Asma Bisa Sembuh? Cari Tahu Informasinya di Sini, ya Moms!
Asma menjadi salah satu gangguan pernapasan yang datang tiba-tiba. Sering menjadi perdebatan, apakah asma bisa sembuh?
Nah, untuk membantu kebingungan yang dialami sejumlah orang, kita langsung tanya kepada ahlinya saja, yuk!
Adapun tema "Expert Room" kali ini tentang penjelasan terkait asma yang akan dijawab dan dijelaskan langsung oleh seorang dokter yang ahli di bidangnya.
Dokter Umum RSIA Bina Medika, dr. Aristya Dewi Pratiwi, akan menjelaskan terkait gangguan pernapasan seperti asma.
Yuk, simak bersama Moms!
Baca Juga: 8 Gejala Asma pada Bayi, Waspada!
Apakah Asma Bisa Sembuh?
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute asma tidak dapat disembuhkan secara total.
Usaha asma bisa sembuh yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari faktor pemicunya.
Hal ini dikarenakan hingga saat ini tidak ada obat untuk asma, tetapi pengobatan dapat dilakukan dengan mengelola gejalanya.
Salah satu hal yang dapat membantu para pasien asma dalam mengelola gejala kondisi ini adalah dengan menggunakan inhaler.
Inhaler dapat membantu para pasien asma bisa sembuh dengan cara:
- Meredakan gejala saat muncul (inhaler pereda)
- Hentikan gejala yang berkembang (inhaler pencegah)
Namun, tablet dan perawatan lain mungkin juga diperlukan jika asma parah.
Tentunya, ini juga perlu dibarengi dengan pengobatan terapi baik melalui medis dan juga menerapkan pola hidup sehat.
Beberapa terapi komplementer yang disarankan agar asma bisa sembuh, termasuk:
- Latihan pernapasan: metode Papworth dan metode Buteyko
- Akupunktur
- Ionizers - perangkat yang menggunakan arus listrik untuk mengisi molekul udara
- Terapi manual – seperti chiropractic
- Homoeopati
- Suplemen diet
Meski masih membutuhkan penelitian untuk membuktikan beberapa terapi di atas berhasil, mengutid dari NHS, latihan pernapasan dapat memperbaiki gejala dan mengurangi kebutuhan akan obat pereda pada beberapa orang.
Terlepas itu, sejumlah orang kadang sulit membedakan antara asma dan sesak napas biasa.
"Asma dan sesak napas itu adalah dua hal berbeda yang perlu diketahui banyak orang," terang dr. Aristya Dewi Pratiwi, Dokter Umum RSIA Bina Medika Bintaro.
Karenanya, jangan sampai Moms salah mengenali kedua jenis gangguan pernapasan itu, ya.
Baca Juga: Perhatikan dengan Saksama, Ini 7+ Tanda Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
Perbedaan Asma dan Sesak Napas Biasa
Sebelumnya diketahui bahwa asma berbeda dengan sesak napas.
Untuk itu, ada beberapa hal penting untuk membedakan gejala di antara keduanya, Moms.
Biasanya, penderita asma akan muncul gejala seperti:
- Suara mengi
- Sesak nafas
- Dada terasa berat
- Batuk (dengan atau tanpa dahak)
Hal ini juga dibarengi dengan gejala yang timbul berulang atau periodik.
Menurut dokter Risty, sesak karena asma akan lebih memberat pada malam atau dini hari, terutama ketika terpapar produk alergen.
Beda halnya dengan sesak napas biasa. Ini biasanya terjadi di waktu tertentu dan akan membaik ketika dilakukan pengobatan.
Sesak napas pun bisa disebabkan dari berbagai hal dan juga indikasi penyakit kronis tertentu.
"Pada penderita penyakit asma biasanya juga memiliki riwayat penyakit atopik seperti rhintis alergi," jelas dr. Risty.
Baca Juga: 9 Posisi Tidur Bayi saat Pilek dan Batuk, Yuk Coba!
Penyebab Asma Sering Kambuh
Asma adalah proses inflamasi atau peradangan kronik yang terjadi di saluran pernapasan.
"Ketika asma kambuh, maka akan terjadi pembengkakan pada saluran pernapasan akibat terjadinya proses peradangan," jelas perempuan yang akrab disapa sebagai dr. Risty.
Ada sejumlah faktor yang memicu asma suka kambuh, antara lain:
1. Zat Alergen
Paparan berbagai iritan dan zat pemicu alergi (alergen) dapat memicu asma kambuh kembali.
Pemicu asma bisa berbeda pada setiap orang. Sejumlah produk alergen tersebut meliputi:
- Tungau atau debu
- Bulu hewan
- Jamur
- Serbuk sari
Untuk mendukung asma bisa sembuh, hindari produk alergen tersebut ya, Moms.
2. Infeksi Virus
Menurut dokter Risty, asma juga bisa dipicu dari infeksi virus. Biasanya, asma seperti ini menunjukkan gejala lain yang meliputi:
- Demam
- Batuk
- Hidung tersumbat
Diperlukan pengobatan lebih lanjut agar asma bisa sembuh kembali.
3. Paparan Asap Rokok
Sejumlah orang bisa mengalami sesak napas ketika terhirup asap rokok. Begitu juga pada penderita asma.
Akibat dari membengkaknya saluran pernapasan, ini memicu dada terasa berat dan bunyi mengi.
Hal ini dapat terjadi akibat adanya respon hipersensitivitas pada setiap orang.
Baca Juga: Apakah Bayi Demam Boleh Mandi? Simak Saran Ahli di Sini!
4. Olahraga Berat
Moms, hindari olahraga yang terlalu berat untuk mencegah asma kambuh kembali.
"Olahraga menjadi pemicu asma kambuh di waktu yang tidak tepat," terang dr. Risty.
Menurut Jaclyn Quirt pada jurnal Allergy Asthma Clinical Immunology, asma berkaitan dengan respon peradangan den sel T helper tipe-2 (T2).
Ketika respon hipersensitivitas muncul, maka T2 akan meningkat dan mengeluarkan sitokin.
Akibatnya, peradangan terjadi di saluran pernapasan.
5. Obat-obatan Tertentu
Melansir dalam Mayo Clinic, obat-obatan tertentu dapat memicu asma terjadi.
Hal ini meliputi obat-obatan beta blocker, seperti aspirin dan obat antiradang nonsteroid.
Biasanya, ini ditemukan pada ibuprofen, ataupun naproxen sodium.
Beritahu dokter apabila Moms tidak cocok dengan obat-obatan ini, ya.
Pengobatan Asma Jangka Panjang
Umumnya, asma bisa sembuh apabila diberikan sejumlah terapi dan pengobatan khusus.
Nah, berikut beberapa hal yang bisa diikuti untuk mencegah asma kambuh kembali:
1. Gunakan Inhaler Khusus
Inhaler dapat dipakai untuk mengatasi asma dalam jangka panjang. Manfaatnya yakni untuk:
- Meredakan gejala saat terjadi
- Melancarkan pernapasan
- Mencegah komplikasi lain
"Tujuan dari pengobatan asma adalah untuk mengendalikan gejala. Hal ini agar tidak terjadi eksaserbasi (perburukan yang mendadak dan progresif)," jelas dr. Risty.
2. Obat Antiradang
Obat-obatan ini mengurangi pembengkakan dan produksi lendir di saluran napas. Sehingga, memudahkan udara untuk masuk dan keluar dari paru-paru.
Obat obatan asma yang digunakan dapat berupa:
- Obat pengontrol (obat yang diminum tiap hari)
- Obat pereda (obat yang digunakan sesuai kebutuhan apabila muncul gejala)
Menurut dokter Resty, ini juga untuk menimalkan frekuensi dan tingkat keparahan dari gejala asma.
Baca Juga:Bisul di Vagina: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
3. Menghindari Produk Alergen
Tujuan lain dari pengobatan asma untuk mendukung kehidupan normal yang lebih produktif.
Moms sensitif dengan produk alergen tertentu? Solusinya adalah dengan menghindari produk itu untuk selamanya.
Jangan lupa untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga ringan setiap hari.
Pengobatan Alami Asma
Selain beberapa pengobatan medis dan terapi yang bisa dilakukan, ternyata terdapat pengobatan medis atau pengobatan tradisional agar asma bisa sembuh.
Ada banyak obat asma alami untuk dipertimbangkan, mengutip dari Healthline berikut ini beberapa pengobatan alami untuk masalah asma:
1. Habbatussauda
Pengobatan alami agar asma bisa sembuh yang pertama adalah habbatussauda.
Habbatussauda merupakan rempah yang termasuk keluarga jinten yang digunakan sebagai obat di beberapa negara.
Biji dengan warna hitam ini dapat dimakan, diminum sebagai pil atau bubuk, atau digunakan dalam bentuk minyak esensial.
Melalui jurnal yang berjudul Medicinal benefits of Nigella sativa in bronchial asthma menemukan bahwa habbatussauda dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan membantu mengatasi gejala asma.
2. Kafein
Kafein juga telah dipelajari sebagai obat alami untuk asma.
Hal ini dikarenakan terdapat satu obat untuk sesak nafas teofilin yang digunakan untuk mengendurkan otot-otot di saluran udara.
Tinjauan data jurnal Caffeine for asthma menunjukkan bahwa minum kopi menyebabkan peningkatan ringan pada fungsi saluran napas hingga empat jam.
3. Kolin
Obat alami untuk asma selanjutnya adalah kolin. Kolin adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa suplemen kolin dapat mengurangi peradangan pada penderita asma.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi kolin juga dapat menimbulkan efek samping.
Kolin bisa Moms konsumsi sebagai pil atau ditemukan dalam makanan seperti daging sapi dan hati ayam, telur, ikan kod dan salmon.
Baca Juga: Memahami Penyebab Asma Bronkial dan Pilihan Pengobatannya
Nah itu dia Moms, penjelasan terkait asma bisa sembuh dan cara untuk mengatasinya.
Jika Moms memiliki pertanyaan lain, dapat langsung berkonsultasi dengan dokter umum, ya.
Artikel ini merupakan kerjasama dengan RSIA Bina Medika
- https://journal.chestnet.org/article/S0012-3692(16)32933-6/fulltext
- https://aacijournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13223-018-0279-0
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/symptoms-causes/syc-20369653
- https://www.healthline.com/health/asthma/is-asthma-curable#natural-remedies
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0171298509001521?via%3Dihub
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20091514/
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1319016417301391?via%3Dihub
- https://www.nhs.uk/conditions/asthma/treatment
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.