5 Kesalahan Berkendara Aman bersama Bayi, Jangan Lakukan!
Tugas utama orang tua ialah menjaga keselamatan bayi, termasuk saat berkendara. Jutaan anak di dunia meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Berkendara aman bersama bayi harus menjadi perhatian semua orang tua. Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab kematian anak tertinggi di Amerika Serikat.
Menurut riset Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebagian besar jatuhnya korban karena kursi anak tidak terkunci dengan baik.
Baca Juga: 4 Kesalahan Memasang Car Seat Bayi di Mobil
Kesalahan Berkendara Aman bersama Bayi
Agar bisa berkendara aman bersama bayi, ada beberapa hal yang harus dihindari oleh orang tua. Berikut ulasannya.
1. Tidak Menggunakan Kursi Keselamatan secara Konsisten
Foto: Orami Photo Stock
Terkadang, orang tua beranggapan hanya bepergian sebentar dan tidak jauh maka tidak mengapa tidak menggunakan kursi keselamatan. Seperti dikutip dari Baby Center, sebanyak 50 negara bagian di Amerika Serikat mewajibkan anak-anak hingga berusia tiga menggunakan car seat di kendaraan pribadi.
Jangan pernah mencari alasan untuk melepaskan car seat jika tak ingin menyesal di kemudian hari. Kursi keselamatan telah terbukti secara signifikan mampu mengurangi risiko kematian atau cedera serius pada kecelakaan kendaraan bermotor.
2. Menggunakan Kursi Keselamatan yang Sudah Tua atau Bekas
Foto: Orami Photo Stock
Memang seolah menghemat biaya, tetapi risikonya terlalu besar. Kursi keselamatan yang sudah tua bisa jadi telah kehilangan bagian-bagian penting, atau mungkin juga sudah mengalami kerusakan. Apalagi bahan plastik bisa rapuh seiring bertambahnya usia. Ia akan mudah rusak saat terjadi kecelakaan.
Jika memang harus menggunakan kursi bekas, pastikan ia memiliki instruksi asli dari produsen, memiliki semua komponennya, tidak pernah terlibat kecelakaan serius, dan bukan termasuk produk yang ditarik kembali oleh produsennya.
SafetyBeltSafe A.S.A. merekomendasikan untuk menggunakan kursi mobil yang idealnya berumur kurang dari lima tahun, maksimal tidak lebih dari 10 tahun. Pastikan tanggal kedaluwarsanya yang tertera di kursi itu.
3. Menghadap Depan Terlalu Cepat
Foto: Orami Photo Stock
Anak-anak memiliki kepala besar dan leher yang relatif lemah. Dalam tabrakan langsung, kepala anak dapat tersentak ke depan secara tiba-tiba dan dengan keras sehingga mengakibatkan cedera tulang belakang. Karena alasan ini, jaga agar bayi menghadap ke belakang selama mungkin.
Seperti direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) jangan hadapkan ke depan sampai ia mencapai ketinggian dan berat badan maksimum untuk menghadap ke belakang, biasanya sekitar usia 4 tahun. Setiap pabrikan sudah menentukan sampai panjang dan usia berapa anak harus menghadap belakang.
Bagi anak yang sudah melampaui batas itu, harus menggunakan kursi keselamatan di mobil yang khusus untuk menghadap depan dengan tali kekang selama mungkin, sampai berat atau tinggi tertinggi yang diizinkan oleh pabrikan mereka.
Ketika anak-anak cukup besar untuk menggunakan sabuk pengaman kendaraan saja, mereka harus selalu menggunakan sabuk pengaman pangkuan dan bahu untuk perlindungan optimal.
Semua anak di bawah 13 tahun harus ditahan di kursi belakang kendaraan untuk perlindungan optimal.
Baca Juga: Perlukah Menggunakan Car Seat untuk Bayi di Mobil?
4. Tidak Memasang Kursi Pengaman dengan Benar
Foto: Orami Photo Stock
Kursi pengaman tidak akan melakukan tugasnya dengan baik jika tidak terpasang dengan benar. The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memperkirakan, tiga dari empat kursi keselamatan digunakan secara tidak benar.
Kesalahan yang paling umum, tidak mengikat kursi dengan cukup erat, tidak menggunakan sabuk pengaman jenis yang tepat untuk mengamankan bayi dan anak di kursi pendorongnya.
Pastikan jok mobil tidak miring ke depan atau meluncur dari sisi ke sisi lebih dari satu inci. Booster harus diamankan dengan sabuk pangkuan dan bahu.
5. Menggendong Bayi di Pangkuan
Foto: Orami Photo Stock
Saat bayi menangis, pasti Moms tergoda untuk mengangkat bayi dari kursi mobil dan memeluknya. Meski terlihat aman, tapi kenyataannya, benturan dan hentakan saat kecelakaan bisa merenggut bayi dari lengan dan pangkuan.
Dan jika, Moms menggunakan sabuk pengaman untuk berdua (ibu dan bayi), berat badan Anda bisa menghancurkan anak yang bisa mengakibatkan kematian. Agar berkendara aman dengan bayi, meski bayi menangis menjerit-jerit, biarkan ia tetap di kursinya.
Baca Juga: Para Ibu, Pahami 5 Cara Aman Membonceng Anak di Sepeda Motor untuk Hindari Kecelakaan Fatal
Nah, itulah kesalahan berkendara aman bersama bayi yang harus Moms hindari. mengingat akibatnya yang fatal, jangan sekali-kali melakukannya ya Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.