Kisah Nabi Ishaq, Mulai dari Lahir hingga Meninggal
Kisah Nabi Ishaq merupakan salah satu cerita penting dalam sejarah para nabi yang diutus oleh Allah SWT.
Nabi Ishaq adalah putra kedua dari Nabi Ibrahim AS, lahir dari istrinya, Siti Sarah.
Dalam Al-Qur’an, Nabi Ishaq dikenal sebagai salah satu nabi yang membawa ajaran tauhid dan melanjutkan misi kenabian ayahnya.
Kehidupan dan perjalanan dakwah Nabi Ishaq penuh dengan hikmah, terutama dalam perannya sebagai penerus ajaran tauhid kepada Bani Israil.
Yuk, simak kisah Nabi Ishaq selengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Baca Juga: 12 Bacaan Sholawat Nabi dengan Arti serta Keutamaannya
Mengenal Nabi Ishaq
Nabi Ishaq merupakan putra kedua dari Nabi Ibrahim, setelah Nabi Ismail.
Kabar kelahiran Nabi Ishaq disampaikan oleh malaikat-malaikat utusan Allah SWT yang diceritakan dalam Al-Qur'an Surat Hud.
Allah SWT berfirman dalam Quran Surat Hud ayat 69 seperti berikut.
وَلَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُنَآ إِبْرَٰهِيمَ بِٱلْبُشْرَىٰ قَالُوا۟ سَلَٰمًا ۖ قَالَ سَلَٰمٌ ۖ فَمَا لَبِثَ أَن جَآءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ
Artinya: "Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: 'Selamat'. Ibrahim menjawab: 'Selamatlah,' maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang."
Melihat tingkah tamunya yang aneh, Nabi Ibrahim merasa takut karena sikap tamu-tamunya tidak seperti manusia pada umumnya.
Setelah itu, berkatalah tamu Ibrahim AS yang tidak lain adalah malaikat-malaikat utusan Allah SWT.
Mereka diutus untuk menyampaikan kabar kelahiran Nabi Ishaq sekaligus mendatangi kaum Nabi Luth.
Kisah ketakutan Nabi Ibrahim diceritakan dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 70 yang berbunyi:
فَلَمَّا رَءَآ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۚ قَالُوا۟ لَا تَخَفْ إِنَّآ أُرْسِلْنَآ إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ
Artinya: "Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth".
Mendengar kabar tersebut, Nabi Ibrahim dan istrinya sangat terkejut. Sebab pada saat menerima pesan yang disampaikan para malaikat kalau umur mereka berdua sudah tidak lagi muda.
وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ
Artinya: “Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya’qub.” (QS. Hud:71)
قَالَتْ يَا وَيْلَتَىٰ أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَٰذَا بَعْلِي شَيْخًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ
Artinya: Isterinya berkata: “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh”. (QS. Hud:72)
قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۖ رَحْمَتُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ ۚ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Artinya: “Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”. (QS. Hud:73)
فَلَمَّا ذَهَبَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ الرَّوْعُ وَجَاءَتْهُ الْبُشْرَىٰ يُجَادِلُنَا فِي قَوْمِ لُوطٍ
Artinya: “Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth. (QS. Hud:74)
Saat itu, Nabi Ibrahim berusia hampir 120 tahun dan Sarah 90 tahun.
Usia yang sudah sangat senja untuk mengandung dan melahirkan anak laki-laki.
Baca Juga: 4 Sifat Wajib bagi Rasul yang Harus Dikenalkan Si Kecil
Kisah Nabi Ishaq
Kisah Nabi Ishaq saat lahir tercantum dalam Al-Qur'an surat As Saffat ayat 112 – 112 yang berbunyi:
وَبَشَّرْنٰهُ بِاِسْحٰقَ نَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَوَبٰرَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلٰٓى اِسْحٰقَۗ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَّظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ مُبِيْنٌ ࣖ -
Artinya: "Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. Dan Kami limpahkan keberkahan kepadanya dan kepada Ishaq. Dan di antara keturunan keduanya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang terang-terangan berbuat zalim terhadap dirinya sendiri,".
1. Lahir di Kota Hebron
Nabi Ishaq lahir pada 1897 SM di Kota Hebron, Palestina. Pada awal kelahirannya, banyak masyarakat di kota tersebut yang tidak pecaya jika Ishaq adalah anak kandung Nabi Ibrahim dan Sarah.
Namun, anggapan itu berangsur-angsur hilang karena ketika beranjak dewasa wajah Nabi Ishaq semakin mirip dengan Nabi Ibrahim.
2. Sosok yang Ramah
Meskipun tinggal di Kota Hebron yang berisi masyarakat tidak mengenal, tetapi Nabi Ishaq tumbuh sebagai pria saleh. Ia sering kali ikut saat ayahnya, Nabi Ibrahim untuk berdakwah.
Nabi Ishaq dikenal sebagai sosok yang ramah, sehingga disukai banyak orang.
Kemudian Allah mengangkatnya menjadi Nabi dan melanjutkan dakwah sang ayah untuk menyebarkan agama yang benar.
3. Dijodohkan oleh Ayahnya
Ketika Nabi Ibrahim sudah semakin tua, Nabi Ishaq belum juga menemukan pasangan hidup.
Namun, pada saat itu, Nabi Ibrahim melarang Nabi Ishaq untuk menikah dengan wanita dari kalangan masyarakat Kana’an.
Sebab wanita yang ada di Kota Hebron tersebut tidak mengenal Allah.
Akhirnya, Nabi Ibrahim memerintah seorang pelayan untuk pergi ke Herran, Irak, untuk membawa seorang perempuan dari keluarganya.
Kemudian, Sang Pelayan membawa wanita shalehah bernama Ribka yang kemudian dinikahkan dengan Nabi Ismail.
Baca Juga: 20 Nama Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani
4. Sulit Punya Anak
Kisah Nabi Ishaq dengan istrinya, sama seperti yang dialami oleh ayah dan ibunya, Nabi Ibrahim dan Sarah.
Istri Nabi Ibrahim, Ribka, sulit untuk memiliki anak dan disebut sebagai wanita mandul.
Namun, Nabi Ishaq tidak merasa putus asa. Beliau selalu berdoa kepada Allah agar diberikan keturunan.
5. Lahir Anak Kembar
Doa Nabi Ishaq dijawab oleh Allah SWT. Istri Nabi Ishaq melahirkan dua anak kembar, yaitu Ish dan Ya’qub.
Karunia dari Allah tersebut didapatkan setelah 20 tahun usia pernikahan.
Ketika dewasa, Ish tumbuh sebagai seorang pemburu yang tegas, sedangkan Ya’qub selalu senang mengikuti ayahnya untuk berdakwah.
Hal ini kemudian membuat Ish salah paham hingga akhirnya marah kepada Ya’qub.
Akhirnya, Nabi Ishaq memerintah Ya’qub untuk pergi belajar ke Irak menemui Sang Paman, Laban.
6. Meninggal di Usia 180 Tahun
Dalam kisah Nabi Ishaq, dijelaskan bahwa Allah SWT memberikan umur panjang untuknya. Ishaq hidup hingga 180 tahun sebelum akhirnya meninggal.
Sebelum meninggal, Nabi Ishaq juga telah menjalankan dakwah dengan baik serta membuat Ya’qub dan Ish kembali rukun sebagai saudara.
"Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Ya'qub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu [yang tinggi]. Sungguh, Kami telah menyucikan mereka dengan [menganugerahkan] akhlak yang tinggi kepadanya yaitu selalu mengingatkan [manusia] kepada negeri akhirat," bunyi terjemahan surat Sad ayat 45-46.
Nabi Ishaq, dimakamkan di sebuah Desa bernama Habrun yang ada di Palestina. Tempat tersebut merupakan tempat Sang Ayah, Nabi Ibrahim berdakwah.
Baca Juga: 12 Kisah Istri Nabi Muhammad SAW, Patut Jadi Teladan!
Dari kisah Nabi Ishaq, dapat disimpulkan bahwa sebagai manusia tidak boleh berputus asa karena bantuan Allah akan selalu datang jika seseorang berusaha dan berdoa.
Semoga hikmah dari kisah Nabi Ishaq dapat menjadi penyemangat dalam hidup ya, Moms.
- https://www.youtube.com/watch?v=h3ObfSbgnWI
- https://www.youtube.com/watch?v=iOKOmUw0h8U
- https://umma.id/post/kisah-nabi-ishaq-singkat-sesuai-dalam-al-quran-192590?lang=id
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.