19 Maret 2019

Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Kepala Bayi Peyang

Sering melakukan tummy time adalah salah satu solusinya.

“Tidurnya sering ganti posisi ya, jangan sampai kepala bayi peyang.”

Moms pasti sering mendengar nasihat ini dari teman, keluarga atau bahkan dokter anak saat berkunjung untuk konsultasi usai kelahiran.

Berdasarkan penelitian dalam jurnal Pediatrics di tahun 2013, 47% kepala bayi peyang atau dalam istilah medis disebut plagiocephaly.

Meski berhubungan dengan kepala, namun kondisi ini sebenarnya tidak berefek pada kerusakan otak.

Hanya saja, bentuk kepala bayi akan terlihat kurang baik dan pada beberapa kasus mempengaruhi tumbuh kembang Si Kecil.

Yuk kenali lebih dekat penyebab dan pencegahan akan kepala bayi peyang, Moms.

Baca Juga : Kepala Bayi Bengkak Karena Terjatuh, Apakah Berbahaya Bagi Otaknya?

Penyebab Kepala Bayi Peyang

tips mencegah kepala bayi peyang
Foto: tips mencegah kepala bayi peyang
Foto: pixabay.com

Menurut dokter anak bersertifikat dari St. Jude Heritage Medical Group, Steve Kwon, MD, seperti dikutip dari stjhs.org, tulang kepala bayi baru lahir sangat lunak untuk mengakomodasi pertumbuhan di masa depan.

"Jadi jika bayi tidur telentang dan sering berada posisi yang sama, karena belum bisa berguling atau menggerakkan kepalanya sendiri, maka seiring waktu tulang kepala akan terbentuk atau menjadi rata,” ungkap dr. Steve Kwon.

Tidak hanya itu, bayi kembar juga berpotensi lahir dengan kepala bayi peyang. Karena posisi mereka yang sempit di dalam rahim ibu juga membentuk kepala bayi peyang.

Bayi yang lahir prematur juga memiliki tulang kepala lebih lunak, sehingga sangat rentan membuat kepala bayi peyang.

Hal yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Kepala Bayi Peyang

sering mengubah posisi kepala bayi
Foto: sering mengubah posisi kepala bayi
Foto: pexels.com

Berikut ini tips menghindari kepala bayi peyang yang bisa Moms terapkan sejak bayi lahir:

1. Sering Mengubah Posisi Kepala Bayi

“Saat bayi tidur telentang, putar arah kepala bayi menoleh secara bergantian setiap malam, sampai bayi bisa melakukannya sendiri,” ungkap John Persing, M. D., ahli bedah plastik kraniofasial di Yale University Medical Center, New Haven, Connecticut, seperti dikutip dari fitpregnancy.com.

Hal ini juga berlaku saat Si Kecil bermain atau Moms sedang mengajaknya berbicara sambil telentang.

2. Batasi Penggunaan Bouncer, Car Seat, dan Baby Swing

Apapun yang membuat kepala bayi hanya terus berada di posisi yang sama, rentan membuat kepala bayi peyang. Gunakan seminimal mungkin setiap hari agar terhindar dari kepala bayi peyang.

3. Mengubah Posisi Menyusui

Seringlah menukar posisi kepala bayi saat menyusui untuk menghindari tekanan pada satu sisi kepala yang bisa menyebabkan kepala bayi peyang.

4. Lakukan Tummy Time

Posisikan bayi tengkurap atau bertumpu pada perutnya setiap hari secara berkala. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk mencegah kepala bayi peyang, tapi juga mempersiapkan Si Kecil untuk mulai berguling atau duduk sendiri.

Baca Juga : Mengenal Ubun-ubun Bayi dan Cara Menjaganya

Terapi Kepala Bayi Peyang

terapi kepala bayi peyang
Foto: terapi kepala bayi peyang
Foto: stjhs.org

Cara-cara di atas masih bisa dilakukan jika kepala bayi peyang sudah terlanjur terjadi di awal-awal usia bayi.

Namun, jika dalam usia 4-6 bulan masih terlihat kepala bayi peyang, salah satu solusinya adalah dengan melakukan cranial orthotic therapy.

Cara ini adalah dengan mengenakan helm pada kepala bayi peyang, agar dapat terbentuk dengan normal.

Bahan helm yang dikenakan pada kepala bayi peyang juga berbahan lembut, ringan dan aman untuk bayi.

Yuk, cek kondisi kepala Si Kecil agar bisa melakukan perawatan sedini mungkin jika ditemukan kepala bayi peyang.

(GS)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.