Pemeriksaan Trimester 2 yang Wajib Agar Ibu dan Janin Sehat
Kehamilan memasuki trimester 2? Apakah Moms sudah menjalami pemeriksaan trimester 2 yang wajib dijalani?
Ya, ketika memasuki trimester kedua, kehamilan mulai berjalan dengan nyaman.
Tak ada lagi mual dan muntah di pagi hari, dan selera makan Moms pun sudah kembali normal.
Meski begitu, jangan lengah, Moms! Tetaplah menjaga dan memantau kondisi kehamilan.
Pasalnya, beberapa kelainan dan gangguan kehamilan justru ada yang baru ditemui di trimester kedua.
Nah, berikut ini beberapa pemeriksaan kehamilan trimester kedua yang wajib Moms ketahui.
Baca Juga: 4 Keluhan Ibu Hamil Trimester 2, Moms Mengalaminya Juga?
Pemeriksaan Trimester 2 yang Wajib Dijalani
Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan trimester 2 yang wajib Moms jalani untuk memastikan Moms dan janin di dalam kandungan tetap sehat:
1. Pemeriksaan Berat Badan
Pemeriksaan trimester 2 yang wajib Moms lakukan pertama adalah terkait penambahan berat badan.
Normalnya, penambahan berat badan Moms di trimester kedua ini adalah sekitar 7-16 kg.
Ini akan dipengaruhi oleh bobot janin, pembesaran ukuran payudara, plasenta, fetus, cairan ketuban, pembesaran rahim, dan penambahan darah.
Jika berat badan Moms tidak mengalami kenaikan, bisa jadi Moms mengalami kurang gizi atau kemungkinan mengidap penyakit tertentu.
Pertambahan berat badan yang berlebihan jika tidak bagus, dan dokter akan menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan berlemak dan karbohidrat tinggi.
2. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan trimester 2 selanjutnya adalah memeriksa tekanan darah.
Ini bertujuan untuk melihat kemungkinan risiko hipertensi pada Moms.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, hipertensi dapat menyebabkan janin kekurangan nutrisi, preeklampsia, kelahiran prematur, dan kelahiran caesar.
Selain hipertensi, waspadai juga tekanan darah yang terlalu rendah, karena bisa mengakibatkan gangguan kesehatan pada Moms dan Si Kecil.
Fungsi organ-organ tubuh menjadi terganggu akibat sirkulasi darah yang tidak lancar.
Nutrisi yang disalurkan ke plasenta juga akan mengalami penurunan, sehingga meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan mengidap keterlambatan tumbuh kembang.
Baca Juga: Ternyata Begini Perubahan Payudara di Tiap Trimester Kehamilan
3. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan trimester 2 selanjutnya yang perlu Moms lakukan adalah pemeriksaan USG.
Pemeriksaan ini akan menunjukkan banyak hal kepada Moms.
Mulai dari posisi janin, ukuran tubuhnya, organ-organ apa saja yang sudah terbentuk, posisi plasenta, volume air ketuban, dan yang pasti jenis kelaminnya.
USG juga bisa melihat pergerakan janin, biasanya ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-19.
4. Skrining Glukosa
Pemeriksaan trimester 2 selanjutnya adalah skrining glukosa.
Biasanya skrining glukosa dilakukan pada usia kehamilan 24 hingga 28 minggu.
Tes ini untuk mendeteksi adanya diabetes gestasional yang dapat menyebabkan ukuran bayi terlalu besar, penyebab persalinan menjadi sulit dan masalah kesehatan untuk Moms dan bayi.
Tes ini mengukur kadar gula darah satu jam setelah minum segelas soda khusus.
Jika angkanya terlalu tinggi, Moms harus melakukan tes toleransi glukosa yang lebih sensitif.
Moms akan diminta minum larutan glukosa saat perut kosong dan darah kemudian diambil setiap jam selama 2-3 jam.
Baca Juga: 5 Sumber Makanan Penting Untuk Dikonsumsi Selama Trimester Kedua Agar Janin Berkembang Sempurna
5. Pemeriksaan Gigi
Pemeriksaan trimester 2 selanjutnya yang juga perlu dilakukan adalah pemeriksaan kondisi gigi dan mulut.
Wanita hamil di trimester kedua rentan mengalami gangguan pada mulutnya, baik gusi maupun gigi.
Hal ini dikarenakan produksi hormon yang tidak seimbang dan kemungkinan Moms kekurangan nutrisi.
American Dental Association melaporkan bahwa ibu hamil bisa menderita bengkak di bagian gusi, sakit gigi, dan tumor pada gusi.
“Sikat gigi dua kali sehari dan lakukan flossing. Bila tidak melakukan perawatan gigi dan mulut selama hamil, akan meningkatkan risiko persalinan prematur, bayi terhambat tumbuh, diabetes gestasional, dan preeklampsia,” tulis American Dental Association pada jurnal Is It Safe To Go To the Dentist During Pregnancy?
6. Tes Darah
Tes darah selama hamil sebetulnya banyak tujuannya.
Tes darah sebagai pemeriksaan trimester 2 akan memeriksa hal-hal seperti:
- Golongan darah dan faktor Rh. Jika darah Moms Rh negatif dan pasangan Rh positif, Moms mungkin mengembangkan antibodi yang terbukti berbahaya bagi janin. Hal ini dapat dicegah melalui suntikan yang diberikan sekitar minggu ke-28 kehamilan.
- Anemia, jumlah sel darah merah yang rendah
- Hepatitis B, sifilis, dan HIV
- Kekebalan terhadap campak Jerman (rubella) dan cacar air (varicella)
- Fibrosis kistik dan atrofi otot tulang belakang. Dokter sekarang secara rutin menawarkan untuk menyaring gangguan ini bahkan ketika tidak ada riwayat keluarga.
Selain itu, skrining prenatal trimester kedua dapat mencakup beberapa tes darah, yang disebut penanda ganda.
Penanda ini memberikan informasi tentang risiko seorang wanita melahirkan bayi dengan kondisi genetik tertentu atau cacat lahir.
Skrining biasanya dilakukan dengan mengambil sampel darah ibu antara minggu ke-15 dan ke-20 kehamilan (idealnya adalah tanggal 16 hingga 18).
Beberapa penanda meliputi:
- Skrining alfa-fetoprotein (AFP). Tes darah ini mengukur tingkat alfa-fetoprotein dalam darah ibu selama kehamilan. AFP adalah protein yang biasanya diproduksi oleh hati janin dan terdapat dalam cairan yang mengelilingi janin (cairan ketuban), dan melewati plasenta ke dalam darah ibu. Tes darah AFP juga disebut MSAFP (AFP serum ibu). Tingkat AFP yang tidak normal dapat menandakan cacat tabung saraf terbuka (ONTD), seperti spina bifida, sindrom Down, kelainan kromosom lainnya, cacat pada dinding perut janin, dan kehamilan kembar.
- hCG. Hormon human chorionic gonadotropin (hormon yang dibuat oleh plasenta).
- Estriol. Hormon yang dibuat oleh plasenta.
- Inhibin. Hormon yang dibuat oleh plasenta.
Hasil tes AFP dan penanda lain yang tidak normal mungkin berarti diperlukan lebih banyak pengujian.
Biasanya USG dilakukan untuk memastikan tanggal kehamilan dan untuk melihat tulang belakang janin dan bagian tubuh lainnya yang cacat.
Amniosentesis mungkin diperlukan untuk diagnosis yang akurat.
Skrining penanda multipel tidak bersifat diagnostik.
Artinya, ini tidak 100 persen akurat, dan hanya tes skrining untuk menentukan siapa dalam populasi yang harus ditawari lebih banyak tes untuk kehamilan mereka.
Baca Juga: Keputihan saat Hamil Trimester 2: Penyebab dan Cara Mencegahnya
Pemeriksaan Trimester 2 Lain yang Mungkin Ditawarkan?
Dokter mungkin meminta Moms menjalani tes lain selama kehamilan wanita berdasarkan hal-hal seperti riwayat medis pribadinya (dan pasangannya) dan faktor risiko.
Penting untuk berbicara dengan konselor genetik jika bayi berisiko mengalami kondisi keturunan.
Skrining atau tes diagnostik yang ditawarkan meliputi tes untuk:
- Penyakit tiroid
- Toksoplasmosis
- Hepatitis C
- Sitomegalovirus (CMV)
- Penyakit Tay Sachs
- Sindrom X rapuh
- Tuberkulosis
- Penyakit Canavan (kelainan neurologis yang langka)
Ingat, pemeriksaan trimester 2 ini ditawarkan dan Moms berhak memilihnya sendiri.
Nah, jangan remehkan segala kondisi kesehatan saat hamil ya, Moms.
Pastikan juga Moms melakukan tes-tes di atas saat trimester kedua kehamilan untuk menjamin Moms dan Si Kecil tetap sehat!
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=second-trimester-prenatal-screening-tests-90-P08956
- https://kidshealth.org/en/parents/tests-second-trimester.html
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/common-tests-during-pregnancy
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.