14 Januari 2020

Batuk: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Banyak jenisnya, beda cara mengobatinya.

Apa sebenarnya batuk itu? Apa saja jenisnya dan mengapa begitu umum?

Pada dasarnya, batuk merupakan cara alami tubuh untuk melindungi dirinya sendiri. Hal ini sangat natural, jelas Howard Balbi, MD, direktur penyakit menular di Nassau County Medical Center, New York.

Batuk berfungsi sebagai metode yang digunakan oleh tubuh untuk menjaga agar saluran udara senantiasa bersih dari dahak, tetesan postnasal (lendir hidung yang menetes ke bagian belakang tenggorokan), atau potongan makanan yang tersimpan di tenggorokan.

Jenis Batuk

Batuk sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Batuk kering: biasa terjadi saat Moms menderita alergi atau demam. Batuk kering berfungsi untuk membersihkan tetesan postnasal atau iritasi akibat sakit tenggorokan.
  • Batuk basah: terjadi akibat penyakit pernafasan yang menyertai infeksi bakteri. Hal ini menjadi penyebab munculnya dahak atau lendir (mengandung sel darah putih yang berguna membantu melawan kuman) terbentuk dalam saluran udara Moms.

Penyakit dengan Gejala Batuk

Waspadai 3 Hal Ini Ketika Mengalami Batuk Saat Hamil 03.jpg
Foto: Waspadai 3 Hal Ini Ketika Mengalami Batuk Saat Hamil 03.jpg (parenting.firstcry.com)

Foto: shutterstock.com

Jadi, bisa dikatakan bahwa batuk sebenarnya hanyalah indikasi atau gejala dari penyakit lainnya. Seperti halnya demam, batuk hanyalah reaksi tubuh atas penyakit tertentu.

Dikutip dari The Journal of American College of Chest Physician, berikut ini merupakan beberapa penyakit dengan gejala batuk tersebut.

1. Flu

Batuk yang mengindikasikan flu di antaranya menunjukkan gejala:

Umumnya batuk yang menyertai adalah batuk kering, tetapi juga tergantung pada parah atau tidaknya pilek. Selain itu, muncul pula gejala-gejala lain seperti:

  • Lendir
  • Demam pada malam hari

2. Croup

Croup biasa terjadi pada bayi. Bayi yang memiliki croup, dapat dikenali dengan suara seperti menggonggong saat bayi terbangun dari tidur di tengah malam yang disertai kesulitan bernafas.

3. Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi virus atau bakteri pada paru-paru yang disebabkan oleh berbagai macam kondisi, termasuk flu.

Gejala pneumonia sendiri di antaranya demam, batuk kering atau batuk berdahak (berwarna hijau, kuning, atau disertai darah), berkeringat dan menggigil, rasa sakit pada dada saat menarik napas atau batuk, napas terengah-engah dan pendek, mual dan muntah, kelelahan, serta diare.

4. Bronchiolitis atau Asma

Baik bronchiolitis maupun asma muncul setelah pilek dan batuk. Menurut Ruffin Franklin, MD, dokter dari North Carolina. Banyak faktor penyebab mengi (sesak napas) dan penyempitan saluran udara, salah satunya faktor lingkungan seperti debu.

Batuk atau mengi yang berhubungan dengan bronchiolitis dan asma menjadikan keduanya sulit untuk dibedakan.

Dalam kasus penyakit asma, umumnya gejala berupa:

  • Pilek
  • Mata gatal dan berair

Bronchiolitis biasanya cenderung menunjukkan gejala:

  • Demam
  • Kehilangan selera makan

Selain itu, dalam kasus asma, Moms juga akan mengalami retraksi (semacam kesulitan bernapas).

5. Batuk Rejan

Pada kebanyakan kasus batuk rejan (pertusis), tidak ada gejala seperti flu atau demam. Gejala lain yang ditunjukkan adalah sering batuk yang disertai perubahan warna wajah, mata menggembung, dan lidah mencuat.

6. Refluks Asam Lambung

Walau sering dikira sebagai masalah pencernaan semata, refluks asam lambung juga bisa memperparah kondisi batuk yang sebelumnya sudah diderita, Moms.

Batuk akibat refluks asam lambung biasanya berupa batuk kering dan lebih sering muncul di siang hari.

Hal yang Bisa Dilakukan Saat Mengalami Batuk

minum obat batuk
Foto: minum obat batuk

Foto: pixabay.com

Dikutip dari The Open Respiratory Medical Journal, berikut adalah hal yang bisa dilakukan apabila Moms atau Si Kecil mengalami batuk:

  • Perhatikan suhu tubuh. Periksa suhu tubuh untuk memastikan apakah ada tanda-tanda demam.
  • Istirahat yang cukup. Sebaiknya tidak melakukan aktivitas berat terlebih lagi saat terkena flu.
  • Kurangi stres. Sebab mengurangi stress dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Konsumsi makanan sehat yang bergizi seperti sayuran, buah-buahan, terutama yang banyak mengandung vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Untuk mengatasi hidung yang tersumbat, oleskan balsam atau minyak gosok pada dada untuk menghangatkan, dan juga sedikit di bawah hidung.
  • Perbanyak minum air putih karena batuk membuat tubuh rentan mengalami dehidrasi. Selain air putih, Moms juga bisa mencegah dehidrasi dengan membuat sendiri limun, kaldu tulang, teh herbal, air kelapa dan minuman elektrolit khusus. Jauhi kafein karena dapat lebih memicu dehidrasi.
  • Konsumsi obat batuk sesuai resep dokter. Apabila batuk membandel, segera konsultasikan kepada dokter dan mintalah obat batuk yang aman.

Macam Obat Batuk Alami

teh akar jahe-1.jpg
Foto: teh akar jahe-1.jpg (healthline.com)

1. Bawang Putih

Konsumsi satu siung bawang putih mentah setiap kali makan. Jika batuk semakin parah, konsumsi satu siung bawang putih setiap 2-3 jam.

Bagi Moms yang kurang suka baunya yang menyengat, bisa diakali mengolesi bawang putih dengan madu. Mengapa madu? Sebab madu bersifat antibakteri, antimikroba, dan antiseptik, yang tentu sangat membantu mempercepat pemulihan batuk saat hamil.

2. Bawang Merah

Bawang merah mentah memiliki phytochemical yang membantu menjaga saluran pernapasan terbuka. Tambahkan irisan bawang merah setiap kali makan atau Moms bisa membuat jus bawang merah dicampur dengan madu.

3. Cuka Apel (Apple Cider Vinegar)

Cuka apel membantu tubuh dalam keadaan alkalin, dimana sebagian besar penyakit tidak dapat berkembang dalam lingkungan alkalin tersebut. Cuka apel juga mengandung bakteri baik yang membantu melawan infeksi.

Campur 1-2 sendok makan cuka apel ke dalam air atau teh dan minum tiga kali sehari. Cara lainnya adalah kumur cuka apel untuk meredakan sakit tenggorokan.

4. Lemon dan Jeruk Nipis

Lemon dan jeruk nipis sangat kaya akan vitamin C, bersifat antibakteri dan juga membantu tubuh dalam keadaan basa.

Meskipun demikian, Moms tetap harus mengikuti aturan pakainya agar tidak mengurangi khasiatnya. Khususnya jika Moms menderita penyakit lambung.

Ambil dua buah lemon atau jeruk nipis, peras airnya. Setelah itu tambahkan satu liter air, satu sendok makan madu dan sejumput garam. Minum sepanjang hari.

Bisa juga dengan mencampurkan air perasan jeruk nipis dengan kecap manis dan minum secara teratur setiap hari.

Cara lainnya, belah lemon menjadi dua bagian, tambahkan sejumput lada hitam dan garam, lalu sesap lemon dan rasakan aroma harumnya.

5. Jahe

Jahe dapat digunakan untuk meredakan tenggorokan dan obat batuk yang aman.

Caranya mudah, siapkan dua ruas jahe, kupas sebelum mencucinya dengan air bersih lalu rebus dengan dua gelas air.

Setelah air mendidih dan berkurang setengahnya, minum secara teratur tiga kali sehari sampai batuk hilang.

Moms juga bisa membuat minuman teh dicampur jahe untuk membantu meredakan tenggorokan.

6. Daun Kemangi

Bukan hanya bagus untuk masakan dan berbau harum, daun kemangi memiliki sifat baik untuk meredakan batuk kering sehingga menjadi obat batuk alami.

Caranya sangat mudah, minum secara teratur air rebusan daun kemangi satu sendok teh saja setiap kali minum.

7. Daun Seledri

Seledri memiliki khasiat yang sama dengan daun kemangi.

Untuk penggunaan daun seledri, Moms juga bisa merebusnya, tapi kali ini ditambah dengan 1 sendok makan madu.

Sampai saat ini, air rebusan seledri terbukti efektif untuk meredakan batuk.

8. Daun Sirih

Pengobatan alternatif lain yang bisa dicoba, yaitu dengan merebus daun sirih, lalu tambahkan beberapa potong jahe.

Minum air rebusan tersebut secara teratur, hingga gatal-gatal pada tenggorokan tidak terasa lagi.

Air rebusan daun sirih itu sangat manjur meringankan batuk dan kandungan jahenya memberikan efek hangat pada tenggorokan dan mulut.

9. Garam Laut

Berkumur dengan air garam hangat dapat mengurangi rasa gatal, nyeri, dan bengkak di tenggorokan.

Caranya, masukkan satu sendok teh garam laut ke dalam satu gelas air hangat, aduk rata, gunakan untuk berkumur secara teratur

10. Kunyit dan Garam

Jika Moms tidak suka air garam, ganti dengan bubuk kunyit secukupnya dicampur dengan susu atau madu dan minum selagi hangat.

11. Minyak Kelapa

Minyak kelapa bersifat antiviral, antibakteri, dan antijamur.

Tambahkan minyak kelapa pada menu masakan setiap hari atau dapat diminum langsung dengan ditambahkan satu sendok makan madu.

12. Sup Ayam Buatan Sendiri

Rebus kaldu tulang dalam panci, tambahkan bawang, wortel, seledri, jamur, peterseli dan potongan ayam. Jangan lupa garam laut untuk menambah rasa.

Sup ayam membantu meredakan demam akibat flu dan mengurangi rasa gatal pada tenggorokan.

Nah, itulah serba-serbi mengenai batuk yang bisa Moms selami. Semoga Moms dan keluarga sehat selalu, ya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.