan kalkulus, atau karang gigi, pada akar gigi.

Dengan tujuan untuk memungkinkan gusi yang tersisa sembuh.

Sebagai perawatan rumahan, ada beberapa tips yang bisa dicoba, yaitu:

  • Menyikat gigi dengan lembut agar tidak melukai gusi.
  • Berkumur air garam untuk membersihkan mulut dari bakteri.
  • Minum banyak air. Air akan membantu merangsang produksi air liur, yang melemahkan bakteri penyebab penyakit di mulut.
  • Hindari iritasi, termasuk obat kumur yang kuat, alkohol, dan tembakau.
  • Tempatkan kompres hangat di wajah untuk mengurangi nyeri gusi. Kompres dingin juga dapat membantu mengurangi pembengkakan.

Baca Juga: 12+ Penyebab Mulut Terasa Asam dan Cara Mengatasinya

Cara Mencegah Benjolan di Gusi

Menyikat Gigi
Foto: Menyikat Gigi (Evansondds.com)

Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari bengkak atau benjolan di gusi, yaitu:

1. Menjaga Kebersihan Mulut

Sikat gigi secara teratur minimal dua kali sehari dan gunakan benang gigi setiap hari untuk membersihkan sisa makanan di antara gigi.

Kebersihan mulut yang baik dapat mengurangi risiko peradangan dan infeksi yang dapat menyebabkan benjolan di gusi.

2. Kunjungan Dokter Gigi Rutin

Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya dua kali setahun.

Ini penting untuk mendeteksi masalah gigi dan gusi secara dini sebelum berkembang menjadi benjolan atau masalah lainnya.

3. Hindari Trauma pada Gusi

Hindari menggigit kuku atau benda keras lainnya yang dapat menyebabkan luka atau iritasi pada gusi.

Trauma pada gusi dapat memicu pembentukan benjolan atau masalah lainnya.

4. Perhatikan Pola Makan

Konsumsilah makanan sehat yang kaya akan vitamin dan mineral, terutama vitamin C dan kalsium, dapat memperkuat gigi dan gusi.

Hindari makanan yang terlalu manis atau mengandung banyak karbohidrat sederhana yang dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan masalah gusi.

5. Hindari Stres Berlebihan

Stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi serta masalah kesehatan mulut lainnya.

Jadi, pastikan untuk kelola stres dengan cara yang sehat, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan agar kesehatan tubuh terjaga secara menyeluruh.

Baca Juga: Umur Berapa Anak Pakai Pasta Gigi? Ini Penjelasannya!

Moms juga bisa bertanya pada dokter mengenai saran pasta gigi dan obat kumur yang tepat untuk kondisi yang dialami.

Nah, itulah pembahasan mengenai benjolan di gusi, mulai dari penyebab hingga tips pencegahannya.

Semoga bermanfaat ya, Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7136683/
  • https://karger.com/books/book/335/chapter-abstract/5521138/Chapter-6-Vitamins-and-Oral-Health?redirectedFrom=fulltext
  • https://www.healthline.com/health/gums-swollen
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/swollen-gums
  • https://www.prevention.com/health/a28798983/swollen-gums/
  • https://cancer.ca/en/cancer-information/cancer-types/oral/what-is-oral-cancer/non-cancerous-tumours

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.