21 April 2022

Ini Ragam Jenis Sawi yang Bisa Jadi Masakan Lezat untuk Keluarga!

Ternyata, tidak hanya sawi hijau dan sawi putih, lho

Tahukah Moms bahwa ada beragam jenis sawi yang bisa diolah menjadi berbagai masakan yang lezat? Ternyata, tidak hanya sawi putih dan sawi hijau, lho.

Terdapat beberapa jenis sawi dengan ciri-ciri berbeda dan cara pengolahannya. Jadi, Moms perlu memahami jenis sawi agar bisa menciptakan banyak variasi masakan dari sawi.

Lalu, apa saja ya jenis sawi yang dapat diolah menjadi hidangan di rumah? Simak selengkapnya.

Baca Juga: Cara Menanam Sawi di Pot dan Hidroponik, Yuk Terapkan!

Ragam Jenis Sawi

Sawi termasuk jenis sayuran yang dapat diolah sebagai tumisan atau pelengkap hidangan sayur lainnya. Berikut jenis sawi yang perlu Moms ketahui!

1. Sawi Hijau

sawi hijau
Foto: sawi hijau

Foto: Orami Photo Stock

Jenis sawi pertama yang paling populer adalah sawi hijau. Sawi hijau juga dikenal dengan sebutan caisim. Sawi ini memiliki daun warna hijau dengan bunga berwarna kuning.

Sawi hijau dipanen setiap 30-50 hari setelah disemai ketika kuncup bunga telah berkembang penuh, tetapi tidak terbuka.

Jenis sawi ini rendah kalori (hanya mengandung 48 kalori per 100 gram daun mentah) dan lemak.

Meskipun demikian, daun dan batangnya yang berwarna hijau tua mengandung banyak antioksidan, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

Moms dapat mengolah sawi hijau dengan cara ditumis bersama dengan sumber protein, seperti tahu, tempe, bakso, sosis, ayam, udang atau lainnya sesuai selera.

Bisa juga dijadikan campuran dalam mie atau diolah menjadi capcay dengan sayuran lain.

Jika Moms membeli sawi hijau di pasar, belilah daun sawi yang segar, renyah, berwarna hijau tua dengan tangkai halus dan pucuk berbunga. Hindari daun yang layu, berbintik, atau berubah warna.

Ketika sampai di rumah, simpan daun sawi hijau di lemari es segera setelah dibeli. Sawi hijau dapat disimpan hingga 3-4 hari dalam penyimpanan dingin, diatur pada 5-8°C dan kelembapan relatif lebih dari 90%.

Gunakan sayuran sawi hijau segar sesegera mungkin untuk menikmati rasa dan manfaat nutrisinya.

Sebelum dimasak, cuci daun dengan air bersih yang mengalir untuk menghilangkan pasir/sisa insektisida. Pangkas tangkai dan batang yang tebal.

Baca Juga: Manfaat Daun Katuk untuk ASI, Busui Wajib Tahu!

2. Sawi Putih

sawi putih.jpg
Foto: sawi putih.jpg (seedway.com)

Foto: seedway.com

Jenis sawi berikutnya, yakni sawi putih atau yang memiliki nama latin Brassica juncea L. Sesuai dengan namanya, jenis sawi yang satu ini berwarna putih dengan bentuk lonjong.

Sawi putih banyak dibudidayakan di seluruh dunia dan biasanya digunakan sebagai tambahan sayuran dalam hidangan mie, berbagai tumisan, sup, salad, atau difermentasi menjadi kimchi.

Jika diolah menjadi campuran salad bersama dengan sayuran lainnya, sawi putih biasanya hanya dicuci bersih dan dimakan mentah. Sawi putih mentah memiliki tekstur yang tipis, renyah dan rasa yang ringan.

Sebelum dikonsumsi, pastikan setiap sisi sawi putih benar-benar bersih, potong juga bagian bawah atau pangkalnya yang keras.

Sementara apabila dimasak, sawi putih memiliki kadar air yang tinggi sehingga cenderung berair dan melunak, serta menghasilkan rasa yang manis.

Baca Juga: 4 Resep Tumis Sawi Putih Sederhana, Yuk Coba Buat untuk Keluarga Moms!

3. Pokcoy

pokcoy
Foto: pokcoy (Pexels/Eva Elijas)

Foto: Pexels.com

Jenis sawi yang lainnya ialah pokcoy atau bok choy. Perlu Moms ketahui bahwa, pokcoy berasal dari Cina dan merupakan sayuran yang telah dimakan selama lebih dari 1.500 tahun.

Pokcoy merupakan sayuran padat nutrisi yang mengandung banyak vitamin esensial, mineral, antioksidan, dan nutrisi penting lainnya.

Pokcoy mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin K, vitamin B1, B2, B3, dan B6, kalsium, kalium, fosfor, selenium, seng, tembaga, hingga magnesium.

Biasanya, pokcoy diolah dengan cara ditumis atau dijadikan campuran dalam sup hangat dan segar.

Moms pun hanya perlu beberapa menit untuk memasak pokcoy sehingga memungkinkannya dijadikan sebagai lauk cepat untuk makan.

Beberapa cara menyiapkan pokcoy, yakni dipotong-potong dan disajikan segar dalam salad, dikukus, dimasukkan ke dalam tumis, dipanggang, ditambahkan ke sup atau semur.

Waktu memasak yang singkat akan memberikan hasil yang renyah, sementara memasak yang lebih lama akan menghasilkan tekstur creamy yang unik.

Jika tidak langsung dimasak setelah membelinya, pokcoy harus disimpan di lemari es di bagian laci dalam kantong plastik yang longgar atau berlubang.

Dengan cara tersebut, pokcoy akan bertahan hingga 3-4 hari di lemari es.

Jika dibekukan, bisa bertahan antara 10 dan 12 bulan. Apabila disimpan dalam kulkas, jangan langsung dicuci sebelum dimasak, sebaiknya tunggu beberapa saat sampai pokcoy tidak dingin.

Baca Juga: Ikuti Cara Menanam Brokoli untuk Penuhi Kebutuhan Sayur di Rumah

4. Pokcoy Merah

pokcoy merah
Foto: pokcoy merah (nashorganicproduce.com)

Foto: nashorganicproduce.com

Selanjutnya, ada pokcoy merah yang juga termasuk dalam jenis sawi.

Sesuai dengan namanya, pokcoy merah memiliki helaian daun berwarna ungu tua, berbentuk oval dengan tangkai hijau pucat tembus cahaya. Batangnya yang halus dan kokoh renyah, sedikit melengkung, dan berair.

Daun pokcoy merah juga dicirikan oleh bagian atas yang berwarna ungu-merah tua dan bagian bawah berwarna hijau tua. Warna ini membuat pokcoy meras lebih terasa dibandingkan dengan varietas pokcoy lainnya.

Pokcoy merah memiliki konsistensi yang renyah, sedikit berserat dengan rasa manis.

Pokcoy merah adalah sumber vitamin A, C, dan K yang sangat baik, yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan dan memperbaiki kulit.

Sayuran ini juga mengandung zat besi, kalsium, dan anthocyanin, yang merupakan pigmen merah yang ditemukan di daun sebagai antioksidan untuk memberikan sifat anti-inflamasi untuk membantu proses penyembuhan luka pada tubuh.

Moms bisa mengolah pokcoy merah dengan cara mengukus, merebus, menumis, atau menggorengnya.

Warna merah atau ungu tua pada daun pokcoy merah biasanya akan memudar saat dimasak dan berubah menjadi hijau tua.

Selain dimasak, pokcoy merah juga bisa dikonsumsi mentah, bagian daun dan batangnya dapat dicincang halus dan ditambahkan ke salad atau digunakan sebagai wadah untuk dicelupkan ke dalam saus dan olesan.

Daun dan batang pokcoy merah dapat bertahan selam 3-5 hari bila disimpan longgar dalam kantong plastik dan dimasukkan di laci lemari es.

Baca Juga: 5 Resep MPASI Sayuran untuk Anak yang Kaya Nutrisi

5. Kailan

kailan.jpg
Foto: kailan.jpg (tokopedia.com)

Foto: Orami Photo Stock

Jenis sawi yang berikutnya adalah kailan atau yang juga disebut sebagai sayuran brokoli cina dan gai lan.

Berbeda dengan jenis sawi lainnya, kailan memiliki rasa yang sedikit pahit dan biasa digunakan dalam sup dan tumis atau dimakan sebagai sayuran kukus.

Kailan termasuk salah satu sayuran paling populer di daratan Cina dan Jepang. Batangnya yang berair, kepala bunga dan daun kailan mengandung beberapa fitonutrien, mineral, dan vitamin.

Sayuran kailan ini rendah kalori karena hanya mengandung 26 kalori per 3,5 Oz (100 gram) dan hanya memiliki 0,76 mg lemak.

Meskipun demikian, kailan memegang beberapa antioksidan penting yang telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan terhadap penyakit kronis, dan kanker tertentu.

Kailan juga kaya dengan vitamin K, vitamin C, folat, flavonoid, bahkan termasuk sumber yang sangat baik dari beberapa kelompok vitamin B kompleks penting seperti riboflavin, piridoksin, thiamin, dan mineral seperti kalsium, zat besi, kalium, seng, magnesium, selenium, hingga mangan.

Sebelum dimasak, cuci daun kailan secara menyeluruh dengan air bersih yang mengalir untuk menghilangkan pasir atau residu insektisida.

Kupas batang, lalu belah dua memanjang. Potong tangkai dan daun menjadi potongan-potongan lebih kecil.

Daun kailan yang masih muda dan lembut serta bagian ujung bunga kailan dapat dikonsumsi mentah.

Namun, daun dan batang kailan yang lebih besar atau tua biasanya memiliki rasa yang sedikit pahit dan biasanya dinikmati dengan digoreng, direbus, atau dikukus.

Sebagai referensi memasaknya, kailan cocok diolah dengan saus seperti bawang putih, tiram, atau kedelai.

Kailan juga bercampur dengan baik dengan rempah-rempah seperti jahe, daging seperti sapi, ikan, jamur, pasta, nasi, kacang pinus, paprika, dan kemangi.

Kailan pun dapat digunakan sebagai bungkus untuk daging yang dimasak, bumbu, dan saus, dicampur ke dalam pot pie, atau dicampur ke dalam jus hijau dan smoothie.

Kailan bisa kehilangan kelembapan dengan cepat, mengingat luas permukaan daunnya yang besar, jika dibiarkan terbuka pada suhu yang lebih tinggi.

Moms dapat menyimpan daun kailan di lemari es segera setelah dibeli. Tempatkan kailan di dalam kantong plastik yang diberi lubang di laci kulkas. Pertahankan kelembaban relatif 95-100%.

Meskipun dapat disimpan hingga 3 hari dalam penyimpanan dingin, kailan segar harus digunakan sesegera mungkin untuk mendapatkan manfaat nutrisi yang maksimal.

Itulah jenis sawi yang biasanya dikonsumsi. Manakah jenis sawi favorit Moms dan keluarga?

  • https://colorfulplates.co/tips-tricks/exploring-the-types-of-mustard-greens/
  • https://gardenerspath.com/plants/vegetables/best-mustard-greens-varieties/
  • https://www.thespruceeats.com/chinese-cabbage-info-694681
  • https://www.verywellfit.com/carb-information-for-bok-choy-2241765
  • https://www.webmd.com/diet/health-benefits-bok-choy#1
  • https://www.nutrition-and-you.com/choy-sum.html
  • https://www.specialtyproduce.com/produce/Red_Bok_Choy_6338.php
  • https://www.nutrition-and-you.com/chinese-broccoli.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.