17 Juli 2023

Apa Itu Investasi? Ketahui Pengertian dan Tips Melakukannya!

Penting memiliki komitmen untuk mencapai keuntungan lebih besar di masa depan.

Istilah investasi kembali populer terutama di tengah pandemi COVID-19.

Banyak orang berlomba-lomba mencari media atau instrumen investasi jangka pendek maupun jangka panjang yang tepat agar bisa mencapai tujuan keuangan.

Dalam booklet Kingdom of Saudi Arabia Capital Market Authority, investasi adalah komitmen berdasarkan sumber daya keuangan yang dilakukan pada masa kini untuk mencapai keuntungan yang lebih besar di masa depan.

Meski demikian, jumlah masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan itu masih tergolong dalam kategori rendah.

Oleh karenanya jumlah tersebut harus terus ditingkatkan agar tidak kalah dengan investor asing.

Menurut survei yang dilakukan sebuah perusahaan global pertukaran aset kripto, Luno pada tahun 2020, masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial lebih memilih menabung ketimbang berinvestasi.

Bahkan sebanyak 69% anak muda Indonesia bahkan belum melek berinvestasi.

Meski demikian, banyak pengamat optimis bahwa jumlah investor Indonesia akan meningkat setiap tahunnya seiring dengan perkembangan teknologi dan zaman.

Kini, berinvestasi bisa lebih mudah dan praktis karena bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun, Moms.

Apakah Moms tertarik untuk berinvestasi?

Jika ya, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, lebih baik Moms mengetahui dulu ragam jenis investasi yang cocok dan sesuai kebutuhan Moms.

Berikut ini dijelaskan mengenai penanaman modal untuk pemula dan ibu rumah tangga.

Baca Juga: 7 Jenis Investasi yang Cocok untuk Keluarga Muda

Tips Berinvestasi untuk Pemula

Memulai Investasi (Orami Photo Stock)
Foto: Memulai Investasi (Orami Photo Stock)

Jika Moms atau Dads termasuk dalam kategori pemula di dunia perinvestasian, maka harus memahami dulu tips, risiko, dan jenis yang tepat.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian serta mencari jenis yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Berikut penjelasannya.

1. Tetapkan Tujuan dan Jangka Waktu

Pertimbangkan tujuan berinvestasi seperti apa yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.

Sebab, lamanya waktu penanaman modal akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam memilih jenis instrumen investasi.

Apabila jangka waktu penanaman dana tersebut terlalu pendek, 3 bulan atau 6 bulan ke depan, maka berinvestasi bukanlah solusi terbaik untuk mencapai tujuan ekonomi tersebut.

2. Ketahui Toleransi

Moms dan Dads perlu menyadari bahwa tingkat risiko penanaman dana bervariasi.

Sementara, kondisi pasar juga tidak stabil atau bergerak naik dan turun dari waktu ke waktu.

Sehingga, penting bagi Moms untuk memahami tingkat toleransi risiko pribadi. Artinya, Moms harus mengukur seberapa nyaman risiko yang bisa Moms tangani.

Moms harus mengukur kemampuan diri sendiri, Apakah Moms sanggup untuk tidak panik atau tergesa-gesa mengambil keputusan yang gegabah ketika pasar sedang turun?

Baca Juga: 5 Bentuk Investasi untuk Pendidikan Anak yang Bisa Moms Lakukan

3. Diversifikasi Risiko

Setelah mengetahui risiko investasi, kini saatnya melakukan diversifikasi risiko.

Menurut jurnal Ekonomski Horizonti, dijelaskan bahwa berinvestasi, aturan praktis yang baik adalah tidak meletakkan semua uang dalam satu pilihan investasi.

Sebaliknya, Moms harus melakukan diversifikasi atau menyebarkan uang ke dalam beberapa pilihan penanaman modal.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko yang tidak diharapkan ketika berinvestasi.

4. Robo-Advisor atau Penasihat Robot

Apabila Moms kesulitan memahami berbagai layanan berinvestasi atau tidak punya waktu untuk mempelajari hal-hal tersebut, maka Moms bisa menggunakan robo-advisor.

Layanan ini mengelola investasi yang Moms pilih dengan algoritma komputer.

Mulanya, kehadiran robo-advisor ini digunakan sebagai pilihan alternatif penanaman modal oleh sebagian investor pemula.

Hal ini karena biayanya yang lebih rendah daripada harus membayar manajer investasi.

Selain itu, Moms bisa menggunakan robo-advisor untuk meng-handle akun investasi yang Moms miliki.

Layanan ini hanya memerlukan biaya sebesar 0,25%-0,50% dari total saldo investasi yang dimiliki oleh Moms per tahunnya.

Meski begitu, Moms juga harus rutin mengawasi akun agar tidak terjadi kerugian yang signifikan.

5. Konsisten dan Disiplin

Menjadi konsisten dan disiplin adalah kunci kesuksesan dalam investasi.

Tetapkan rencana investasi, tetapkan alokasi dana yang sesuai, dan lakukan investasi secara teratur tanpa terpengaruh oleh gejolak pasar atau emosi jangka pendek.

6. Mulai dengan Jumlah Kecil

Jika Moms pemula dalam investasi, mulailah dengan jumlah kecil.

Moms dapat memulai dengan reksa dana atau platform investasi yang memungkinkan investasi dalam jumlah yang terjangkau.

Ketika Moms merasa lebih percaya diri dan memiliki pengalaman yang lebih baik, Moms dapat meningkatkan jumlah investasi secara bertahap.

7. Pilih Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang cenderung memberikan hasil yang lebih baik daripada investasi jangka pendek.

Jadi, berpikirlah jangka panjang dan tetap tenang dalam menghadapi fluktuasi pasar.

Jangan tergoda untuk berinvestasi berdasarkan keputusan emosional saat terjadi perubahan pasar yang singkat.

Tujuan investasi jangka panjang adalah untuk mencapai pertumbuhan modal yang signifikan seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Sesuai Profesinya, 5 Penyanyi Ini Punya Bisnis Karaoke

Tips Berinvestasi untuk Ibu Rumah Tangga

Tips Investasi (Orami Photo Stock)
Foto: Tips Investasi (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Setelah berumah tangga, kondisi finansial tentu berbeda dengan ketika Moms masih melajang.

Apalagi jika Moms telah memiliki buah hati, tentu pengeluaran semakin bertambah.

Namun, hal ini jangan sampai dijadikan alasan untuk tidak berinvestasi ya, Moms.

Sebagai ibu rumah tangga, Moms harus tetap melek investasi sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan finansial.

Meski begitu, Moms perlu mengetahui beberapa tips berinvestasi untuk ibu rumah tangga agar tidak merugi dan terjebak dalam investasi bodong.

1. Dimulai dengan Mempersiapkan Dana Darurat

Sebagai ibu rumah tangga, Moms dan pasangan perlu mempersiapkan dana darurat untuk menghindari hal-hal yang tidak terduga seperti PHK atau ketika anak dan suami sakit.

Menurut pakar keuangan Prita Ghozie, idealnya, dana darurat yang dibutuhkan ialah 3-6 kali dari kebutuhan sehari-hari.

Misalnya, setiap bulannya Moms menghabiskan total Rp5 juta untuk belanja dan keperluan rumah tangga lainnya.

Berarti, Moms harus memiliki dana minimal Rp15-30 juta untuk dana darurat.

Nah, agar bisa mencapai dana darurat yang ideal, Moms bisa melakukannya dengan cara berinvestasi di deposito, reksadana pasar uang, dan saham.

Baca Juga: Asuransi Pendidikan untuk Anak, Penting atau Tidak?

2. Siapkan Asuransi

Sebelum memulai berinvestasi, pastikan Moms telah memiliki beberapa asuransi seperti asuransi kesehatan dan jiwa.

Agar apabila terjadi sesuai terhadap anggota keluarga, Moms tidak bingung mencari perlindungan dan jaminan untuk melanjutkan hidup.

Sebaiknya, Moms memilih asuransi kesehatan atau asuransi jiwa yang berkualitas dengan premi yang terjangkau setiap bulannya.

3. Tidak Berutang untuk Investasi

Perlu diketahui bahwa investasi bukanlah cara instan meraup keuntungan. Oleh karena itu, Moms harus menggunakan dana tak terpakai untuk berinvestasi.

Jangan sampai berutang demi bisa berinvestasi. Sebab, tujuan investasi adalah meraup keuntungan dalam jangka panjang bukan hanya agar bisa kaya raya saja.

4. Tentukan Tujuan Keuangan

Tips selanjutnya untuk memulai investasi adalah menentukan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.

Apakah Moms ingin mengumpulkan dana pensiun, membeli rumah, atau pendidikan anak? Tujuan keuangan yang jelas akan membantu Moms menentukan strategi investasi yang tepat.

5. Gali Pengetahuan Tentang Investasi

Pahami dasar-dasar investasi dan berbagai instrumen investasi yang tersedia, seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti.

Pelajari tentang risiko dan potensi keuntungan dari masing-masing instrumen sehingga Moms dapat membuat keputusan investasi yang tepat sesuai tujuan.

Baca Juga: Takut Berinvestasi? Begini Tips Investasi untuk Ibu Rumah Tangga

Instrumen Investasi Ideal untuk Pemula dan Ibu rumah Tangga

Investasi Ibu Rumah Tangga
Foto: Investasi Ibu Rumah Tangga (advisornews.com)

Ada banyak pilihan instrumen investasi yang bisa Moms pilih sebagai investor pemula dan ibu rumah tangga.

Namun, terkadang pilihan berinvestasi itu membingungkan bagi sebagian investor pemula maupun ibu rumah tangga.

Agar tak salah pilih, berikut 5 investasi ideal yang cocok untuk para pemula.

1. Deposito

Dalam deposito investasi adalah keuangan yang berarti uang disimpan di bank.

Deposito adalah transaksi yang melibatkan transfer uang ke pihak lain untuk diamankan.

Dalam hal ini, deposit mengacu pada uang yang ditransfer investor ke dalam tabungan atau rekening giro yang disimpan di bank atau credit union.

Dalam praktiknya, deposito investasi adalah uang yang disimpan masih menjadi milik orang atau entitas yang menyimpan uang tersebut, dan orang atau entitas tersebut dapat menarik uang itu kapan saja, mentransfernya ke rekening orang lain, atau menggunakan uang tersebut untuk membeli barang.

Ketika Moms mendepositkan uang ke rekening bank, uang tersebut akan menghasilkan bunga.

Bunga dapat bertambah pada tingkat dan frekuensi yang berbeda tergantung pada bank atau institusi yang digunakan.

Investasi berupa deposito ini aman dan cocok untuk Moms yang memiliki tujuan keuangan jangka pendek dan minim risiko.

Meski begitu, keuntungan yang didapatkan tergolong rendah.

Baca Juga: Bolehkah Investasi Pendidikan Digabung dengan Investasi Lainnya?

2. Logam Mulia

Apakah Moms ingin berinvestasi jangka panjang namun minim risiko kerugian?

Jika ya, Moms bisa memilih logam mulia sebagai salah satu instrumen investasi yang menjanjikan.

Sebab, logam mulia harganya cenderung selalu naik setiap tahunnya.

Selain itu, logam mulia juga menjadi salah satu investasi favorit banyak orang sejak zaman dulu.

Karena lebih aman dan tersedia dalam bentuk fisik sehingga menciptakan rasa aman serta terjamin.

3. Reksadana Pasar Uang

Melansir Journal of Applied Finance, reksa dana pasar uang adalah investasi dalam utang jangka pendek berkualitas tinggi.

Tujuan dari reksadana pasar uang adalah untuk menjaga modal sekaligus memperoleh hasil nominal.

Reksadana pasar uang sering digunakan oleh perusahaan dan lembaga untuk mengelola kebutuhan kas jangka pendek mereka.

Reksadana pasar uang termasuk dalam investasi yang aman seperti obligasi negara jangka pendek, sertifikat deposito (CD), dan utang korporasi jangka pendek.

Instrumen berinvestasi ini dianggap aman karena sebagian besar investasi pasar uang memiliki durasi yang singkat, risiko kehilangan uang sangat kecil.

Selain itu, Moms juga bisa mulai berinvestasi reksadana saham secara online menggunakan aplikasi-aplikasi investasi saham maupun e-commerce yang menyediakan layanan tersebut.

4. P2P Lending

P2P Lending merupakan penyelenggaraan layanan jasa keuangan yang mempertemukan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman.

Lalu, mereka akan melakukan perjanjian pinjam-meminjam melalui sistem elektronik dengan jaringan internet.

Sehingga Moms tak perlu kerepotan melakukan investasi karena bisa dilakukan secara online.

Selain itu, Moms juga sekaligus membantu pemodalan untuk UMKM di Indonesia.

Sebab, uang yang Moms investasikan akan disalurkan dalam bentuk pinjaman modal usaha.

Lebih lanjut, P2P Lending ini telah diawasi oleh OJK, seperti Modal Rakyat, agar hak-hak Moms sebagai investor terlindungi.

Bahkan, Moms bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp25 ribu saja.

Baca Juga: Viral Klien Investasi Jouska Rugi 70%, Ini 3 Tips Investasi untuk Moms

5. Obligasi

Dalam buku berjudul The Complete Money and Investing Guide Book obligasi adalah instrumen pendapatan tetap yang mewakili pinjaman yang dibuat oleh investor kepada peminjam (biasanya perusahaan atau pemerintah).

Investasi obligasi ini cocok untuk Moms yang memiliki tujuan finansial jangka panjang.

Seperti rencana pernikahan, membeli rumah dengan KPR, membeli kendaraan, atau tabungan pendidikan anak.

Obligasi mendapatkan keuntungan dari kupon (bunga) yang terdiri dari 3 jenis.

  • Kupon tetap (fixed coupon)
  • Zero coupon bond
  • Kupon mengambang (floating/variable coupon)

Imbal balik yang didapatkan dari berinvestasi adalah bisa tergolong besar atau kecil tergantung jangka waktu.

Semakin lama jangka waktu yang digunakan dalam investasi ini maka keuntungan yang didapatkan akan semakin besar.

Itulah tips dan jenis investasi yang baik untuk pemula serta ibu rumah tangga.

Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenisnya, apakah Moms sudah memikirkan instrumen investasi apa yang akan dipilih?

  • https://www.amazon.com/Journal-Complete-Investing-Guidebook-Guidebooks/dp/0307236994/ref=pd_bbs_1?ie=UTF8&s=books&qid=1222398797&sr=8-1
  • https://www.researchgate.net/publication/228225188_The_Role_of_Money_Market_Mutual_Funds_in_Mutual_Fund_Families
    https://www.researchgate.net/publication/327272612_Investment_diversification_as_a_strategy_for_reducing_investment_risk
  • https://cma.org.sa/en/Awareness/Publications/booklets/Booklet_1.pdf
  • https://www.bankrate.com/investing/stock-market-basics-for-beginners/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.