5 Risiko Melahirkan Normal dengan Hb Rendah, Catat!
Hemoglobin merupakan molekul protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan mengembalikan karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dikeluarkan melalui pernapasan. Perannya sangat vital!
Pada ibu hamil, kekurangan hemoglobin dapat disebabkan karena anemia defisiensi besi, defisiensi folat, serta defisiensi vitamin B12. Kekurangan hemoglobin yang berakibat pada anemia dapat menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke berbagai anggota tubuh.
Sebelum melahirkan, penting sekali dilakukan pemeriksaan hemoglobin. Untuk perempuan, kadar hemoglobin normal sekitar 12,1 – 15,1. Jika kurang dari angka batas bawah, biasanya ibu hamil diminta untuk mengkonsumsi suplemen zat besi. Ketika sudah termasuk kategori anemia berat bisa diatasi dengan transfusi darah.
Risiko Melahirkan Normal dengan Hb Rendah
Sebenarnya pada ibu hamil, kadar hemoglobin memang akan cenderung lebih rendah karena saat hamil, darah yang terbentuk diserap banyak untuk janin sehingga kebutuhan zat besi pun juga meningkat.
Tapi jangan sampai hemoglobin rendah ini disepelekan, ya, Moms. Melahirkan normal dengan Hb rendah akan menyebabkan berbagai risiko seperti berikut ini.
1. Kesulitan Melahirkan
Dengan Hb rendah, perempuan bisa sangat kelelahan dalam melewati proses melahirkan secara normal. Ketika melahirkan normal tentu dituntut untuk memiliki fisik yang kuat, namun kondisi tubuh Hb rendah tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu.
Daya tahan pun bisa menurun sehingga dapat lebih cepat terkena infeksi. Dengan kondisi fisik yang lelah, bisa jadi akan berpengaruh pada psikis dan membuat ibu yang melahirkan mengalami postpartum syndrom.
Baca Juga: Cara Membuat DIY Cuka Apel untuk Membasuh Rambut
2. Mengalami Pendarahan
Melahirkan baik secara normal maupun caesar berisiko untuk mengalami pendarahan. Namun pada ibu hamil dengan Hb rendah lebih berisiko terjadi pendarahan pada kelahiran normal daripada ibu hamil dengan Hb normal.
Pendarahan hebat bisa saja terjadi dan ini sangat membahayakan jika tidak cepat dan tepat ditangani karena bisa mengakibatkan kematian.
3. Bayi Lahir Prematur
Sebuah studi menunjukkan bahwa semua ibu hamil yang mengalami anemia akan memiliki risiko lebih tinggi persalinan prematur dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia.
Sedangkan ibu hamil dengan anemia defisiensi besi memiliki risiko dua kali lebih besar melahirkan prematur daripada mereka dengan anemia pada umumnya.
Baca Juga: 8 Fakta tentang Menstrual Cup yang Perlu Moms Ketahui
4. Bayi Mengalami Anemia dan Gangguan Tumbuh Kembang
Bayi yang dilahirkan oleh ibu hamil dengan Hb rendah dan anemia juga berisiko akan mengalami anemia kekurangan zat besi.
Akibatnya, bayi dengan anemia defisiensi besi dapat mengalami gangguan dalam tumbuh kembangnya dan berpengaruh pada kemampuan belajarnya kelak.
5. Risiko Kematian
Risiko melahirkan normal dengan Hb rendah selanjutnya adalah kematian. Pada kasus anemia berat, efek gagal jantung selama persalinan menjadi penyebab utama kematian.
Anemia dalam kehamilan adalah salah satu masalah medis paling umum yang dapat ditemui pada ibu hamil. Menurut Pakistan Journal of Medical Sciences, anemia defisiensi besi menjadi salah satu penyebab utama ibu meninggal saat melahirkan.
"Kami sekarang telah menunjukkan (lewat penelitian) bahwa jika seorang perempuan mengalami anemia berat pada titik manapun dalam kehamilannya atau dalam tujuh hari setelah melahirkan, ia berisiko lebih tinggi untuk meninggal,” ujar Dr. Jahnavi Daru dari Queen Mary University of London.
Baca Juga: Ini 4 Manfaat Madu Bagi Ibu Hamil Yang Tidak Banyak Diketahui
Itulah beberaparisiko melahirkan normal dengan Hb rendah. Pemeriksaan rutin ke dokter atau tenaga medis lainnya, seperti bidan sangat membantu untuk memantau kondisi tubuh, termasuk melihat kadar hemoglobin dalam darah.
Pastikan selalu mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi, folat, serta vitamin B12 agar tubuh tidak kekurangan hemoglobin. Bila perlu konsumsi juga suplemen untuk menjaga kadar hemoglobin, tentunya sesuai dengan petunjuk dokter, ya, Moms.
(DI/ERN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.