Permasalahan Kulit Bayi dan Solusinya saat The First Golden Years
Kulit merupakan organ terluar dan terluas dari manusia, beratnya sekitar 15% dari total berat badan kita. Kulit juga menjadi perlindungan paling luar dan paling utama dari tubuh manusia, karena kuman dapat masuk melalui kulit dan paparan sinar UV berbahaya.
Begitu juga dengan kulit bayi di tahun pertama kelahirannya atau bisa kita sebut di masa The First Golden Years dan merupakan masa yang penting bagi bayi pada usia 0 – 12 bulan.
“Mengapa satu tahun pertama ini penting, karena ini adalah masa adaptasi. Di mana sebelumnya bayi berada di dalam kandungan yang hangat dan bebas bakteri, kemudian keluar terpapar udara dan sinar matahari yang panas atau dingin, bahkan kuman”, ujar dr. Caessar Pronocitro, Sp. A, M. Sc selaku Dokter Spesialis Anak RSPI Bintaro Jaya.
Permasalahan Kulit Bayi di Tahun Pertama
Foto: thestir.cafemom.com
Bayi mempunyai struktur dan permasalahan kulit yang berbeda dengan orang dewasa. Ketebalan lapisan kulit bayi hanya sepertiga dari ketebalan kulit orang dewasa. Hal ini membuat kulit tipis pada bayi belum mempunyai perlindungan yang maksimal.
Kedua, kelenjar keringat pada kulit bayi belum bekerja efektif, cepat menguap, cepat kehilangan cairan, cepat kehilangan kelembapan, serta kulit bayi lebih mudah mengalami infeksi. Selain itu melanin dan pigmen kulit bayi jumlahnya masih sedikit, sehingga lebih rentan terhadap sinar UV.
Hal-hal tersebut membuat kulit bayi pada masa The First Golden Years rentan terhadap masalah. “Namun, yang perlu ditekankan di sini adalah permasalahan kondisi kulit bayi pada tahun pertama ini sifatnya ringan, jadi tidak memerlukan pengobatan, lebih ke pencegahan dan pengetahuan Moms dan Dads yang perlu ditingkatkan”, jelas dr. Caessar.
Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Ruam pada Kulit Bayi
Untuk lebih mengenal apa saja permasalahan kulit bayi di tahun pertama, berikut ini adalah daftar permasalahan kulit bayi yang sering dialami pada masa The First Golden Years menurut penjelasan dr. Caessar yang ditemui Orami pada acara media gathering Bambi di Jakarta Pusat, Selasa siang (23/7).
Kelainan Sementara
Foto: thestir.cafemom.com
1. Ruam kemerahan. Gejala ini bisa timbul sekitar 3 hari setelah bayi lahir dan biasanya muncul di bagian wajah dan punggung. Bentuknya seperti bercak-bercak merah, bentol, atau menyerupai jerawat.
Gejala ini sebenarnya sebagai bentuk adaptasi dari kulit bayi yang akan hilang dengan sendirinya dalam 2 – 4 minggu pertama kelahirannya. Jadi tidak memerlukan pengobatan khusus, karena berbeda dengan alergi.
2. Kulit mengelupas. Moms tidak perlu cemas ketika melihat kulit bayi mengelupas, karena merupakan proses yang normal pada bayi di hari-hari pertama kelahirannya. Kulit yang mengelupas ini juga menjadi salah satu proses pembentukan kulit bayi dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 4 minggu.
“Perlu diketahui juga, kalau proses pengelupasan kulit ini tidak menimbulkan nyeri pada bayi dan Ibu bisa mengoleskan pelembap setelah bayi dimandikan sebagai langkah pencegahannya.”, ujar dr. Caessar.
3. Ketombe bayi. Biasanya terlihat seperti kulit mati berwarna kekuningan di kulit kepala dan biasanya terjadi di beberapa hari dan beberapa bulan pertama setelah kelahiran.
Hal ini disebabkan karena produksi kelenjar minyak pada bayi belum maksimal dan stabil seperti orang dewasa. Cara penanganannya cukup dengan memandikannya dan keramas seperti biasa, boleh dioleskan minyak mineral jika memang dibutuhkan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Merawat Kulit Bayi yang Mengelupas?
Kelainan Bukan Infeksi
Foto: thestir.cafemom.com
1. Mongolian spot. Biasanya ditandai seperti lebam atau kebiruan pada kulit bayi pada bagian punggung atau pantat. Hal ini merupakan gejala normal yang sering ditemui pada bayi di Asia.
Moms tidak perlu cemas, karena gejala ini tidak berbahaya dan tidak perlu perawatan khusus. Mongolian spot ini akan menghilang dengan sendirinya di usia 2 tahun.
2. Biang keringat. Saat bayi semakin tumbuh besar dan semakin aktif, biasanya akan muncul bintik-bintik merah yang muncul sebagai tanda biang keringat. Biasanya muncul pada bagian leher, belakang kepala, punggung, ketiak, dan dada.
Kejadian ini cukup sering terjadi, hampir 40% bayi mengalami biang keringat. Hal ini disebabkan produksi kelenjar keringat bayi sudah banyak tapi saluran kelenjar keringatnya masih sempit, sehingga timbul biang keringat.
Tidak ada perawatan khusus, Moms bisa memandikannya seperti biasa, menggunakan pakaian yang ringan dan menyerap keringat, serta menjaga suhu lingkungan agar tetap sejuk. Ketika bayi berkeringat, sebaiknya Moms langsung mengelapnya.
3. Ruam popok. Biasanya terjadi karena Moms atau Dads lupa mengganti popok, padahal bayi sudah cukup lama buang air kecil atau besar. Sering terjadi pada usia bayi 9 – 12 bulan di mana feses-nya makin banyak.
Hal ini terjadi karena iritasi yang disebabkan bertemunya tinja atau urine dengan kulit dalam waktu yang terlalu lama. Bahkan jika Moms membiarkannya, bisa menimbulkan jamur.
Solusinya bisa diatasi dengan cara memakaikan popok bayi yang tidak terlalu ketat dan rapat, sering memeriksa dan mengganti, dan boleh menggunakan krim untuk melindungi iritasi (diaper rash).
Baca Juga: Apa Penyebab Kulit Kering Pada Bayi?
4. Pipi kemerahan. Perlu Moms ketahui kalau permasalahan kulit yang satu ini memang ditimbulkan karena alergi. Muncul paling sering di usia 2 bulanan, terutama muncul di bagian pipi.
Penyebab utama yang sering terjadi karena bayi mengonsumsi susu sapi, walaupun Moms masih tetap memberikannya ASI.
Moms bisa datang ke dokter untuk mengatasi masalah ini, namun Moms bisa menghindari terlebih dahulu memberikan susu sapi ke bayi dan boleh diberikan pelembap.
Kelainan Infeksi
Permasalahan kulit bayi yang satu ini timbul karena sudah ada kuman (bakteri, jamur, atau virus). Penanganan dan pengobatannya pun berbeda-beda tergantung dari sumber kumannya tersebut.
Langkah yang paling tepat jika bayi terkena gejala kelainan infeksi ini adalah harus segera datang ke dokter untuk ditangani dengan tepat, karena jika diberikan salep atau obat-obatan sendiri justru bisa membuat infeksinya semakin parah.
Nah, itu dia Moms permasalahan kulit bayi yang paling sering terjadi di masa The First Golden Years. Tidak perlu cemas dan panik ya Moms, apalagi bagi Moms yang baru pertama kali memiliki buah hati, karena hampir semua gejalanya adalah proses yang normal.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.