22 September 2023

Kisah Perang Badar, Pertempuran Besar di Bulan Ramadan

Dimenangkan kaum muslim meski kalah jumlah pasukan

Kisah perang Badar terjadi pada bulan Ramadan dan berlangsung dramatis.

Perang ini merupakan perang terbesar antara umat Islam dengan kaum musyrik.

Meski jumlah pasukan muslim jauh lebih sedikit dari musuh, umat Islam nyatanya berhasil memenangkan peperangan ini.

Bagaimana bisa? Simak kisah perang Badar selengkapnya berikut ini, yuk!

Baca Juga: Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Tetap Berdakwah Meski Dihina

Asal-Usul Nama Perang Badar

Ilustrasi Perang Badar
Foto: Ilustrasi Perang Badar (Orami Photo Stock)

Perang Badar terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau bertepatan dengan 17 Ramadan tahun kedua Hijriah.

Bulan Ramadan merupakan bulan suci yang semestinya dipenuhi dengan khusyuknya beribadah.

Di bulan tersebut, umat Islam diwajibkan menahan diri dari lapar dan haus serta menahan emosi.

Namun, siapa sangka bahwa di bulan suci ini justru terjadi peperangan yang sangat dahsyat bagi umat Islam.

Bahkan, ini menjadi momen pertama kali terjadinya perang sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW pada 622 Masehi.

Baca Juga: Mengenal Perang Jamal dan Perkembangan Sejarah Islam

Kata "badar" berasal dari nama sumber mata air yang terletak di antara Makkah dan Madinah.

Dalam peperangan tersebut umat Islam mengambil posisi yang terdekat dengan sumber air.

Tempat ini dipilih oleh Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu bentuk strategi perang.

Nah, sumber mata air yang terletak di antara Makkah dan Madinah tersebut juga bernama "badar"

Karena itulah, peperangan ini dinamakan dengan perang Badar.

Kisah perang Badar telah dijelaskan dalam beberapa ayat dalam surat Ali Imran.

Salah satunya dalam ayat ke-123 yang artinya:

"Sesungguhnya Allah telah menolongmu dalam peperangan Badar. Padahal, kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah.

Oleh sebab itu, bertakwalah kepada Allah agar kamu mensyukuri-Nya." (Q.S. Ali Imran: 123)

Baca Juga: Sinopsis Oppenheimer, Berkisah tentang Pembuatan Bom Atom!

Kisah Perang Badar di Bulan Ramadan

Ilustrasi Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kafir Quraisy
Foto: Ilustrasi Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kafir Quraisy (Syakal.iainkediri.ac.id)

Kisah perang Badar bermula saat tersiar suatu kabar di Kota Madinah bahwa ada kafilah besar dari kaum Quraisy yang meninggalkan Syam.

Mereka hendak pulang ke Makkah dengan membawa barang-barang perniagaan yang nilainya sangat besar.

Ada 1.000 ekor unta yang dibawanya serta barang-barang berharga lainnya.

Mengetahui hal ini, umat Islam lantas menghadang kafilah yang membawa barang dagangan Quraisy dari Syam.

Umat Islam ingin mengambil hak-hak mereka yang dulu pernah dirampas oleh kaum Quraisy.

Baca Juga: 5 Kartun Islami Pilihan untuk Bantu Anak Mendalami Nilai-Nilai Agama

Sementara itu, di kalangan kaum Quraisy tumbuh rasa cemburu karena perkembangan Kota Madinah di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Ada tiga penyebab yang memicu lahirnya perang Badar, yaitu:

  • Pengusiran terhadap umat Islam dari Makkah
  • Penindasan yang diterima oleh umat Islam, seperti disiksa dan dirampas barang dagangannya
  • Memberikan pelajaran kepada kaum kafir Quraisy

Dalam peperangan ini, umat Islam dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu, pasukan kaum Quraisy dipimpin oleh Abu Jahal.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Psikolog Pekanbaru, Atasi Berbagai Kondisi Kesehatan Mental

Umat Islam mengambil posisi yang terdekat dengan sumber air.

Bukan tanpa sebab, hal ini dipilih oleh Nabi Muhammad sebagai salah satu bentuk strategi perang.

Beliau melihat situasi lapangan dan ingin memanfaatkan kondisi geografis dari kawasan Badar.

Misalnya, sahabat Saad bin Muadz membuat gundukan tanah di sekitar lokasi peperangan.

Upaya ini bertujuan agar Nabi Muhammad SAW bisa mengawasi jalannya perang.

Selain itu, Rasulullah akan lebih mudah memprediksi pola serangan yang tepat untuk mengalahkan pasukan kaum Quraisy.

Kisah perang Badar ini melibatkan 313 kaum muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unda, dan 2 ekor kuda.

Di kubu lain, jumlah pasukan dan perlengkapan kaum Quraisy jauh lebih banyak.

Baca Juga: 10+ Model Henna Pengantin Muslim, Cantik dan Indah!

Dalam kisah perang Badar ini, kaum Quraisy mengerahkan 1.000 orang pasukan yang dilengkapi 600 persenjataan lengkap.

Ada 700 ekor unta dan 300 ekor kuda yang telah dipersiapkan menjadi tunggangannya dalam berperang.

Di antara pasukan Quraisy, terdapat kerabat Nabi Muhammad SAW dari kabilah Bani Hasyim.

Ada paman Nabi Muhammad yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib dan sepupu Khadijah bernama Hakim.

Kisah perang Badar sesungguhnya di luar perkiraan umat muslim.

Mulanya, Nabi Muhammad merencanakan pasukan muslim untuk peperangan biasa, bukan perang besar.

Karena itulah, jumlah pasukan umat Islam hanya berjumlah 313 orang.

Meskipun kalah dalam jumlah pasukan, kaum muslim tak gentar untuk terus berjihad di jalan Allah.

Baca Juga: Sinopsis Battle for Happiness, Persaingan Ibu-ibu Sosialita!


Saat melihat banyaknya tentara kaum Quraisy beserta kelengkapan senjatanya, Nabi Muhammad SAW sempat menangis dan berdoa.

"Ya Allah, jikalau rombongan yang bersamaku ini ditakdirkan untuk binasa, maka tidak akan ada seorang pun setelah aku yang akan menyembah-Mu.

Semua orang yang beriman akan meninggalkan agama Islam nan sejat ini."

Setelah berdoa penuh harap, Nabi Muhammad merancang strategi peperangan.

Ia memerintahkan agar kaum muslim membentuk fomasi rapat.

Kaum muslim terbagi menjadi dua barisan, yaitu Muhhajirin dan Anshar.

Mereka bergerak dari sisi utara melalui sepanjang jalan utama ke Makkah di Lembah Badar.

Kaum pengikutnya juga diminta segera menguasai sumur untuk memutus pasokan air ke kaum kafir Quraisy.

Saat pasukan kafir mulai menyerang, umat Islam tak lantas beradu fisik secara langsung.

Mereka memilih untuk menembakkan anak-anak panah dari kejauhan.

Setelah itu, barulah mereka menghunuskan pedang panjangnya hingga melakukan pertempuran.

Baca Juga: 55+ Ucapan Ulang Tahun Pernikahan Islami, Penuh Doa Baik!

Kisah Perang Badar Mencapai Kemenangan

Ilustrasi Peperangan
Foto: Ilustrasi Peperangan (Al-ibar.net)

Dalam sejarah kisah perang Badar, Allah mengutus seribu malaikat untuk membantu kaum muslim dalam medan pertempuran.

Peristiwa ini dikisahkan dalam surat Al-Anfal ayat 9 yang berbunyi:

اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ

Artinya: "(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu dia mengabulkannya bagimu (seraya berfirman),

Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu berupa seribu malaikat yang datang berturut-turut." (Q.S. Al-Anfal: 9)

Baca Juga: Rekomendasi Mall di Makassar dengan Lokasi Strategis, Mampir Yuk!

Berkat strategi Nabi Muhammad yang cerdik, sebanyak 50 pemimpin pasukan kafir Quraisy tewas, termasuk Abu Jahal.

Korban dari kaum muslim hanya 14 orang, padahal jumlah pasukannya jauh lebih sedikit daripada musuh.

Umat Islam juga berhasil mengambil rampasan 600 persenjataan lengkap, 700 unta, 300 kuda, dan perniagaan milik kafilah Abu Sufyan.

Pada akhirnya, kisah perang Badar dimenangkan oleh pasukan umat Islam.

Kemenangan ini membuat posisi Islam di kawasan Madinah semakin kuat.

Mendengar kekalahan kaum Quraisy, Abu Lahab yang tidak ikut perang Badar karena sakit tidak bisa menerima kekalahan kaumnya.

Selama tiga hari tiga malam, ia jatuh sakit hingga meninggal di tempat tidurnya.

Baca Juga: Apakah Menangis Membatalkan Wudu? Ini Penjelasannya!

Dengan demikian, gugurlah dua orang musuh utama nabi dalam peperangan ini.

Abu Jahal dan Abu Lahab akhirnya tewas di waktu yang hampir bersamaan.

Bagi umat Islam, perang Badar ini menjadi pertempuran besar pertama umat Islam melawan musuh.

Apalagi terjadi pada bulan suci Ramadan, Allah lah yang senantiasa menolong kaum muslim hingga berhasil menang.

Bahkan, Allah menamai perang Badar sebagai Yaum Al-Furqan yang artinya hari pembeda.

Pasalnya, pada hari besar ini telah dibedakan mana saja yang haq (benar) dan yang bathil (salah).

Kisah perang Badar terjadi karena umat Islam ingin mempertahankan eksistensi agama Islam.

Baca Juga: Arti Nama Naura dan 10+ Inspirasi Rangkaian Namanya!

Perlawanan terhadap kaum Quraisy dilakukan bukan berarti karena Nabi Muhammad ingin meraih kekuasaan, kekayaan, atau kesenangan pribadi maupun golongan semata.

Nabi Muhammad SAW semata-mata ingin menegakkan agama Islam di muka bumi.

  • https://mui.or.id/bimbingan-syariah/paradigma-islam/51812/ramadhan-bulan-bersejarah-terjadinya-perang-badar/
  • https://an-nur.ac.id/perang-badar-perang-uhud-perang-ahzab-khandaq-masa-genjatan-senjata-dan-penaklukan-kota-makkah/
  • https://almanhaj.or.id/3754-kisah-perang-badar.html
  • https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-perang-badar/
  • https://grujugan.kec-petanahan.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/4/717

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.