Kenali 12 Jenis Jerawat di Kulit dan Ragam Cara Mengatasinya
Terlihat mirip dan serupa, nyatanya ada berbagai jenis jerawat yang bisa muncul di wajah atau bagian lain pada tubuh.
Jerawat sudah seperti masalah sejuta umat. Tidak heran, karena keluhan ini bisa bikin tidak nyaman, bahkan mampu menurunkan rasa percaya diri.
Terlepas dari itu, apakah Moms tahu bahwa jerawat memilik jenis yang berbeda-beda?
Mulai dari yang kecil tetapi jumlahnya banyak, hingga yang berukuran agak besar, berwarna merah, dan sakit saat disentuh.
Vickie Baker, MD, dokter kulit asal Pennsylvania, mengatakan bahwa setiap jenis jerawat memiliki karakter yang berbeda-beda.
Yuk, cari tahu jenis jerawat selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, Moms!
Apa Itu Jerawat?
Jerawat adalah kondisi kulit yang umum terjadi akibat penyumbatan folikel rambut oleh minyak (sebum) dan sel-sel kulit mati.
Ketika pori-pori tersumbat, dapat terjadi peradangan yang ditandai dengan munculnya benjolan kecil, yang terkadang berisi nanah, di area kulit seperti wajah, leher, punggung, dan dada.
Jerawat sering kali disebut sebagai acne vulgaris dan paling umum dialami oleh remaja, terutama pada usia 10 hingga 18 tahun.
Meskipun jerawat bukanlah penyakit berbahaya, kondisi ini dapat meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan dan memengaruhi kepercayaan diri individu.
Penyebab utama jerawat meliputi produksi sebum yang berlebihan, penumpukan sel kulit mati, dan infeksi bakteri yang berkembang di dalam pori-pori.
Hormon androgen yang meningkat selama masa pubertas menjadi salah satu faktor utama pemicu jerawat.
Selain itu, faktor genetik, penggunaan produk kosmetik yang tidak sesuai, serta stres juga dapat meningkatkan risiko terjadinya jerawat.
Jenis Jerawat Kulit
Menurut Journal of American Academy of Dermatology, jerawat kecil atau besar terjadi pada sekitar 85% remaja.
Meski demikian, bukan berarti masalah kulit ini tidak bisa terjadi pada orang dewasa, ya.
Memang, hampir tak ada kasus kematian yang berhubungan dengan jerawat.
Namun, keluhan ini dapat berpengaruh buruk pada pada kondisi fisik dan psikologis penderitanya.
Oleh karena itu, mengenali jenis jerawat klasik dan cara tepat mengatasinya adalah hal yang sebaiknya Moms ketahui.
Berikut adalah beberapa jenis jerawat beserta cara mengatasinya:
1. Komedo Hitam
Komedo merupakan tipe jerawat kecil yang paling sederhana. Biasanya menyerang wajah, terutama area hidung dan dagu.
Komedo terbentuk karena minyak dan sel-sel kulit mati terkumpul dan menyumbat pori-pori.
Munculnya komedo hitam, atau disebut blackhead, disebabkan oleh paparan debu maupun kotoran dari lingkungan luar
"Jika tidak dibersihkan, komedo bisa menjelma menjadi jerawat besar,” ungkap Baker.
Bagian atas pori tetap terbuka, meskipun sisanya tersumbat oleh polusi, bakteri, atau sel-sel kulit mati.
2. Komedo Putih
Terdapat pula jerawat kecil berwarna putih yang disebut whitehead. Kondisi ini juga sering dialami beberapa orang.
Pada kasus jerawat hitam, kondisi ini terjadi di luar kulit. Sementara itu, komedo whitehead masih terletak di kulit bagian dalam.
Tak heran jika warnanya cenderung putih dan tampak samar-samar. Pada komedo whitehead, bagian atas pori-pori menutup.
Dalam mengatasi jenis jerawat yang satu ini, Moms perlu mencuci wajah dengan air hangat dan sabun berbahan lembut.
Kombinasikan juga dengan penggunaan produk yang mengandung asam salisilat agar hasilnya optimal.
3. Jerawat Papula
Papula adalah lanjutan dari jenis jerawat klasik alias komedo yang meradang.
Saat komedo tidak ditangani dengan tepat atau dibiarkan terpapar kotoran, produksi minyak di wajah akan semakin berlebihan.
Hal ini membuat bakteri jahat tumbuh dan sel kulit mati semakin menumpuk. Alhasil, kulit akhirnya meradang dan muncul jerawat.
Menurut Journal of Scientific Reports, papula ditandai dengan benjolan di bawah permukaan kulit yang berdiameter kurang dari 1 centimeter (cm).
Jerawat papula memiliki warna agak kemerahan, dan tidak menimbulkan rasa sakit saat disentuh.
Papula biasanya membuat Moms sulit menahan diri untuk tidak memencetnya.
Padahal, memencet jerawat hanya akan meninggalkan bekas luka dan memperluas area penyebarannya.
4. Conglobata Acne
Conglobacta acne merupakan jenis jerawat besar meradang yang cukup parah.
Biasanya dipicu dari efek samping penggunaan obat-obatan, serta faktor lain, seperti penggunaan bahan kimia androgen.
Jerawat conglobata adalah bentuk peradangan kulit yang sangat parah, meski jarang terjadi.
Jerawat conglobata menyebabkan peradangan yang besar, papula, dan nodul yang dalam.
Nodul tumbuh sangat besar dan sering berbentuk kubah. Jerawat sering mengeluarkan nanah yang berbau tidak sedap.
Melansir E-Medicine, jerawat jenis ini biasanya membutuhkan perawatan laser agar cepat pulih dan hilang bekasnya.
5. Jerawat Pustula
Pustula adalah fase lanjutan dari jenis jerawat papula. Ukurannya lebih besar dengan ujung berwarna putih.
Jerawat ini berisi nanah dan darah kotor yang menyebabkan peradangan terjadi lebih parah.
Jika disentuh, jerawat tipe ini akan menimbulkan rasa nyeri.
Saat memiliki jerawat pustula, sebaiknya Moms berhenti menggunakan make up berlebihan.
Rajinlah mencuci wajah, menggunakan skincare berupa masker. Gunakan pula krim khusus jerawat di pagi maupun malam hari, ya!
6. Jerawat Nodul
Jerawat nodul berdampak cukup serius pada kulit wajah.
Benjolan yang muncul tak hanya di permukaan kulit, tapi juga di lapisan dalam.
"Ukurannya lebih besar dari pustula dan berwarna lebih gelap, karena berisi lebih banyak nanah dan darah kotor,” terang Baker.
Tidak seperti pustula dan papula, nodul lebih dalam di bawah kulit.
Karena nodul sangat dalam, cara mengatasinya tak cukup hanya menggunakan bahan-bahan alami.
Obat resep diperlukan untuk membantu mengatasi jenis jerawat nodul.
7. Jerawat Batu (Cystic)
Moms mungkin mengenalnya sebagai jerawat batu.
Ini adalah bentuk jerawat terbesar dan pembentukannya biasanya disebabkan oleh infeksi parah.
Jenis jerawat ini juga yang paling mungkin meninggalkan bekas luka di kulit.
Ada dua jenis jerawat batu, yang pertama masih agak lunak dan yang kedua terasa keras saat disentuh.
Contoh jerawat batu lunak adalah agak sakit saat disentuh dan berisi nanah yang belum memadat.
Jerawat ini, saat dipencet atau tidak sengaja pecah, akan mengeluarkan cairan berwarna putih kekuningan dan beraroma tidak sedap.
Sedangkan, pada jerawat batu keras, sebaiknya jangan coba-coba memecahkannya, karena akan terasa sangat sakit dan meninggalkan bekas luka di kulit wajah.
8. Maskne
Akhir-akhir ini, tepatnya saat pandemi COVID-19, maskne menjadi salah satu jenis jerawat yang cukup banyak terjadi.
Sesuai dengan namanya, yakni mask acne, jerawat ini disebabkan oleh penggunaan masker mulut dan mungkin diperparah oleh stres.
Maskne muncul sebagai komedo putih atau hitam di bagian kulit wajah yang bersentuhan langsung dengan masker, seperti di pipi.
Jerawat jenis ini biasanya terjadi musiman, dan hanya tumbuh apabila sering menggunakan masker mulut.
Bagi yang memiliki kulit sensitif, jenis jerawat ini akan lebih rentan terjadi.
9. Jerawat Pasir
Jenis jerawat pasir ini awalnya mungkin kecil, namun lama-kelamaan dapat berubah menjadi kemerahan.
Lebih sering dikenal sebagai bruntusan, jenis jerawat ini mungkin diawali dengan bintik-bintik kecil yang terkumpul.
Jenis jerawat yang satu ini umumnya tidak terlalu terlihat, tetapi terasa ketika disentuh.
Bruntusan pada wajah bisa terjadi pada jenis jerawat lainnya, seperti pustula, komedo putih, dan papula.
Penyebab utama jerawat pasir adalah iritasi kulit akibat tekanan pori-pori yang berlebihan, suhu panas, dan gesekan pada kulit.
10. Acne Fulminans
Ada pula jenis jerawat acne fulminans yang sering muncul di wajah.
Diketegorikan sebagai jerawat langka dan paling sering terjadi ketika pubertas anak remaja laki-laki.
Gejala dari jerawat ini, yakni munculnya nodul dan plak yang meradang dengan luka terbuka.
Sering kali, jerawat besar ini menimbulkan rasa nyeri ketika disentuh atau tak sengaja tergaruk.
Cara mengobati jerawat ini dibutuhkan steroid minum, isotretinoin, dan obat jerawat lainnya.
11. Jerawat Hormonal
Wanita setiap bulannya akan bertemu dengan fase menstruasi, dengan siklus yang berbeda-beda pada setiap orang.
Dalam hal ini, jerawat hormon pun menjadi yang sering dialami setiap bulannya.
Jerawat klasik yang satu ini sering dijumpai ketika perubahan hormon pada saat kehamilan.
Karena terbentuk dari hasil perubahan hormon, jerawat ini akan lebih mudah diatasi dengan berbagai perawatan.
Penggunaan masker wajah dan obat totol jerawat dapat mempercepat proses pemulihan jenis jerawat klasik.
12. Jerawat Mekanika
Melansir dalam situs Kemenkes RI, jenis jerawat ini terjadi dan dialami oleh para atlet.
Jerawat mekanika ini muncul di bagian wajah, punggung, ataupun dada.
Biasanya, penyebab jerawat klasik ini karena adanya gesekan dan perubahan suhu di berbagai anggota kulit.
Tekanan karena penggunaan pakaian ketat bagi para atlet juga jadi pemicu jerawat mekanika muncul di kulit.
Cara Mengatasi Jerawat
Ada beberapa tips dan trik yang bisa diikuti untuk mengobati jenis jerawat secara umum.
Berikut beberapa cara yang bisa Moms coba:
1. Pilih Produk Non-Comedogenic
Dalam mengatasinya, Moms sebaiknya berhenti untuk makeup sementara waktu.
Hal ini karena riasan dapat menyumbat pori-pori sehingga memperparah jerawat.
Sebagai alternatif, pilihlah kosmetik berlabel "non-comedogenic" dan "bebas minyak."
Selain itu, hindari produk retinol dan retinoid yang dapat mengiritasi kulit, terutama bagi pemilik kulit sensitif.
2. Pakai Sabun Wajah Khusus
Gunakan pembersih non-sabun yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit.
Saat ini ada banyak jenis sabun cuci wajah yang bebas paraben dan pewangi, sehingga lebih aman untuk kulit berjerawat.
Jika memungkinkan, pilihlah juga masker medis yang terbuat dari bahan lembut, seperti katun atau serat bambu.
Pastikan untuk mengganti atau mencuci masker secara teratur, ya!
3. Hindari Memencet Jerawat
Jangan memencet atau menggosok noda hitam pada komedo blackhead, karena hanya dapat memperburuk jenis jerawat ini.
Lebih baik aplikasikan retinoid salep yang dijual bebas di apotek untuk membantu mengatasinya.
Namun, jika produk tersebut tidak berhasil, Moms sebaiknya berobat ke dokter spesialis kulit untuk penanganan yang paling tepat.
4. Rutin Pakai Masker Wajah
Jika jerawat di wajah Moms masih tergolong tipe papula, gunakan saja masker wajah yang mengandung asam salisilat.
Alternatifnya, bisa juga dengan masker alami, seperti tomat, mentimun, dan perasan lemon untuk meredakan peradangan.
Selain itu, jerawat pustula juga bisa diatasi dengan menggunakan produk berbahan benzoil peroksida.
Selingi juga dengan penggunaan produk mengandung asam salisilat untuk mengangkat sel kulit mati dan kotoran lain dari wajah.
5. Penggunaan Antibiotik
Melansir National Health Services, dokter dapat meresepkan obat lain untuk membantu meredakan jerawat.
Ini termasuk pengobatan salep dan memberikan antibiotik untuk mengatasi jerawat.
Dokter kulit kemungkinan akan meresepkan obat minum isotretinoin (sotret). Ini terbuat dari vitamin A dan dikonsumsi setiap hari selama 4-6 bulan.
Obat tersebut dapat mengatasi dan mencegah nodul dengan cara mengurangi ukuran kelenjar minyak di dalam pori-pori.
Ingat, Moms, obat ini hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dari dokter.
Mengonsumsinya tanpa berkonsultasi dengan dokter dapat membuat hasilnya tidak optimal.
6. Hindari Produk Make Up Berat
Beberapa produk make up yang berat atau mengandung bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori, seperti minyak mineral atau komedogenik (menyebabkan komedo), dapat menyebabkan penumpukan minyak, bakteri, dan sel kulit mati di dalam pori-pori kulit.
Hal ini dapat menyebabkan perkembangan jerawat menjadi lebih parah, terutama jika Moms sering mengenakannya atau tidak membersihkannya dengan benar.
Jadi, sebaiknya hindari penggunaan produk make up berat yang dapat menyumbat pori-pori agar tidak memperparah kondisi kulit yang berjerawat.
7. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Jangan lupa untuk menerapkan gaya hidup sehat agar masalah jerawat pada kulit wajah dapat teratasi.
Hal ini karena perawatan kulit dari luar saja tidak cukup, sehingga Moms juga perlu merawatnya dari dalam.
Mulai dari menjalani pola makan bergizi seimbang, minum air yang cukup, dapatkan tidur berkualitas, rutin berolahraga, dan kelola stres dengan baik.
Dengan begitu, Moms bisa menjaga kesehatan dan kecantikan kulit secara lebih optimal.
Nah, itu dia jenis jerawat dengan cara mengatasinya yang juga berbeda-beda.
Jadi, jangan asal-asalan lagi dalam mengatasi jerawat, ya, Moms!.
- https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/types-of-acne
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/322322#inflammatory-acne-types
- https://www.nhs.uk/conditions/acne/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7113252/
- https://www.jaad.org/article/S0190-9622(15)02614-6/fulltext
- https://www.healthgrades.com/right-care/acne/types-of-acne-pimples
- https://emedicine.medscape.com/article/1072716-treatment
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/680/jenis-jerawat-dan-cara-mengatasinya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.