Kisah Ketegaran Joanna Alexandra Merawat Putrinya yang Mengidap Bronkiolitis
Rumah tangga pasangan Joanna Alexandra dan Raditya Oloan bertambah lengkap dengan kehadiran anak keempat mereka. Putri cantik yang lahir pada bulan Mei 2017 lalu ini diberi nama Ziona Eden Alexandra Pangabean.
Sebagai seorang ibu dengan empat anak, Joanna pernah mengatakan kehamilannya kali ini tak terasa berat karena sudah pernah mengalaminya. Termasuk menghadapi segala rintangan saat hamil.
Meski demikian, ketika Ziona lahir ada hal yang berbeda dibanding kelahiran tiga kakaknya yang lain.
Setelah melahirkan secara normal, aktris peran ini terpaksa berpisah dari putrinya lantaran Ziona yang lahir prematur harus mendapatkan perawatan khusus di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) rumah sakit kala itu.
Sebagai orang tua, Joanna tentu begitu khawatir akan kondisi yang dialami bayinya. Jika sebelumnya, ia bisa melihat dan menyusui bayinya kapan saja, namun tidak dengan kali ini. Saat lahir, sang bayi tak menangis sehingga memerlukan perawatan khusus dan hanya bisa dibesuk pada jam tertentu.
Alami Bronchiolitis
Pada kasus yang dialami putri bungsu Joanna yang lahir prematur, selain mengalami penurunan berat badan, penyebab Ziona harus mendapat perawatan khusus di ruang NICU adalah karena menderita gangguan pernapasan yang bernama bronchiolitis.
Bronchiolitis merupakan radang di area bronchiol yang mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan sehingga menjadi sesak dan berbunyi.
Umumnya, memang kondisi ini dialami oleh bayi hingga anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun. Pada gejala awalnya, penderita terlihat seperti sedang sakit pilek biasa yang mungkin disertai dengan batuk ringan dan hidung tersumbat.
Lalu setelah beberapa hari, gejala akan berkembang. Penderita akan lebih sering mengalami batuk kering disertai dengan napas berbunyi dan demam.
Menurut Joanna, dokter menjelaskan penyebab dari bronchiolitis ini adalah virus. Sehingga yang bisa dilakukan hanyalah melakukan perawatan hingga sembuh.
Selama menjalani perawatanpun sang bayi harus menggunakan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dan infus guna menghindari dehidrasi, sekalipun kondisinya memang berangsur membaik.
Dokter juga menambahkan, hal ini terjadi karena infeksi saat dilahirkan. Joanna alami leukosit tinggi, sehingga turun ke anaknya dan menghambat pernapasan
Clubfoot
Selain mengalami gangguan pernasapasan, bayi Joana Alexandra dan Raditya Oloan ini juga alami congenital talipes equinovarus (CTEV) atau yang lebih dikenal dengan clubfoot. Clubfoot merupakan kondisi yakni kondisi terpuntirnya pergelangan kaki ke arah dalam pada bayi yang baru lahir.
Pada bayi dengan kondisi clubfoot, posisi kaki akan membengkok ke bawah dan memutar ke dalam.
Hal ini merupakan kelainan pada bayi yang bersifat bawaan sehingga sebenarnya tidak menyakitkan bagi sang bayi. Akan tetapi, bila semakin bertambah usia dan tidak diatasi maka dapat mengakibatkan kesulitan berjalan dan bisa saja menjadi terasa sakit di masa mendatang.
Namun untuk masalah kaki kiri ini, Joanna dan suaminya tak memilih penangangan khusus. Meski bisa diatasi dengan gips, terapi bahkan operasi yang lebih cepat, mereka memilih jalur terapi saja.
Kaki bayi dapat mengalami clubfoot lantaran jaringan yang menghubungkan otot ke tulang (tendon) lebih pendek dari biasanya. Tidak semua kasus clubfoot sama, ada yang ringan dan ada juga yang berat. Ada yang mengalami hanya di satu kaki, dan ada pula yang mengalami di kedua kakinya.
Apapun kondisi bayinya, Joanna dan Raditya tetap begitu sabar melakukan semua perawatan terbaik dengan kesembuhan sang putri. Ketiga anaknya yang lain juga kerap membantu kesembuhan sang adik dengan doa.
Dari foto-foto yang diunggahnya di instagram, Joanna dan suami terlihat begitu tegar dan selalu takjub pada perkembangan Ziona dari waktu ke waktu. Sang ibu selalu tersenyum penuh syukur melihat kuatnya Ziona melewati masa pengobatan. Kita lihat, yuk, dari foto-foto berikut:
Ziona lahir dengan persalinan normal pada usia kandungan 36 minggu 3 hari. Saat lahir ia masih harus beristirahat di ruang khusus guna menyempurnakan fungsi pernapasannya yang masih belum 100 persen.
Zio harus terus inhalasi dan fisioterapi untuk membantu mengeluarkan lendir/dahak yang di dada. Ia juga harus menggunakan oksigen agar tak sesak saat bernapas.
Ziona rutin menjalani terapi untuk mempercepat penyembuhannya. Terlihat ia tertawa saat sedang diterapi dan tak banyak menangis.
Menjelang usia 8 bulan, Ziona yang sudah 4 bulan rutin fisioterapi dan juga neck-control mulai boleh mencoba untuk mulai MPASI walaupun dengan banyak syarat.
Sebagai ibu, Joanna tampak selalu tegar dan selalu bersyukur melihat perkembangan putri bungsunya tersebut. Ia merasa dukungan dan doa dari keluarga menguatkannya dalam mencari kesembuhan untuk Ziona. Coba lihat Ziona sekarang, di usianya yang sudah 8 bulan, ia tampak begitu menggemaskan, ya, Moms?
(MDP)
Foto-foto: instagram.com/joannaalexandra
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.