Mengenal Kaditic, Obat untuk Atasi Berbagai Nyeri Ringan hingga Sedang di Tubuh
Kaditic adalah jenis obat pereda nyeri (painkiller) yang sering digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit yang Moms atau Dads rasa. Biasanya, kaditic digunakan untuk:
- Meredakan nyeri
- Mengatasi peradangan
- Dismenore
- Nyeri ringan sampai sedang pasca operasi akibat peradangan
Apakah Moms pernah mengalami rasa sakit pada sebagian anggota tubuh Moms? Untuk mengatasinya, dokter kerap kali akan meresepkan Kaditic untuk meredakan nyeri.
Kaditic yang merupakan obat pereda nyeri memang bisa jadi solusi praktis dan cepat untuk meredakan berbagai keluhan, mulai dari menghilangkan rasa sakit setelah operasi, sakit gigi, hingga pegal.
Baca Juga: Mengenal Flamar (Obat Nyeri): Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Namun ingat Moms, Kaditic bukanlah obat dari segala obat yang bisa menyembuhkan berbagai nyeri di tubuh.
Penggunaan obat pengilang rasa sakit ini harus disesuaikan dengan kondisi Moms.
Belum lagi, Kaditic juga dapat menimbulkan serangkaian efek samping jika digunakan sembarangan.
Moms perlu mengenal lebih jauh tentang Kaditic. Mulai dari fungsi, dosis, hingga efek samping, agar dapat menggunakannya secara tepat.
Baca Juga: Mengenal Hormon Endorfin, Hormon "Pereda Nyeri" yang Bisa Kurangi Rasa Sakit dan Stres
Fungsi Kaditic
Foto: Orami Photo Stock
Dikutip dari MIMS (Monthly Index of Medical Specialities), Kaditic merupakan merek dagang diclofenac.
Kaditic merupakan satu golongan obat dengan asam mefenamat yang berfungsi untuk meredakan nyeri dengan mengurangi peradangan.
Obat ini melibatkan penghambatan Cylooxygenase (COX-1 dan COX-2). Artinya lebih sedikit prostaglandin yang diproduksi yang berarti rasa sakit dan peradangan berkurang.
Melansir dari Generic Drugs, Kaditic digunakan sebagai terapi jangka pendek pada nyeri pascatrauma, nyeri peradangan, dan nyeri pascaoperasi.
Baca Juga: Mengenal Dexketoprofen, Salah Satu Obat Pereda Nyeri
Selain itu, Kaditic bermanfaat sebagai terapi tambahan pada radang parah akibat infeksi THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan).
Kaditic bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin sehingga tidak memicu peradangan.
Obat Kaditic juga banyak digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita:
- Arthritis
- Rheumatoid arthritis
- Osteoarthritis
- Sakit gigi
- Migrain akut
- Asam urat
- Nyeri karena batu ginjal dan batu empedu
Kaditic bekerja dengan baik jika digunakan segera setelah merasakan tanda-tanda nyeri. Kaditic bisa diperoleh dengan resep dokter.
Dosis Pemakaian Kaditic
Foto: Orami Photo Stock
Penggunaan obat Kaditic harus dilakukan setelah makan atau bisa juga bersamaan dengan makan agar efek sampingnya tidak terlalu terasa. Dosisnya sebagai berikut:
- Dewasa: 100-150 mg 2-3 kali/hari
- Nyeri dan Osteoarthritis: Maksimal 150 mg/hari
- Rheumatoid arthritis: Maksimal 225 mg/hari
- Spondilitis ankilosa: Maksimal 125 mg/hari
- Migrain: dosis awal: 50 mg pada serangan pertama. Jika dalam 2 jam nyeri tak kunjung reda, dosis dapat diulang
Dosis lanjutan dapat diambil setiap 4-6 jam, jika diperlukan. Dosis maksimal 200 mg/hari.
Efek Samping Kaditic
Foto: Orami Photo Stock
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu.
Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, Moms harus segera konsultasikan kepada tenaga medis.
Adapun beberapa efek samping yang harus diperhatikan antara lain:
1. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan juga dapat menjadi efek samping pemakaian obat, berupa:
- Mual
- Sembelit
- Nyeri perut
- Kembung
- Diare
- Perdarahan atau perforasi
- Mulas
- Ulkus lambung
- Duodenum
2. Terjadinya Risiko Infark Miokard
Efek ini biasanya dialami oleh penderita penyakit jantung, gagal jantung dan stroke. Maka tidak aneh kalau penderita penyakit-penyakit tersebut tidak disarankan mengonsumsi obat Kaditic.
3. Efek Samping yang Berkaitan dengan Kesehatan Mental
Kesehatan mental juga bisa terganggu dan contoh gangguannya seperti depresi, mudah marah, sering cemas, dan mimpi buruk. Tetapi hal ini sangat jarang terjadi.
4. Gangguan Organ Hati
Efek samping kaditic bagi organ hati cukup jarang terjadi.
Namun penggunaan Kaditic dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat meningkatkan resiko nekrosis hati, sakit kuning, hepatitis fulminan, dan gagal hati.
5. Efek Samping pada Organ Kelamin Wanita
Dapat menyebabkan luteinized sindrom folikel ruptur, yang menunda atau mencegah ovulasi.
Hati-hati, obat ini dapat menyebabkan kemandulan sementara pada wanita, terutama jika pemakaian dalam jangka panjang. Kaditic juga dapat menggangu siklus menstruasi normal.
6. Penekanan pada Sumsum Tulang
Seperti leukopenia, agranulositosis, thrombopenia dengan atau tanpa purpura, atau anemia aplastik. Kondisi tersebut mungkin jarang terjadi tetapi perlu tetap diwaspadai.
Mengonsumsi obat ini dalam dosis yang berlebihan dapat memicu terjadinya gejala berikut:
Ada beberapa pemicu yang jarang terjadi, seperti hipertensi, gagal ginjal akut, koma.
Perhatian Penting Saat Mengonsumsi Kaditic
Foto: Orami Photo Stock
Ketika mengonsumsi obat pereda nyeri seperti Kaditic Moms harus benar-benar diperhatikan. Moms juga harus tahu siapa yang boleh dan tidak boleh mengonsumsi Kaditic.
Untuk golongan yang tidak terlalu disarankan untuk mengonsumsi adalah ibu hamil, anak-anak, dan juga lansia.
Oleh karena itu, jika Moms sedang hamil dan menyusui, pastikan Moms menyampaikan kepada dokter agar dapat ditentukan aman atau tidaknya menggunakan obat ini.
Selain itu untuk penderita beberapa jenis penyakit seperti penyakit jantung, gangguan ginjal dan juga Hipertensi tidak boleh mengonsumsi.
Jadi ada baiknya periksakan dulu kondisi badan agar tahu apakah mampu menerima kandungan obat Kaditic atau tidak.
Jangan ragu menyampaikan keluhan maupun pertanyaan kepada dokter sebelum dan selama mengonsumsi obat Kaditic.
- https://www.mims.com/indonesia/drug/search?q=Kaditic
- https://www.ndrugs.com/?s=kaditic#generic
- https://pillintrip.com/medicine/kaditic
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.