Konsumsi Gluten Bisa Bikin Susah Hamil?
Gluten adalah sejenis protein yang terdapat pada serealia seperti padi-padian dan gandum. Segala jenis makanan yang dibuat dari gandum, seperti pasta, roti, sereal, pasti mengandung gluten.
Bagi sebagian orang, konsumsi gluten dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mereka. Kelompok orang yang tidak dapat mengonsumsi gluten adalah mereka yang menderita celiac disease (penyakit autoimun), intoleransi gluten, irritable bowel syndrome, dan alergi gandum.
Karena gluten terdapat di banyak makanan yang kita konsumsi sehari-hari, sulit rasanya membayangkan untuk tidak mengonsumsi makanan tersebut.
Baca Juga: Benarkah Gluten Menjadi Salah Satu Penyebab Susah Hamil?
Konsumsi Gluten dan Kesuburan
Namun, belakangan ini muncul studi-studi yang memperlihatkan kaitan antara konsumsi gluten dengan kesuburan.
Salah satunya studi yang diterbitkan di Journal of Clinical Gastroenterology. Dikutip dari situs web Redbook, dalam studi tersebut disebutkan perempuan dengan masalah infertilitas mempunyai kemungkinan menderita celiac disease tiga kali lipat lebih besar.
Sementara, bagi perempuan yang mendapat diagnosis unexplained infertility atau infertilitas yang tidak bisa dijelaskan, kemungkinan untuk menderita celiac disease meningkat hingga enam kali lipat.
Menurut D. Paul Bergh, salah satu pendiri Reproductive Medicine Associates of New Jersey, ada banyak data yang muncul dan menunjukkan diet dan konsumsi gluten berpotensi mempengaruhi peluang pasien untuk bisa hamil.
Hubungan antara konsumsi gluten dan kesuburan menurut Dr. Bergh kira-kira seperti ini: saat seseorang menderita celiac disease, ususnya mempunyai “respons peradangan” terhadap gluten dan akan menggerakkan antibodi tubuh untuk melawannya.
Antibodi-antibodi itu tidak hanya dapat mempengaruhi cara pembuluh darah terbentuk di dalam rahim, tetapi juga menyerang plasenta.
“Celiac disease tidak hanya dapat membuat penderitanya susah hamil, tetapi juga mempengaruhi kesehatan kehamilan [bila si penderitanya berhasil hamil],” ujar Dr. Bergh.
Baca Juga: Gluten Free, Berpengaruhkah pada Kebutuhan Gizi Anak?
Risiko Kehamilan dengan Celiac Disease
Risiko pada kehamilan penderita celiac disease menurut Dr. Bergh antara lain bayi terlahir dengan berat badan rendah dan prematur.
Senada dengan itu, Dr. Jolene Brighten dalam situs webnya menjelaskan, perempuan yang menderita celiac disease tetapi tidak diobati mempunyai risiko lebih besar akan infertilitas dan komplikasi kehamilan.
Dr. Brighten adalah dokter naturopati kedokteran fungsional dan CEO Rubus Health, yaitu klinik pengobatan perempuan yang mengkhususkan diri dalam pengobatan gangguan hormon.
Bila Moms sebenarnya memiliki kondisi sensitivitas terhadap gluten, tetapi tidak menyadarinya dan terus mengonsumsi gluten, maka fungsi hormon di tubuh akan terganggu.
Hal ini dapat meningkatkan risiko munculnya polycystic ovary syndrome (PCOS), endometriosis, kelahiran prematur, bayi terlahir dengan berat badan rendah, serta waktu menyusui yang singkat.
Selain itu, menurut Dr. Brighten, semua perempuan yang mendapat diagnosis unexplained infertility perlu menjalani skrining celiac disease.
Peradangan kronis, seperti yang disebabkan oleh celiac disease, dapat memicu berbagai reaksi hormonal, termasuk pre-menstrual syndrome (PMS), siklus menstruasi pendek, siklus non-ovulasi, timbul jerawat, rambut rontok, dan efek lain yang menghambat kesuburan.
Baca Juga: Celiac Disease Pada Bayi: Gangguan Autoimun Genetik Penyebab Kekurangan Gizi
Ternyata, konsumsi gluten sangat berkaitan erat yang dengan kesuburan. Bagaiman apendapat Moms?
(AN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.