Takabur atau Sombong, Sifat yang Sangat Tidak Disukai oleh Allah SWT
Sombong adalah sifat yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Dan di dalam Islam, sifat tersebut disebut dengan takabur.
Sifat ini bisa menyelinap masuk tanpa disadari karena banyak hal.
Misalnya karena merasa diri kaya kemudian merendahkan, merasa memiliki paras rupawan kemudian melecehkan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, sudah seharusnya untuk mengetahui ciri-ciri takabur dan cara menghindarinya agar tidak memiliki sifat yang tidak mendatangkan ridha Allah SWT tersebut.
Baca Juga: Menikah dengan Sepupu, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Takabur Adalah Sifat yang Dibenci oleh Allah SWT
Menurut Tadbir Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, takabur adalah berbangga diri dan cenderung memandang diri berada di atas orang lain.
Selain itu menurut al-Muhasibi, takabur merupakan penyakit jiwa yang paling besar dan akan menimbulkan berbagai masalah. Oleh karena itu, sifat ini dapat mendatangkan kemarahan dan siksa dari Allah SWT.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), secara bahasa takabur adalah merasa diri mulia (hebat, pandai, dan sebagainya); angkuh; sombong.
Dalam Alquran Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
(Wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn)
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS Al-Mu’min: 60).
Dalam Islam, sifat takabur pertama kali ditunjukkan oleh Iblis. Saat itu, Iblis menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam ketika diperintahkan oleh Allah SWT.
Ketika ditanya oleh Allah SWT, Iblis menjawab bahwa ia terbuat dari api dan Nabi Adam dari tanah, maka tidak pantas jika dirinya bersujud kepada sesuatu yang lebih rendah darinya.
Lalu Iblis diusir oleh Allah dari surga. Keterangan tersebut tercatat dalam Alquran:
قَالَ فَٱهۡبِطۡ مِنۡهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخۡرُجۡ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ
(Qāla fahbiṭ min-hā fa mā yakụnu laka an tatakabbara fīhā fakhruj innaka minaṣ-ṣāgirīn)
Artinya: “Allah berfirman: Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu sepatutnya tidak menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah. Sesungguhnya kamu termasuk orang – orang yang hina. “(QS Al-A’raf ayat 13)
Oleh karena itu, Allah SWT tidak menyukai sifat tersebut karena mengakibatkan seseorang selalu merasa paling baik dan paling benar serta memiliki kelebihan yang tidak tertandingi oleh orang lain.
Baca Juga: Meditasi dalam Islam, Bagaimana Hukumnya?
Dalil Takabur dalam Hadis
Dalam hadis-hadis dari Rasulullah SAW, terdapat beberapa keterangan mengenai takabur yang merupakan salah satu sikap yang dibenci dalam Islam dan oleh Allah SWT.
Beberapa di antaranya yakni:
1. Menganggap Hina Orang Lain
Rasulullah SAW bersabda: “Dianggap sebagai takabur itu ialah menolak apa yang benar dan mengaggap hina kepada orang lain,” (HR Muslim).
2. Meninggalkan Kebenaran
Rasulullah SAW bersabda pada sahabatnya, Abu Dzar: “Takabur itu meninggalkan kebenaran dan engkau mengambil selain kebenaran.
Engkau melihat orang lain dengan pandangan bahwa kehormatannya tidak sama dengan kehormatanmu, darahnya tidak sama dengan darahmu.”
3. Seperti Orang Gila
Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat: “Tahukah kamu, orang gila yang sebenar-benarnya?” Para Sahabat menjawab: “Tidak tahu, ya Rasulullah.”
Lalu Rasulullah menjelaskan: “Orang gila ialah orang yang berjalan dengan takabur, memandang rendah kepada orang lain, membusungkan dada, mengharapkan surga sambil membuat maksiat dan kejahatannya membuat orang tidak aman dan kebaikanya tidak pernah diharapkan. Itulah orang gila yang sebenarnya.”
Baca Juga: 3 Kriteria Wanita yang Haram Dinikahi dalam Islam, Catat!
Ciri-ciri Takabur
Dalam Alquran Allah SWT berfirman:
سَأَصۡرِفُ عَنۡ ءَايَٰتِيَ ٱلَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَإِن يَرَوۡاْ كُلَّ ءَايَةٖ لَّا يُؤۡمِنُواْ بِهَا وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ ٱلرُّشۡدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلٗا وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ ٱلۡغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلٗاۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَا وَكَانُواْ عَنۡهَا غَٰفِلِينَ
(Sa aṣrifu 'an āyātiyallażīna yatakabbarụna fil-arḍi bigairil-ḥaqq, wa iy yarau kulla āyatil lā yu`minụ bihā, wa iy yarau sabīlar-rusydi lā yattakhiżụhu sabīlā, wa iy yarau sabīlal-gayyi yattakhiżụhu sabīlā, żālika bi`annahum każżabụ bi`āyātinā wa kānụ 'an-hā gāfilīn)
Artinya: “Aku akan palingkan tanda tanda kekuasaan-Ku orang yang telah menyombongkan dirinya di bumi tanpa suatu alasan.
Kalau mereka melihat tanda tanda kekuasaan-Ku mereka tetapp tidak mau beriman padanya. Jika mereka jalan yang membawa kepadaa petunjuk, maka mereka tidak akan pernahh menempuhnya.
Namun, ketika mereka melihat jalan kesesatan, mereka dengan segera akan menempuhnya. Hal yang demikian adalah karena mereka mendustakann ayat-ayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya,” (QS Al-A’raf: 146).
Setelah memahami pengertian takabur, dapat disimpulkan bahwa takabur memeiliki beberapa ciri yang harus diwaspadai, seperti:
- Suka membanggakan diri
- Suka memuliakan diri, ilmu, harta, keturunan dan segala yang dimiliki
- Merendahkan orang lain
- Suka menjatuhkan dan mencela orang lain
- Sombong dan berpaling saat bertemu dan diajak berbicara
- Boros dalam hal duniawi
- Memakai perhiasan dan pakaian yang berlebihan
- Berbicara dengan nada yang sombong
Baca Juga: Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Berikut Ini Penjelasannya
Cara Menghindari Sifat Takabur
Karena sifat takabur adalah salah satu sifat yang dibenci oleh Allah SWT, maka orang Islam harus menghindarinya.
Beberapa cara menghindari sifat takabur ini dapat dilakukan agar menjadi bagian dari amalan yang shalih.
- Meningkatkan ibadah kepada Allah
Tujuan hidup dalam Islam adalah untuk beribadah kepada Allah. Dengan meningkatkan kualitas ibadah, maka sifat takabur akan bisa dihindari.
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Keduanya bisa ditingkatkan dengan meningkatkan ibadah. Selain agar tidak memiliki sifat takabur, orang yang beriman dan bertakwa akan tahu cara untuk menghindarkan diri agar tidak berbuat dosa.
- Mensyukuri segala nikmat Allah SWT
Dengan memiliki rasa syukur dalam diri, ini dapat mengurangi keinginan untuk bersikap takabur.
Istiqomah dalam bersyukur juga bisa dilakukan dengan berusaha selalu mengucapkan syukur atas semua pemberian Allah, dan sabar saat menghadapi masalah.
- Menyadari segala kekurangan sebagai manusia
Manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Karenanya, penting untuk menyadari kekurangan diri agar tidak mudah merasa hebat dan takabur.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari sifat takabur,” (HR Thabrani, Hakim, Baihaqi dan Ahmad).
- Menyadari bahwa hidup hanya sementara
Orang yang takabur kerap melupakan hal ini hingga lupa menyiapkan bekal untuk ke akhirat.
Baca Juga: Pandangan Baby Blues dalam Islam dan Cara Mengatasinya
- Ikhlas beramal
Berbuat amal juga bisa menyebabkan takabur karena merasa diri telah melakukan amalan baik yang banyak.
Jika perbuatan dilakukan dengan ikhlas, biasanya seseorang justru tidak akan mengingatnya lagi.
- Selalu berusaha menghormati dan menghargai orang lain
Sulit menghargai dan menghormati orang lain adalah sikap yang kurang dewasa, dan jika dibiarkan akan menjadi bibit takabur.
- Menyadari segala kelebihan adalah karunia Allah SWT
Manusia memiliki kelebihan bukan hanya karena usahanya saja, tapi juga karena izin Allah SWT.
Jika menyadari hal tersebut, biasanya ini akan membuat seseorang pandai bersyukur hingga terhindar dari takabur.
- Berusaha rendah hati di depan Allah dan manusia
Rendah hati adalah lawan dari takabur. Dengan bersikap rendah hati, seseorang tidak akan mudah takabur dan sombong.
- Tidak membedakan perlakuan dengan sesama manusia
Semua manusia diciptakan sama oleh Allah SWT. Meski ada perbedaan, bersikap adil terhadap sesama adalah cara menjadi pribadi yang baik dan dapat menghilangkan sifat egois.
Takabur akan mendatangkan berbagai masalah baru dalam hidup.
Jadi, segera pelajari cirinya agar sedapat mungkin bisa menghindarinya.
- https://worldquran.com/
- https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/tjmpi/article/view/445
- https://dalamislam.com/info-islami/pengertian-takabur
- https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/takabur
- http://www.antotunggal.com/2017/02/pengertian-takabur-ciri-ciri-orang.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.