Jerawat Papula: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Obatnya
Jerawat papula adalah salah satu jenis jerawat yang sering kali muncul pada wajah.
Jerawat ini ditandai dengan benjolan kecil berwarna merah yang terasa nyeri saat disentuh.
Tidak seperti komedo, jerawat papula tidak memiliki kepala putih atau hitam di permukaannya.
Papula terbentuk akibat peradangan pada pori-pori kulit yang tersumbat oleh minyak berlebih, sel kulit mati, dan bakteri.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Acne Patch Terbaik, Ampuh Kempeskan Jerawat!
Apa Itu Jerawat Papula?
Jerawat papula adalah benjolan kecil berwarna merah. Diameternya biasanya kurang dari 5 mm (sekitar 1/5 inci).
Jerawat ini tidak memiliki pusat nanah berwarna kuning atau putih.
Ketika papula menumpuk nanah, itu disebut pustula. Kebanyakan jerawat papula berkembang menjadi pustula.
Proses ini biasanya memakan waktu beberapa hari.
Jika sudah berkembang menjadi jerawat pustula, hindari memencetnya karena berisiko membuat bakteri menyebar lebih jauh serta terbentuk jaringan parut.
Baca Juga: Penyebab Jerawat Meradang di Wajah dan Cara Mengatasinya
Penyebab Jerawat Papula
Jerawat papula berkembang ketika folikel rambut, atau yang lebih sering kita sebut pori-pori, tersumbat oleh sel-sel kulit dan minyak berlebih.
Sumbatan ini disebut komedo, yang merupakan cikal bakal terbentuknya jerawat papula.
Minyak ekstra yang menyumbat kulit dan menyebabkan komedo kemudian menjadi "makanan” untuk bakteri di kulit, seperti bakteri Propioni acnes.
Menurut studi di jurnal The Lancet, hal ini membuat bakteri semakin berkembang biak.
Semua bahan tambahan yang menumpuk di pori-pori ini memberi tekanan pada folikel.
Dengan tekanan yang cukup, dinding folikel pecah.
Hal ini membuat bahan tersebut tumpah ke kulit di sekitarnya, dan menyebabkan iritasi.
Akibatnya, kulit menjadi merah, meradang, dan nyeri. Nah, benjolan merah inilah yang disebut jerawat papula.
Terkadang, jerawat ini bisa berkembang menjadi jerawat pustula, tepatnya saat nanah membentuk kepala putih pada bagian tengah jerawat.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Masker Organik untuk Jerawat dan Berminyak
Bedanya Jerawat Biasa dan Jerawat Papula
Jerawat biasa, seperti komedo, terdiri dari komedo putih (whiteheads) dan komedo hitam (blackheads).
Jerawat ini terbentuk ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak berlebih dan sel kulit mati.
Komedo putih tertutup oleh lapisan kulit, sedangkan komedo hitam terbuka dan terkena udara, sehingga tampak hitam.
Jerawat papula, di sisi lain, adalah jenis jerawat yang lebih meradang.
Papula muncul sebagai benjolan merah kecil di kulit dan terasa nyeri saat disentuh.
Tidak seperti komedo, jerawat papula tidak memiliki kepala putih atau hitam.
Peradangan ini terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh bakteri, menyebabkan iritasi dan pembengkakan.
Secara sederhana:
- Jerawat biasa (komedo): tidak meradang, memiliki kepala putih atau hitam.
- Jerawat papula: meradang, berwarna merah, tidak memiliki kepala.
Jerawat biasa juga biasanya sembuh dalam beberapa hari hingga 1 minggu, tergantung perawatan.
Jerawat papula membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 1 hingga 2 minggu, karena adanya peradangan.
Menurut studi di Canadian Medical Association Journal, ada kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan jaringan parut pada kasus jerawat biasa.
Sementara pada jerawat papula umumnya tidak.
Baca Juga: Jerawat Gatal: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Jerawat Papula
Jerawat papula umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa waktu.
Namun, bila Moms merasa terganggu dan ingin menghilangkannya, beberapa cara mengatasi jerawat papula di bawah ini bisa dicoba.
1. Jangan Memencet Jerawat
Jika ingin sembuh dari jerawat papula, hindari untuk memencetnya.
Saat memencet jerawat, Moms bisa merusak jaringan di sekitarnya dan menyebarkan bakteri ke area kulit yang sehat.
Hal ini bisa menyebabkan peradangan yang lebih luas.
Memencet jerawat papula juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya bekas luka atau bintik hitam pada kulit yang sulit untuk dihilangkan.
Padahal, kulit memiliki kemampuan alami untuk memperbaiki diri.
Dengan memberikan perawatan yang tepat dan memberi waktu pada kulit untuk sembuh, jerawat papula dapat sembuh dengan lebih cepat dan tanpa bekas luka.
2. Coba Kompres Dingin
Jerawat papula kadang-kadang bisa terasa nyeri atau sakit, terutama saat disentuh.
Nah, kompres dingin dapat membantu meredakan sensasi nyeri ini dengan mengurangi peradangan dan meredakan sensasi panas atau gatal di sekitar jerawat.
Dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan, kompres dingin juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan jerawat papula.
Jadi, jerawat bisa sembuh lebih cepat dan risiko terbentuknya bekas luka dapat berkurang.
3. Menggunakan Masker Alami
Cara mengatasi jerawat papula lainnya yaitu dengan menggunakan masker alami.
Sebab, ada banyak bahan alami memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang dapat membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab jerawat pada jerawat papula.
Misalnya masker madu yang memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi sehingga dapat membersihkan dan meredakan peradangan pada kulit.
Ada juga masker alami lainnya seperti yogurt atau oatmeal yang bisa merangsang regenerasi kulit dan mempercepat proses penyembuhan jerawat.
Obat Jerawat Papula
Selain menerapkan beberapa tips mengatasi jerawat papula secara alami yang telah disebutkan di atas, Moms juga bisa coba konsultasi dengan dokter.
Dokter mungkin akan menyarankan untuk memulai dengan perawatan jerawat tanpa resep, seperti benzoil peroksida atau asam salisilat.
Jika cara ini tidak efektif setelah beberapa minggu, dokter mungkin merujuk ke dokter kulit yang dapat meresepkan obat yang lebih kuat.
Untuk jerawat inflamasi, dokter kulit mungkin meresepkan dapson topikal (Aczone), atau obat oles lainnya seperti:
1. Obat Retinoid
Retinoid adalah turunan dari vitamin A yang bekerja dengan cara mengurangi peradangan, membersihkan pori-pori, dan mencegah pembentukan komedo atau sumbatan pori-pori yang bisa menyebabkan jerawat.
Obat retinoid yang diresepkan untuk mengatasi jerawat papula dapat berupa adapalene (Differin), tretinoin (Retin-A) , dan tazarotene (Tazorac).
Namun, penggunaan retinoid harus dengan hati-hati dan sesuai dengan arahan dokter.
Beberapa efek samping yang umum dari penggunaan retinoid termasuk kulit kering, iritasi, dan sensitivitas terhadap sinar matahari.
Selain itu, retinoid juga tidak boleh digunakan selama kehamilan karena dapat berbahaya bagi janin.
2. Antibiotik Topikal
Ini dapat membunuh bakteri berlebih pada kulit dan mengurangi kemerahan.
Biasanya digunakan dengan perawatan lain, seperti benzoil eritromisin (Benzamycin) atau benzoil klindamisin (BenzaClin).
Berdasarkan tingkat keparahan jerawat yang dialami, dokter kulit juga mungkin merekomendasikan obat-obatan oral atau yang diminum, seperti:
- Antibiotik, termasuk makrolida seperti azitromisin, eritromisin, atau tetrasiklin
- Pil KB (untuk wanita), kombinasi estrogen dan progestin dapat membantu jerawat, seperti Ortho Tri-Cyclen atau Yaz
- Agen anti-androgen (untuk wanita) yang dapat memblokir efek hormon androgen pada kelenjar minyak
Sebelum memberikan pengobatan, dokter biasanya akan memastikan terlebih dahulu kondisi jerawat yang dialami.
Termasuk memastikan apakah yang dialami merupakan jerawat papula atau bukan.
Jika Moms memiliki jerawat papula yang besar dan tampak sangat bengkak dan nyeri, itu mungkin adalah jerawat biasa.
Seperti dijelaskan tadi, jerawat ini biasanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk sembuh dan memiliki risiko lebih tinggi meninggalkan bekas luka.
Bila Moms menduga memiliki jerawat biasa yang parah, temui dokter kulit. Dokter biasanya dapat membantu memberikan pengobatan yang diperlukan dan mencegah terbentuknya jaringan parut.
Baca Juga: 18 Serum untuk Menghilangkan Bekas Jerawat, Yuk Checkout!
Itulah pembahasan mengenai jerawat papula.
Dapat diketahui bahwa jerawat ini berbeda dengan jerawat pada umumnya.
Jerawat papula memiliki tampilan seperti benjolan kecil yang menonjol di kulit, tetapi tidak terlihat terisi nanah.
Pada beberapa kasus, jerawat papula dapat mengempis dengan sendirinya, atau semakin berkembang dan terisi nanah.
Ketika sudah terisi nanah, kondisi ini disebut jerawat pustula.
Meski umumnya tidak mengganggu, jerawat ini bisa jaid perlu penanganan jika menjadi semakin parah.
Jadi, jika jerawat tak kunjung sembuh atau menjadi parah, segera temui dokter kulit.
- https://doi.org/10.1016/S0140-6736(11)60321-8
- https://doi.org/10.1503/cmaj.090374
- https://www.healthline.com/health/papules-acne
- https://www.verywellhealth.com/papule-definition-of-an-acne-papule-15541
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.