Keputihan saat Hamil Trimester 2: Sebab dan Cara Mencegahnya
Apakah Moms mengalami keputihan saat hamil trimester 2?
Jika ya, Moms sebaiknya waspada. Pasalnya, tidak setiap kasus keputihan disebabkan oleh kondisi hormonal, lho.
Faktanya, keputihan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu keputihan normal dan abnormal.
Lantas, apakah keputihan saat hamil trimester 2 termasuk kondisi normal atau justru abnormal?
Yuk, cari tahu fakta selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, Moms!
Baca Juga: 26 Tanda Kehamilan Awal, Ada Payudara Lebih Besar!
Penyebab Keputihan saat Hamil Trimester 2
Beberapa wanita lebih rentan mengalami keputihan saat hamil trimester 2.
Pada kasus yang umum ditemukan, keputihan di waktu tersebut terjadi akibat flutuasi hormon lantaran Moms sedang hamil.
Nah, fluktuasi hormon tersebut membuat aliran darah ke area panggul ikut meningkat.
Karenanya, di saat yang sama, selaput lendir di area organ intim ikut terangsang sehingga terjadilah keputihan.
Tidak berhenti di situ, perubahan pada serviks (rahim) juga ikut memengaruhi keputihan saat hamil trimester 2.
Saat leher rahim dan dinding vagina melunak, tubuh menghasilkan cairan lebih banyak untuk membantu mencegah infeksi.
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan janin, kepala bayi juga akan semakin menekan area serviks.
Kondisi-kondisi tersebut membuat Moms lebih rentan mengalami keputihan saat hamil trimester 2.
Tenang, Moms tidak perlu khawatir berlebihan, apalagi jika keputihan tidak disertai gejala lain yang mengganggu.
Faktanya, keputihan saat hamil trimester 2 juga memiliki manfaat kesehatan, lho.
Salah satu manfaat tersebut, yaitu melindungi jalan lahir bayi dari risiko infeksi.
Di samping itu, keputihan saat hamil 4 hingga 6 bulan juga turut menjaga keseimbangan bakteri di organ intim.
Pada intinya, Moms tidak perlu khawatir dengan keputihan saat hamil 4 hingga 6 bulan.
Khususnya, jika cairan keputihan yang keluar dari vagina bertekstur encer atau agak kental, lengket, bening, dan sangat mirip lendir.
Sebaliknya, Moms perlu khawatir bila cairan keputihan yang keluar berbau tak sedap, menggumpal seperti keju, dan menyebabkan gatal atau nyeri.
Baca Juga: 25+ Arti Mimpi Melahirkan, Tanda Beruntung dalam Finansial!
Waspada Keputihan Abnormal saat Hamil
Seperti telah disinggung sebelumnya, keputihan juga bisa terjadi secara abnormal.
Keputihan abnormal bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur atau parasit.
Nah, pada kasus keputihan abnormal, cairan yang keluar dari vagina umumnya berbau tidak sedap.
Selain itu, cairan keputihan abnormal juga mungkin memiliki warna cokelat, kemerahan, abu-abu, bahkan hijau.
Jenis keputihan ini pun bisa menyebabkan sensasi gatal, terbakar, atau nyeri, termasuk saat berkemih.
Karenanya, apabila Moms mengalami keputihan saat hamil dengan ciri-ciri di atas, segera periksakan diri ke dokter, ya!
Salah satu penyebab keputihan abnormal yang paling umum terjadi selama kehamilan adalah infeksi jamur.
Baca Juga: Keputihan Setelah Berhubungan Seks, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya!
Faktanya, terdapat beberapa jenis jamur yang hidup di permukaan tubuh manusia.
Pada orang normal dan sehat, jamur tersebut tumbuh secara terkendali untuk membantu menjaga keseimbangan fungsi bagian luar tubuh.
Namun, tidak demikian pada ibu hamil. Sebab, ibu hamil cenderung mengalami kadar hormon yang fluktuatif.
Keadaan itu membuat jamur bisa tumbuh secara berlebihan dan tidak terkendali.
Nah, hal tersebut bisa meningkatkan risiko infeksi jamur, tidak terkecuali di area vagina.
Infeksi jamur pada vagina ditandai dengan keluarnya cairan berwarna kuning atau putih selama kehamilan.
Cairan tersebut umumnya memiliki tekstur kental, tebal, atau menyerupai keju yang lumer.
Gejala lain keputihan saat hamil trimester 2 akibat infeksi jamur, meliputi:
- Kemerahan
- Nyeri di daerah vagina
- Terasa sakit saat berhubungan seks
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
Jadi, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter apabila mengalami keputihan dengan gejala-gejala di atas, ya, Moms.
Semakin cepat dideteksi dan diobati, semakin besar pula kemungkinan untuk kembali pulih.
Baca Juga: 18 Obat Keputihan Alami yang Aman dan Ampuh, Sudah Coba?
Cara Mencegah Keputihan saat Hamil Trimester 2
Terdapat beberapa upaya yang bisa Moms lakukan untuk menurunkan risiko keputihan saat kehamilan trimester 2.
Beberapa upaya tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menghindari Penggunaan Tampon
Penggunaan tampon bisa meningkatkan risiko masuknya kuman baru ke dalam vagina.
Karena itu, hindari penggunaan tampon selama beberapa saat, ya, Moms.
Sebaiknya, pakai pembalut atau celana dalam berbahan katun lembut untuk menyerap cairan keputihan.
2. Jaga Kebersihan dan Kelembapan Vagina
Moms wajib menjaga kebersihan dan kelembapan vagina dengan saksama.
Salah satu caranya adalah memastikan bahwa vagina dalam keadaan tidak terlalu lembap.
3. Hindari Vaginal Douching
Hindari vaginal douching, yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri sehat dalam vagina.
Douching juga bisa meningkatkan risiko infeksi vagina selama kehamilan, lho.
Selain itu, perilaku ini juga bisa membuat udara masuk ke dalam vagina dan membahayakan kehamilan.
4. Hindari Penggunaan Cairan Khusus pada Vagina
Vagina bisa membersihkan dirinya sendiri secara otomatis.
Dengan kata lain, Moms tidak perlu lagi membersihkan vagina menggunakan cairan kewanitaan khusus.
Faktanya, penggunaan cairan tersebut malah bisa meningkatkan risiko iritasi dan infeksi jamur atau bakteri pada vagina.
5. Mengatasi Tanpa Berkonsultasi dengan Dokter
Moms sebaiknya tidak sembarangan menduga bahwa keputihan saat hamil trimester 2 disebabkan oleh penyakit infeksi dan berupaya mengobatinya sendiri.
Apabila Moms mengalami gejala keputihan abnormal, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya secara pasti.
Sebab, beda penyebab, berbeda pula cara mengatasinya.
Jadi, jangan asal kira dan malah salah sendiri dalam pengobatannya, ya, Moms!
6. Tetap Terhidrasi
Tetap terhidrasi memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan seluruh tubuh, termasuk dalam mencegah keputihan saat hamil di trimester kedua.
Terhidrasi dengan baik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam vagina.
Keseimbangan ini penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri jahat atau jamur yang bisa mengubah konsistensi dan bau dari keputihan.
7. Pakaian Dalam yang Tepat
Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun untuk membantu sirkulasi udara.
Bahan ini juga dapat menyerap kelembapan dengan baik. Hindari menggunakan celana ketat yang dapat meningkatkan kelembapan di area kewanitaan.
Baca Juga: 7 Penyebab Pusar Sakit saat Hamil, Biasa Terjadi di Trimester 2
Itu dia berbagai hal mengenai keputihan saat hamil trimester 2.
Jangan langsung panik, ya, Moms. Sebab, kondisi ini tidak melulu terjadi akibat penyakit.
Namun, jika mulai muncul tanda-tanda keputihan abnormal, segera konsultasikan dengan dokter, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.