Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Liposarkoma atau Kanker Sel Lemak
Liposarkoma (liposarcoma) adalah salah satu jenis kanker yang kasusnya cukup jarang ditemukan.
Meski demikian, penyakit ini mesti diwaspadai oleh siapa saja.
Sebab, liposarkoma bisa menyerang siapa pun tanpa memandang usia.
Yuk, kenali penyebab, gejala, hingga pengobatan jenis kanker ini lewat ulasan berikut!
Baca Juga: Kanker Rahim: Jenis, Gejala, dan Perawatannya
Pengertian Liposarkoma
Liposarkoma (liposarcoma) adalah jenis kanker langka yang muncul pada sel-sel lemak.
Penyakit kanker ini dianggap sebagai jenis sarkoma jaringan lunak.
Sel kanker dapat muncul pada sel-sel lemak, yang ada di bagian tubuh mana pun.
Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, keganasan ini terjadi pada otot-otot tungkai atau perut.
Liposarkoma lebih sering menyerang lansia. Meski begitu, bukan berarti golongan usia lain bisa bebas dari risiko penyakit ini.
Jadi, selalu waspada, ya, Moms!
Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2022, Pentingnya Kemudahan Akses Pengobatan kanker untuk Pasien
Tanda dan Gejala Liposarkoma
Foto: Wanita Mengalami Sembelit (Orami Photo Stocks)
Tanda dan gejala liposarkoma (liposarcoma) sangat bervariasi, tergantung pada bagian tubuh tempat kanker terbentuk.
Apabil muncul pada sel-sel lemak di sekitar kaki dan lengan, maka gejala liposarkoma yang timbul adalah:
- Benjolan jaringan yang tumbuh di bawah kulit
- Rasa nyeri yang disertai pembengkakan
- Kelemahan pada anggota tubuh yang terkena
Sementara itu, jika kanker terbentuk di sekitar lemak perut, gejala yang muncul adalah sebagai berikut:
- Sakit perut
- Pembengkakan perut
- Lebih cepat kenyang, walau makan sedikit
- Sembelit
- Ada darah pada feses (BAB berdarah)
Jika Moms atau Dads mengalami gejala yang disebutkan di atas tanpa penyebab yang jelas, segera periksa ke dokter.
Hal tersebut untuk membantu menegakkan diagnosis, sehingga penanganan bisa segera dilakukan.
Semakin cepat dideteksi dan diobati, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh.
Baca juga: 7 Gejala Setelah Embrio Transfer pada IVF, Hampir sama dengan Gejala PMS!
Penyebab Liposarkoma
Foto: Pasien Kanker (Orami Photo Stocks)
Penyebab liposarkoma (liposarcoma) tidak diketahui dengan pasti hingga saat ini.
Namun, para ahli yakin bahwa jenis kanker ini terbentuk ketika DNA pada suatu sel mengalami mutasi (perubahan).
DNA itu sendiri mengandung serangkaian instruksi untuk sel membelah dan mati.
Ketika mutasi terjadi, instruksi tersebut mengalami kekacauan sehingga sel yang rusak terus membelah dan tidak mati.
Akibatnya, akan terjadi penumpukan sel abnormal, yang dalam jangka waktu tertentu dapat membentuk massa atau tumor.
Dari sinilah dapat muncul keganasan, atau yang lebih dikenal dengan istilah kanker.
Melansir John Hopkins Medicine, beberapa faktor risiko yang diduga berkaitan erat dengan liposarkoma adalah sebagai berikut:
- Memiliki sindrom genetik tertentu
- Paparan radiasi (radioterapi)
- Paparan bahan kimia
- Kerusakan pada sistem getah bening
- Berusia 50 dan 65 tahun
Baca juga: Mengulik Tumor Mediastinum, dari Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya
Pengobatan Liposarkoma
Foto: Obat (Orami Photo Stocks)
Terdapat beberapa tes kesehatan yang perlu dilakukan untuk menegakjan diagnosis liposarkoma.
Beberapa tes kesehatan yang dimaksud, meliputi:
- Tes pencitraan
- Pemeriksaan fisik
- Biopsi, atau pengambilan jaringan sebagai sampel untuk diperiksa di laboratorium
- Tes laboratorium lanjutan jika diperlukan
Jika diagnosis liposarkoma sudah ditegakkan, dokter akan melakukan serangkaian terapi berikut untuk membantu mengatasi masalah tersebut:
1. Operasi
Operasi liposarkoma bertujuan untuk mengangkat sel-sel kanker pada tubuh.
Dengan begitu, sel kanker tidak akan menyebar dan menyebabkan kerusakan pada jaringan yang sehat.
Proses pengangkatan tidak hanya pada tumornya saja. Ada area di sekitar kanker juga mungkin akan ikut diangkat.
Hal ini dilakukan untuk mencegah tertinggalnya sisa-sisa sel kanker di dalam tubuh.
Jika kanker berada dekat dengan organ, pengangkatan mungkin tidak dapat dilakukan seutuhnya.
Dalam situasi tersebut, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan lain untuk mengecilkan ukuran tumor agar lebih mudah diangkat dengan operasi.
2. Radioterapi
Terapi radiasi menggunakan sinar energi yang kuat, seperti sinar-X dan proton, juga mungkin dilakukan untuk membunuh sel kanker liposarkoma.
Radiasi dapat digunakan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa.
Terapi ini juga mungkin dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor, agar lebih memungkinkan untuk diangkat seluruhnya dengan operasi.
Baca juga: Ari Lasso Menderita Kanker Limfoma DLBCL, Ini 7+ Selebriti yang Juga Pejuang Kanker
3. Kemoterapi
Perawatan ini menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
Kemoterapi dapat dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor.
Selain itu, terapi ini pun bisa dilakukan setelah operasi, dengan tujuan membunuh sel kanker yang tersisa.
Pada kebanyakan kasus, kemoterapi dikombinasikan dengan radioterapi.
Namun, tidak semua jenis liposarkoma sensitif terhadap obat kemoterapi.
Oleh karena itu, pemeriksaan selama pengobatan perlu dilakukan untuk melihat respons kanker terhadap obat.
Baca juga: Mengenal Tumor Payudara, Penyakit yang Diidap Marshanda
Apakah Liposarkoma Bisa Disembuhkan?
Foto: Konsultasi dengan Dokter (Orami Photo Stocks)
Seperti penyakit kanker lainnya, liposarkoma bisa berbahaya jika dibiarkan tampa pengobatan.
Kanker, termasuk liposarkoma, yang tidak segera diobati bisa terus berkembang, menyebar, dan merusak jaringan atau organ sehat di dalam tubuh.
Lantas, apakah seorang pasien liposarkoma bisa sembuh dari penyakitnya?
Sembuh atau tidaknya seseorang dari penyakit ini tergantung dengan pengobatan yang dipilih.
Selain itu, hal tersebut juga ditentukan oleh kondisi penyebaran kanker serta kesehatan tubuh pasien secara menyeluruh.
Contoh, jika kanker ini dideteksi di awal perkembangan, pengobatan akan lebih mudah sehingga peluang sembuhnya tinggi.
Sebaliknya, jika kanker baru diketahui setelah menyebar ke bagian tubuh lain, pengobatannya akan jauh lebih kompleks.
Pada beberapa kasus, penyakit tidak bisa disembuhkan karena sudah menyebar ke bagian bagian tubuh lainnya.
Atas dasar itu, kewaspadaan terhadap gejala dan kesigapan untuk mendapatkan perawatan lebih cepat sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Kanker Ovarium
Liposarkoma memang termasuk penyakit yang langka.
Namun, Moms tetap harus ingat bahwa penyakit ini bisa terjadi pada siapa, di usia berapa saja.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk selalu waspada akan setiap kemungkinan yang ada.
Jangan tunda untuk segera berobat ke dokter apabila Moms mengalami tanda atau gejala liposarkoma, ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liposarcoma/symptoms-causes/syc-20352632
- hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/sarcoma/liposarcoma
- https://cancer.ucsf.edu/media/931/download?attachment
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.