4 Penyebab Leukemia Limfoblastik Akut yang Sering Menyerang Anak
Moms mesti tahu penyebab utama leukemia limfoblastik akut (LLA) yang sering menyerang anak.
Ya, meskipun bisa juga menyerang orang dewasa, leukemia limfoblastik akut lebih sering menyerang anak-anak.
Penyakit ini terjadi karena sel-sel induk (sel punca hematopoietik) yang memproduksi sel darah putih dalam sumsum tulang membelah diri secara tidak terkendali, cepat, dan agresif.
Kenapa penyakit ini rentan di usia anak-anak, belum diketahui secara pasti.
Dikutip dari Lancet Journal, leukemia limfoblastik akut dikaitkan dengan mutasi gen tertentu, sehingga terjadi karena ada kesalahan pada proses produksi sel darah putih di sumsum tulang belakang.
Pada pengidap penyakit ini, proses pembentukan selnya terganggu dan menyebabkan limfoblas semakin banyak dan memenuhi sumsum tulang, yang kemudian keluar dari sumsum tulang lalu masuk ke aliran darah.
Leukemia limfoblastik akut yang terjadi pada anak umumnya lebih mudah untuk diobati.
Sebaliknya, pada orang dewasa, penyakit ini sulit ditangani, karena bersifat agresif dan pertumbuhannya bisa terjadi dengan sangat cepat.
Penyakit ini disebabkan adanya mutasi gen yang tidak diketahui apa penyebabnya. Namun, ada faktor-faktor lainnya yang disebut bisa meningkatkan risiko mutasi genetik terjadi, antara lain:
Baca Juga: Wanita Ini Divonis Leukemia ketika Hamil, Apa Bahayanya bagi Janin?
Penyebab Leukemia Limfoblastik Akut
1. Kelainan Genetik
Mutasi genetik lebih sering terjadi pada orang yang memiliki kelainan genetik tertentu. Kondisi ini disebut rentan terjadi pada orang yang mengalami down syndrome.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
Leukemia limfoblastik akut lebih berisiko menyerang anak yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, misalnya orangtua atau anggota keluarga lainnya.
Meski begitu, penyakit ini nyatanya bukan merupakan “warisan genetik” dari orangtua pada anak.
Baca Juga: Anak Denada Mengidap Leukemia, Waspadai 5 Gejalanya Pada Anak
3. Kekebalan Tubuh Rendah
Kekebalan tubuh rendah alias sistem imun yang lemah juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini.
Sistem kekebalan tubuh rendah biasanya terjadi pada orang yang mengidap penyakit, seperti AIDS atau karena konsumsi jenis obat-obatan tertentu.
4. Menjalani Pengobatan Kanker
Risiko penyakit ini juga meningkat pada orang yang pernah menjalani pengobatan kanker sebelumnya.
Leukemia limfoblastik akut lebih rentan menyerang orang yang pernah atau sedang menjalani kemoterapi maupun radioterapi.
Gejala Leukimia Limfoblastik
Foto: dailyherald.com
Penyakit ini sering menunjukkan tanda, seperti gusi mudah berdarah, kulit mudah lebam, sering mimisan, mudah mengalami infeksi, mudah pucat, merasa lemas, serta sesak napas.
Hal ini muncul akibat penurunan jumlah sel darah putih, sel darah merah, serta trombosit yang matang akibat sumsum tulang hanya dipenuhi oleh limfoblas.
Penyakit ini bisa menjadi penyebab nyeri sendi dan tulang, muncul benjolan pada tempat tertentu, seperti leher dan ketiak akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Gangguan saraf akibat limfoblas yang menumpuk pada otak dan saraf tulang belakang.
Kalau ini yang terjadi, biasanya akan muncul juga gejala berupa sakit kepala, pusing, mual dan muntah, pandangan kabur, hingga kejang.
Baca Juga: Beberapa Faktor Penyebab Leukemia yang Kadang Tidak Kita Sadari
Itulah, Moms, penjelasan mengenai leukemia limfoblastik akut yang bisa menyeran
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.