Kenali 3 Gangguan Jiwa Paska Melahirkan
Pernahkah Moms mendengar tentang gangguan jiwa paska melahirkan? Gangguan jiwa paska melahirkan adalah sebuah kondisi yang terjadi pada Ibu setelah melahirkan dan merasakan bahwa mereka cemas, marah, sendirian, takut, atau tidak mengasihi Si Kecil.
Gangguan jiwa paska melahirkan memiliki 3 kategori dari ringan hingga berat. Bila sudah dititik berat, Moms bisa saja sampai membunuh Si Kecil. Mari kita pahami lebih lanjut mengenai jenis – jenis gangguan jiwa paska melahirkan:
Baby Blues Syndrome
Istilah baby blues mungkin tak asing di telinga Moms, karena ini merupakan gangguan jiwa ringan yang biasa terjadi selama 2 minggu hingga 1 bulan paska melahirkan. Pada kondisi ini Moms mungkin merasa cemas, sedih, dan emosi terhadap diri sendiri dan Si Kecil.
Baby blues terjadi karena adanya perubahan hormone dalam tubuh yang ditambah dengan kelelahan fisik yang dialami setelah melahirkan. Gejala baby blues adalah sebagai berikut:
- Tidak rasa percaya diri
- Tidak perduli terhadap Si Kecil
- Cepat lelah dan mengalami pusing
- Mudah menangis
- Mudah marah dan kerap tersinggung yang berujujung kehilangan kesabaran
- Merasa cemas yang berlebihan
- Merasa tidak berharga
Meski ini merupakan hal yang wajar, jangan biarkan baby blues terus Moms alami. Bila sudah mencapai lebih dari 2 minggu bahkan lebih dari 1 bulan. Moms sebaiknya mendapatkan perhatian dan dukungan dari suami dan keluarga karena sudah perlu dikhawatirkan.
Baca Juga : Kenali Gejala Gangguan Depresi Saat Hamil dan 7 Cara Mudah Mengatasinya
Postpartum Depression
Postpartum depression merupakan gangguan kejiwaan tingkat sedang yang Moms alami hingga mencapai 1 tahun setelah melahirkan. Postpartum depression terjadi karena kurangnya dukungan sosial kepada Moms. Kenali gejala postpartum depression sebagai berikut, karena sudah memasuki tahap yang serius:
- Merasa tertekan, sulit tidur, tak nafsu makan dan merasa tak mampu merawat Si Kecil.
- Tak bergairah untuk beraktifitas, merasa tak berharga dan tak dapat berkonsentrasi,
- Sakit kepala, nyeri dada, jantung berdetak cepat, mati rasa hingga sesak nafas
- Berpikiran untuk bunuh diri bahkan membunuh Si Kecil.
Jika Moms mengalami depresi postpartum, kemampuan Moms untuk merawat Si kecil akan berkurang. Bahkan, ketika seorang wanita mengalami postpartum depression tingkat berat, tak jarang mereka berkeinginan untuk bunuh diri.
Penanganan yang serius sangat dibutuhkan dalam kasus ini, karena bisa saja Moms menyakiti diri sendiri dan Si Kecil.
Psikosis Postpartum
Psikosis postpartum merupakan gangguan jiwa dengan tingkat paling serius, dan tentu segera membutuhkan perawatan. Contohnya seperti ibu yang melakukan mutilasi terhadap anaknya sendiri. Kenalilah gejalanya, karena banyaknya Moms yang mengalami psikosis postpartum tak mengutarakan gejala yang mereka alami:
- Sering berhalusinasi, seperti melihat bayi dalam bentuk yang lain
- Sering mendengar bisikan untuk menyakiti bayi sendiri
- Gangguan mood seperti depresi, bipolar, atau psikosis.
- Sulit untuk tidur, agitasi, dan perubahan suasana hati secara tiba - tiba.
Moms yang mengalami gejala diatas, perlu memberitahukan apa yang dirasakan pada orang terdekat, karena sangat membutuhkan perawatan dan pengawasan yang ketat. Mengapa demikian? Karena psikosis postpartum merupakan gangguan jiwa yang datangnya tak bisa diprediksi dan secara tiba - tiba.
Itulah tadi 3 jenis gangguan jiwa yang mungkin dialami Moms paska melahirkan, penyebab dari gangguan jiwa tersebut memang bermacam – macam. Dari mulai adanya riwayat gangguan jiwa di masa yang lalu, pada keluarga hingga faktor tekanan dari banyak pihak.
Hindarilah diri Moms dari rasa stres, cobalah bergabung dengan komunitas agar Moms memiliki banyak informasi dan teman untuk bertukar pikiran.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.