Olahraga Lompat Jauh: Sejarah, Teknik, dan Aturan Lombanya

Yuk, ajarkan Si Kecil mengenal olahraga lompat jauh, Moms!
Olahraga Lompat Jauh: Sejarah, Teknik, dan Aturan Lombanya

Foto: Orami Photo Stocks

Moms yang memiliki anak-anak usia Sekolah Dasar dan menengah mungkin akan menemukan pembelajaran mengenai lompat jauh.

Mengutip World Athletics, lompat jauh telah menjadi bagian dari Olimpiade sejak Olimpiade pertama pada tahun 1896.

Lompat jauh cabang pria dipegang oleh masyarakat Amerika Serikat.

Sementara itu, lompat jauh Olimpiade wanita perdana berlangsung pada tahun 1948 dan atlet dari 5 daerah berbeda telah meraih emas dalam acara tersebut, yakni Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika dan Oseania.

Baca Juga: Ulasan Lengkap Lari Jarak Jauh, Mulai dari Teknik, Nomor Lari, Hingga Persiapannya

Sebelum mengajarkan anak untuk melakukan jenis olahraga atletik yang satu ini, simak dahulu pengertian, teknik, dan peraturannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lompat jauh adalah istilah olahraga melompat ke depan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai suatu kejauhan yang dapat dijangkau.

Jarak loncatan diukur mulai dari titik tumpuan loncatan sampai dengan jejak pertama di kotak pasir sesudah melompat.

Lompat jauh merupakan salah satu nomor yang terdapat pada cabang olahraga atletik kategori lompat.

Tujuan utama dari olahraga ini adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau ke dalam bak lompat.

Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai sejarah dan teknik dasar lompat jauh, beserta peraturannya.

Baca Juga: Si Kecil Malas Bergerak? Ini 7+ Cara agar Anak Suka Olahraga

Sejarah Olahraga Lompat Jauh

Olahraga Lompat Jauh
Foto: Olahraga Lompat Jauh (Freepik.com)

Sejarah lompat jauh berawal sejak sekitar 13 abad yang lalu. Olahraga ini sudah ada sejak tahun 708 Masehi, ketika ada Olimpiade Kuno di Yunani.

Lompat jauh merupakan satu-satunya kejuaraan lompat yang dilombakan dalam Olimpiade Kuno.

Semua lomba yang diadakan pada Olimpiade Kuno dimaksudkan sebagai latihan militer perang.

Munculnya olahraga lompat jauh dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit perang dalam menerobos rintangan yang ada, seperti jurang atau parit.

Pada waktu itu, para pelompat diwajibkan berlari dengan membawa sebuah beban dikedua tangan yang dikenal dengan sebutan halteres dengan berat 1 sampai 4,5 kg.

Olahraga lompat jauh pernah dilakukan oleh pelompat dari Sparta (kota pada zaman Yunani kuno) dengan rekor lompatan sejauh 7,05 meter.

Pada masa modern sendiri, lompat jauh sudah menjadi bagian kompetisi Olimpiade sejak pertama kali muncul pada tahun 1896.

Lalu, pada tahun 1914, Dr. Harry Eaton Stewart merekomendasikan dibuatnya running broad jump yang distandarkan bagi atlet perempuan sehingga para perempuan juga bisa mengikuti kompetisi lompat jauh.

Rekomendasi ini dipertimbangkan dan diterapkan sehingga atlet perempuan mampu mengikuti kompetisi lompat jauh pada level Olimpiade.

Meskipun olahraga ini adalah bagian dari permainan Olimpiade Kuno, Olimpiade modern pertama lompat jauh dilombakan secara resmi pada tahun 1896, dan Olimpiade untuk wanita baru dimulai pada tahun 1948.

Baca Juga: 3 Teknik Dasar Bulu Tangkis dan Penjelasan Rincinya: Teknik Memegang Raket, Footwork, dan Memukul

Teknik Dasar Lompat Jauh

Teknik Dasar Lompat Jauh
Foto: Teknik Dasar Lompat Jauh (iStock)

Melansir buku Belajar & Berlatih Atletik (2015) yang ditulis oleh Anggi Setia Lengkana, M.Pd., teknik dalam melakukan lompat jauh terdiri dari lari awalan yang diikuti dengan gerak tolakan lalu gerak melayang atau sikap badan di udara dan sikap mendarat.

Berikut teknik dasar dalam olahraga lompat jauh beserta penjelasan selengkapnya.

1. Awalan

Awalan adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan penolakan (lompatan).

Agar dapat mendapatkan daya tolakan yang besar, maka langkah lari awalan harus dilakukan dengan mantap dan menghentak-hentak.

Ancang-ancang tersebut dilakukan sejauh 30–40 meter sebelum mencapai titik garis lompat, kemudian setelah mendekati garis, maka kecepatannya harus ditingkatkan.

2. Tolakan (Take Off)

Tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan horizontal ke gerakan vertikal yang dilakukan secara cepat.

Pelompat harus sudah menyiapkan diri untuk melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada langkah terakhir sehingga seluruh tubuh dapat terangkat ke atas melayang di udara.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa melakukan tolakan berarti mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.

Pada saat hendak melakukan tolakan, badan agak ditarik ke belakang, kaki tumpu atau kaki yang akan melakukan tolakan lurus, sedangkan kaki ayun (kaki belakang) agak dibengkokkan.

Berat badan ditumpu oleh kaki belakang, kedua lengan tangan ke belakang, dan kepala agak ditengadahkan (dagu diangkat), serta pandangan ke depan.

Bersamaan dengan menolakkan kaki tolak sekuat-kuatnya ke atas yang mengarah ke depan papan tolakan, maka kaki belakang diayunkan sekuat-kuatnya ke depan atas secara lurus dibantu dengan mengayunkan kedua tangan dari belakang ke depan atas.

Intinya, gerakan tolakan memerlukan kekuatan, kecepatan, dan konsentrasi agar kaki tidak melewati batas garis loncat.

Baca Juga: 7 Gerakan Pemanasan Sebelum Lari, Tak Boleh Dilewatkan!

3. Sikap Melayang

Teknik Lompat Jauh
Foto: Teknik Lompat Jauh (Athleticsweekly.com)

Sikap dan gerakan badan di udara akan bergantung pada kecepatan awalan dan kekuatan penolakan.

Mengutip laman Guru Pendidikan, gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan.

Saat melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap terjaga.

Salah satunya dengan mengayunankan kedua tangan yang bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh.

Gerakan kaki seperti berjalan ketika posisi tubuh melayang jugaakan memudahkan dan memperluas jarak pendaratan.

Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika tubuh pelompat berada dalam posisi melayang, diantaranya:

  • Menjaga keseimbangan tubuh.
  • Berusaha melayang diudara selama mungkin.
  • Mempersiapkan kaki untuk melakukan pendaratan.

4. Sikap Mendarat (Landing)

Baik dalam lompat jauh gaya jongkok maupun menggantung, sikap mendarat tetap sama.

Pada waktu akan mendarat kedua kaki ke depan dan lurus, dengan jalan mengangkat paha ke atas, badan dibungkukkan ke depan, serta kedua tangan ke depan.

Kemudian, cara mendarat yang benar pada lompat jauh yaitu dengan kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper, dengan kedua lutut dibengkokkan (ditekuk).

Berat badan ditumpu ke bagian depan agar tidak jatuh menyentuh pasir, kepala ditundukkan, dan kedua tangan diarahkan ke depan.

Baca Juga: Kenali Interval Training, Bakar Kalori Lebih Banyak dalam Hitungan Menit

Gaya dalam Lompat Jauh

Gaya dalam Lompat Jauh
Foto: Gaya dalam Lompat Jauh (Freepik.com)

Selain harus memahami teknik, kita juga harus memahami gaya yang digunakan saat melakukan lompat jauh.

Berikut beberapa jenis gaya yang dilakukan saat lompat jauh, antara lain:

1. Gaya Gantung

Gaya menggantung adalah gaya ketika tubuh melayang dengan posisi dada dibusungkan ke depan, kedua tangan diangkat keatas, sedangkan kedua kaki ditekuk kebelakang, seperti orang yang sedang menggantung.

Hal ini bertujuan untuk membuat tubuh selama mungkin berada di udara.

Baca Juga: Olahraga Anggar: Sejarah, Teknik Dasar Permainan, hingga Jenis Pedang yang Digunakan

2. Gaya Berjalan di Udara

Gaya berjalan di udara adalah gaya terpopuler para pelompat jauh profesional.

Ini karena gaya olahraga itu sangat efektif untuk menghasilkan lompatan terjauh dibandingkan dengan gaya lainnya.

Teknik lompat jauh berjalan di udara dimulai dari saat kaki melakukan tolakan atau loncatan.

Ketika tubuh melayang di udara lakukan gerakan seperti melangkahkan kaki atau seperti sedang berjalan.

3. Gaya Jongkok

Gaya ini merupakan gaya lompat jauh tertua.

Gaya jongkok mudah dilakukan, karena pelompat hanya harus menekuk kedua kaki mirip seperti posisi jongkok ketika melayang di udara.

Baca Juga: Olahraga Golf: Definisi, Sejarah, Cara Bermain, dan Istilah Pukulan dalam Golf


Peraturan Perlombaan Lompat Jauh

Peraturan Lomba Lompat Jauh
Foto: Peraturan Lomba Lompat Jauh (mykhel)

Sama seperti olahraga atletik lainnya, lompat jauh juga memiliki peraturan lomba yang perlu diperhatikan.

Syarat Area Perlombaan:

1. Awalan, lintasan awalan harus memiliki lebar minimum 1,22 m dengan panjang 40 m.

2. Papan tolakan memiliki panjang 1,22 m, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm.

3. Pada sisi tempat mendarat harus diberi papan plastisin untuk mencatat bekas kaki atlet bila ia berbuat salah tolak.

4. Papan tolakan harus dicat berwarna putih dan harus datar dengan tanah awalan dan harus ditanah sekurang-kurangnya 1 m dari tepi bak pasir pendaratan.

5. Tempat pendaratan berukuran lebar minimum 2,75 m antara jarak garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 m.

6. Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan penolakan.

Baca Juga: 13 Matras Yoga yang Bagus dan Tidak Licin, Nyaman untuk Olahraga atau Senam Lantai Juga!

Peraturan untuk Atlet Perlombaan:

Sementara itu, berikut peraturan umum bagi para atlet saat perlombaan lompat jauh:

1. Urutan giliran pelompat jauh ditentukan dengan jalan undian.

2. Hasil-hasil yang dipergunakan sebagai dasar penetapan pemenang adalah lompatan yang terbaik (jauh), kecuali bila terjadi hasil keindahan yang sama.

3. Dalam nomor lompat jauh bagi peserta yang setelah dipanggil dan dalam jangka waktu 2 menit belum juga melakukan lompatan, maka hal itu dianggap sebagai lompatan yang gagal.

4. Dalam nomor lompat jauh, setiap peserta diberikan kesempatan 6 kali melakukan lompatan. Sesudah 6 lompatan tersebut, pelompat diberikan kesempatan 3 kali lagi.

5. Jika peserta lomba tidak lebih dari 6 orang, maka langsung diberi kesempatan untuk lompat 6 kali.

6. Apabila terdapat hasil yang sama, penentuan urutan pemenang ditetapkan oleh hasil kedua yang terbaik.

Jika belum bisa menentukan keputusan, maka ditetapkan menurut hasil yang ketiga dan seterusnya.

6. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka tiap peserta boleh melakukan lompatan 3 kali dan 8 atlet dengan lompatan terbaik boleh melakukan lompatan lagi.

7. Bila pesertanya hanya atau kurang dari 8 orang, maka semua peserta harus melompat 6 kali.

8. Semua lompatan diukur dari titik bekas terdekat di bak pasir atau pendaratan yang dibuat oleh setiap bagian badan ke garis tolakan dalam posisi siku-siku terhadap garis tolakan tersebut.

9. Peserta diberi waktu 1 giliran lompat hanya dalam waktu 1,5 menit.

Lompatan yang sama ditentukan dengan melihat hasil lompatan terbaik kedua. Bila masih sama, maka dilihat dari lompatan terbaik ketiga dan seterusnya.

Baca Juga: 10 Olahraga di Rumah untuk Si Kecil yang Sederhana dan Mudah Dilakukan

Itu dia Moms, informasi seputar olahraga lompat jauh.

Semoga bisa dijadikan referensi dalam mengajarkannya pada anak-anak di rumah, ya.

  • https://www.worldathletics.org/disciplines/jumps/long-jump
  • https://kbbi.kata.web.id/lompat-jauh/
  • https://www.google.co.id/books/edition/Belajar_Berlatih_Atletik/vPzoDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=lompat+jauh&printsec=frontcover
  • https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/158039-1600829009.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.