5 Risiko Menggunakan Menstrual Cup, Yuk Cari Tahu!
Menstrual cup tengah jadi tren di kalangan masyarakat. Terutama di kalangan yang menjalani gaya hidup ramah lingkungan. Moms juga mungkin mulai berpikir untuk beralih dari pembalut ke menstrual cup.
Ada banyak sekali jenis menstrual cup yang ada di pasaran saat ini. Kebanyakan menstrual cup punya dua ukuran berbeda. Dikutip dari Youngwomenshealth.org, cup dengan ukuran lebih besar direkomendasikan untuk perempuan berusia di atas 30 tahun yang pernah melahirkan normal.
Risiko Menggunakan Menstrual Cup
Nah, sebelum beralih menggunakan menstrual cup selama masa menstruasi, Moms dapat membaca berbagai review penggunanya terlebih dahulu. Selain itu, ada baiknya juga untuk mengetahui apa saja risiko yang mungkin dapat ditimbulkan setelah memakai menstrual cup.
Dari segi medis, penggunaan menstrual cup dinyatakan aman selama Moms memakainya sesuai petunjuk. Dengan demikian risiko dan efek samping dari menstrual cup akan sangat minimal.
Tapi, apa saja sebenarnya risiko menggunakan menstrual cup saat menstruasi? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
1. Gangguan Iritasi
Risiko menggunakan menstrual cup yang pertama adalah gangguan iritasi. Iritasi ketika memakai menstrual cup ternyata dapat terjadi! Iritasi bisa muncul karena sejumlah alasan dan sebagian besar sebenarnya dapat dicegah.
Memasukkan menstrual cup tanpa melumasinya dulu dengan sedikit pelumas berbasis air pada pengguna tertentu dapat menimbulkan ketidaknyaman yang berakibat pada iritasi.
Iritasi juga dapat terjadi jika menstrual cup yang dipakai tidak sesuai ukuran atau jika tidak dibersihkan dengan benar di antara waktu penggunaannya.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Ini 5 Cara Memilih Menstrual Cup yang Tepat!
2. Terjadi Infeksi
Risiko menggunakan menstrual cup yang selanjutnya adalah terjadi infeksi. Sebenarnya infeksi jarang terjadi dari penggunaan menstrual cup, tapi bukan tidak mungkin dapat dialami.
Dan ketika terjadi infeksi, hal tersebut lebih disebabkan oleh bakteri yang ada di tangan dan berpindah ke menstrual cup yang akan dipakai.
Moms dapat mengurangi risiko ini dengan mencuci tangan menggunakan air hangat dan sabun antibakteri sebelum memegang menstrual cup dan memasangnya. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan menstrual cup yang digunakan.
Cucilah menstrual cup dengan air hangat dan sabun berbahan dasar air dan bebas pewangi, sebelum serta sesudah digunakan. Moms juga dapat mensterilkannya. Lagi-lagi, ikuti petunjuk penggunaan dan cara merawatnya sesuai produk yang Moms pakai.
3. Toxic Shock Syndrome (TSS)
Risiko menggunakan menstrual cup yang selanjutnya adalah toxic shock syndrome. Seperti halnya infeksi, TSS juga komplikasi yang jarang ditemukan pada penggunaan menstrual cup namun jika sampai terjadi merupakan kondisi serius. TSS disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu, yaitu Staphylococcus atau Streptococcus.
"Memang ada kemungkinan terjadinya Toxic Shock Syndrome, tetapi risiko tersebut adalah 1 banding 100.000," ujar Leena Nathan, MD, obgyn di Pusat Medis Ronald Reagan UCLA, Los Angeles.
TSS biasanya dikaitkan dengan membiarkan tampon terpasang lebih lama dari yang direkomendasikan atau mengenakan tampon dengan daya serap yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan. Selain tampon, menstrual cup pun juga berisiko hal yang sama.
"Penggunaan tampon terus dikaitkan dengan Toxic Shock Syndrome, dan kasus TSS telah dijelaskan bahwa terkait juga dengan pemakaian menstrual cup," kata Dr Gerard Lina, Profesor Mikrobiologi Universitas Claude Bernard di Lyon, Perancis.
Pada satu kasus yang dilaporkan, TSS terjadi karena pengguna membuat goresan kecil di bagian dalam saluran vagina. Abrasi ini memungkinkan bakteri Staphylococcus memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Tapi tenang saja Moms, risiko TSS dapat dikurangi jika Moms menjaga higienitas dalam pemakaian menstrual cup.
Baca Juga: 7 Manfaat Kunyit Asam Selain untuk Nyeri Haid
4. Mengalami Alergi
Risiko menggunakan menstrual cup yang selanjutnya adalah mengalami alergi. Pada umumnya menstrual cup terbuat dari silikon. Ada juga yang berbahan dasar karet atau mengandung komponen karet di dalamnya.
Karena itulah, penting bagi Moms mengetahui bahan menstrual cup yang digunakan karena jika Moms alergi terhadap lateks, bukan tidak mungkin bahan tersebut dapat mengiritasi vagina dan membuat Moms mengalami alergi.
Moms sebaiknya selalu membaca label produk sebelum menggunakannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi produk yang digunakan.
Baca Juga: 9 Obat Alami untuk Gatal di Selangkangan
5. Risiko pada Kondisi Tertentu
Jika Moms mengalami beberapa hal di bawah ini, ada baiknya Moms berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lain sebelum memakai menstrual cup:
- Vaginismus: gangguan di mana otot di sekitar vagina mengencang dengan sendirinya saat penetrasi seksual.
- Fibroid rahim: tumor jinak yang terjadi di bagian atas atau di dalam otot rahim.
- Endometriosis: Kondisi di mana jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) tumbuh dan menumpuk di luar rahim. Hal ini menyebabkan menstruasi dan penetrasi yang menyakitkan.
Bukan berarti Moms tidak dapat menggunakan menstrual cup bila Moms mengalami kondisi di atas. Moms tetap dapat menggunakannya hanya saja mungkin akan timbul rasa ketidaknyaman.
Dengan mengetahui berbagai risikonya, Moms dapat memutuskan lebih bijak dalam menggunakan menstrual cup.
(DI/ERN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.