Dukung Pertumbuhan Anak dengan Optimal, Ini Makanan Berserat yang Wajib Konsumsi
Selain karbohidrat dan protein, makanan berserat juga dibutuhkan untuk dikonsumsi tubuh, lho. Begitu juga untuk pertumbuhan anak.
Makanan berserat tinggi ditemukan terutama pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Sumber makanan ini juga paling efektif dalam mencegah atau meredakan sembelit.
Tahukah Moms, kalau makanan berserat juga dapat memberikan manfaat kesehatan lainnya, seperti menurunkan risiko diabetes, mencegah sel kanker serta menjaga berat badan.
Lantas apa saja makanan berserat tinggi yang bisa kita konsumsi? Yuk simak.
Makanan Berserat untuk Anak
Foto: Orami Photo Stocks
Makanan berserat paling mudah ditemukan pada buah-buahan. Lantas, berapakah sebenarnya sumber serat yang diperlukan oleh tubuh setiap harinya?
Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan berserat sekitar 14 gram untuk setiap 1.000 kalori yang dikonsumsi setiap hari. Ini berarti sekitar 24 gram serat untuk wanita dan 38 gram untuk pria.
Serat makanan, termasuk bagian dari makanan nabati yang tidak dapat dicerna atau diserap tubuh. Tidak seperti komponen makanan lainnya, seperti lemak, protein, atau karbohidrat yang dipecah dan diserap tubuh.
Makanan berserat umumya larut dalam air. Ada dua jenis makanan berserat tinggi yang biasa kita konsumsi, antara lain:
- Serat larut. Jenis serat ini larut dalam air. Dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan glukosa darah. Serat larut ditemukan dalam gandum, kacang polong, buncis, apel, buah jeruk, wortel, dan lainnya.
- Serat tidak larut. Jenis serat ini mendorong sistem pencernaan dan meningkatkan massa kotoran, sehingga dapat bermanfaat bagi mereka yang mengalami sembelit. Tepung gandum utuh, kacang-kacangan, dan sayuran merupakan sumber serat tidak larut yang baik.
Tentunya, mengonsumsi makanan berserat tinggi harus dengan konsistensi agar tubuh mendapatkan manfaatnya dengan baik.
Baca Juga: Diet Keto untuk Anak, Amankah?
Cara Mengatur Pola Makan Seimbang untuk Anak Alergi Susu Sapi
Foto: Orami Photo Stocks
Moms, tak hanya orang dewasa, anak juga perlu mengatur pola makan seimbang untuk masa pertumbuhannya. Nutrisi yang tepat sangat penting di setiap tahap pertumbuhan anak.
Terutama untuk mereka yang alergi susu sapi, tentu tidak semua jenis makanan dapat dikonsumsi.
Mengutip dalam Kids Health, anak yang mengonsumsi susu formula lebih tinggi risikonya terkena alergi susu, dibandingkan mereka yang mengonsumsi ASI eksklusif. Namun kabar baiknya, ada alternatif lain susu formula bagi anak yang alergi susu sapi, lho.
Bagi anak dengan pola makan yang tidak seimbang, memengaruhi fungsi metabolisme tubuh dan meningkatkan berbagai risiko penyakit.
Oleh karena itu, diperlukan mengatur pola makan seimbang untuk anak yang alergi susu sapi.
1. Beralih ke Susu Soya
Susu soya dibuat dari isolat protein kedelai, dan sering kali mengandung bahan pengental dan minyak nabati untuk meningkatkan rasa lebih gurih.
Dalam hal nutrisi, susu soya hampir sama kandungannya dengan susu formula sapi. Ini mengandung jumlah protein yang sama serta asam amino yang tinggi untuk kebutuhan tubuh.
Ini menjadi alternatif susu sapi yang banyak diminati para orang tua untuk buah hati.
Formula protein kedelai termasuk bahan yang diperkaya zat besi yang setara dengan kebutuhan vitamin, mineral, dan elektrolit untuk pertumbuhan anak.
Anak-anak dengan usia 1 sampai 5 tahun, dokter menganjurkan untuk mengonsumsi susu soya dengan kadar gula rendah atau tanpa pemanis.
Mengutip National Health Service, penting untuk berkonsultasi dengan dokter bagi anak di bawah usia 1 tahun untuk mengonsumsi susu soya ya, Moms.
2. Mengonsumsi Makanan Berserat
Anak-anak membutuhkan pola makan seimbang untuk mendorong pertumbuhan otak, otot, dan tubuh mereka. Keseimbangan antara jumlah karbohidrat, protein, serat dan lemak adalah yang terpenting.
"Jika seorang anak melewatkan sekali atau lebih dari berbagai sumber makanan, mereka mungkin akan mengalami beberapa masalah kesehatan,” kata Louise Goldberg, RD, LD, ahli diet di Children's Memorial Hermann Hospital di Houston Medical Center.
World Health Organization merekomendasikan bahwa anak-anak harus mendapatkan sekitar 14 gram makanan berserat untuk setiap 1.000 kalori yang mereka makan.
Untuk anak-anak dengan usia 1-3 tahun harus mendapatkan sekitar 19 gram serat per hari, dan anak-anak usia 4-8 tahun harus makan sekitar 25 gram serat setiap hari.
Semakin bertambahnya usia, maka kebutuhan serat untuk tubuh juga semakin tinggi.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak, Gampang Kok!
3. Menghindari Produk yang Memicu Alergi
Langkah lain dalam menerapkan pola makan seimbang untuk anak alergi susu sapi adalah menghindari produk yang memicu alergi, misalnya olahan produk hewani.
Misalnya makanan yang mengandung keju, yougurt, mentega, serta sumber makanan lain yang memicu alergi bagi anak.
Biasakan untuk Moms membaca kandungan makanan dari label yang tertera di setiap produk.
Anak-anak dengan berbagai alergi makanan mungkin perlu melanjutkan pola makan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
Jenis Makanan Berserat Tinggi untuk Anak
Makanan berserat menjadi salah satu sumber makanan yang diperlukan untuk kebutuhan pertumbuhan buah hati.
Berikut jenis-jenis makanan berserat tinggi yang disenangi oleh anak dan juga untuk melancarkan pencernaan.
1. Oatmeal
Foto: Orami Photo Stocks
Moms, yuk coba semangkuk oatmeal untuk sarapan pagi buah hati. Makanan ini mengandung sekitar 4 gram serat per cangkir yang baik untuk melancarkan perncernaan.
Untuk menambah citarasa, bisa menambahkan makanan lain seperti kayu manis, sirup maple, kismis dan buah-buahan.
Dengan itu anak akan semakin lahap untuk menyantap oatmeal sebagai makanan berserat tinggi.
2. Buah Apel
Foto: Orami Photo Stocks
Setiap anak tentu menyukai kerenyahan apel. Apel mengandung pektin, sejenis serat yang berfungsi sebagai prebiotik.
Ini berarti memberi makan bakteri baik di usus manusia. Usus kecil tidak menyerap makanan berserat selama proses pencernaan. Sebaliknya, ia masuk ke usus besar, di mana ia dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik.
Dengan 3,6 gram serat dalam satu porsi kecil, apel menjadi salah satu makanan berserat yang disukai banyak orang.
3. Roti Gandum
Foto: Orami Photo Stocks
Roti gandum utuh adalah alternatif makanan berserat lainnya yang bisa dikonsumsi anak. Gandum utuh seperti beras merah dan gandum hitam memiliki kandungan serat yang tinggi.
Studi dalam National Center for Biotechnology Information memaparkan, gandum diketahui juga mampu mengatasi sembelit ringan sehingga dapat membantu melancarkan pencernaan tubuh.
Baca Juga: Pentingnya Pemberian Gizi dan Nutrisi Anak yang Tepat, Agar Tetap Sehat Saat Pandemi
4. Jagung
Foto: Orami Photo Stocks
Jagung merupakan salah satu makanan berserat tinggi yang baik untuk tubuh. Satu buah jagung mengandung 2 gram serat, lho.
Moms bisa memvariasikan olahan jagung ke dalam menu sayuran, jagung rebus ataupun mengonsumsi langsung dalam bentuk popcorn. Pada setiap 3 mangkuk saji popcorn yang dikonsumsi, ternyata menyumbang 3,5 gram serat untuk tubuh.
5. Brokoli
Foto: Orami Photo Stocks
Sayur-sayuran terkenal dengan makanan berserat yang paling mudah ditemui. Salah satunya yakni sayuran brokoli.
Dalam Agricultural Research Service, satu buah brokoli mengandung 5,1 gram serat yang baik untuk tubuh. Selain itu, penyajian brokoli juga mudah.
Moms bisa merebus, mengukus, atau menghaluskannya untuk menu MPASI Si Kecil.
Selain itu, penting untuk mengingat jangan lebih dari 5 menit merebus brokoli karena ia akan merusak kandungan vitamin dan gizi yang terkandung dalam sayuran hijau tersebut.
6. Kiwi
Foto: Orami Photo Stocks
Makanan berserat selanjutnya yang dapat dikonsumsi anak yaitu buah kiwi. Kiwi mengandung 3,4 gram serat yang hampir setara dengan apel.
Ia juga kaya akan vitamin C untuk memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil. Sempurna untuk menghasilkan energi, kiwi juga dikenal dengan kandungan seratnya yang tinggi.
Serta kebutuhan untuk kalium, fosfor, kalsium, dan vitamin E yang tak kalah penting untuk pertumbuhan anak.
Baca Juga: 8 Manfaat Jus Tomat untuk Kesehatan Hingga Kecantikan
7. Buah Bit
Foto: Orami Photo Stocks
Bit adalah jenis umbi-umbian yang kaya akan berbagai nutrisi penting, seperti folat, besi, kalium, dan juga serat.
Perlu diketahui, bit mengandung nitrat anorganik, yang merupakan nutrisi yang terbukti memiliki berbagai manfaat untuk menjaga tekanan darah.
Makanan berserat ini mengandung 3,8 gram per cangkirnya atau 2,8 gram untuk 100 gram buah bit.
Susu Tinggi Serat Penambah Nutrisi Anak
Tahukah Moms bahwa kecukupan serat juga dapat diperoleh dari susu, lho!
Selain dari sayur dan buah-buahan, susu formula juga bisa menjadi alternatif dalam memperoleh kandungan serat untuk kebutuhan nutrisi anak.
Susu formula yang mengandung soya adalah pilihan tepat bagi Moms untuk Si Kecil yang tidak cocok dengan susu sapi.
Salah satu susu formula soya yang bisa dikonsumsi Si Kecil adalah Bebelac Gold Soya 3. Ini telah diformulasikan khusus untuk anak yang tidak bisa minum susu sapi.
Susu ini tinggi serat yang dilengkapi nutrisi penting lainnya, yakni terdapat kandungan Advansfibre Soy+, minyak ikan, omega 3, 6, FOS Inulin, 9 asam amino esensial, 13 Vitamin dan 9 Mineral lainnya.
Menariknya lagi, Bebelac Gold Soya 3 ini merupakan susu formula tinggi serat pertama di Indonesia yang membantu memelihara fungsi saluran pencernaan.
Bebelac Gold Soya 3 diperuntukkan khusus untuk buah hati dengan usia 1 tahun ke atas. Ada rasa vanila yang pastinya membuat Si Kecil lahap mengonsumsi susu soya ini.
Susu formula adalah sumber makanan lain untuk anak dalam membentuk fungsi tulang, sensorik dan motorik tubuh.
Dengan berbagai manfaat nutrisinya, Moms tentu tertarik bukan untuk membelinya? Moms bisa mendapatkan Bebelac Gold Soya 3 melalui Orami. Tentu dengan harga yang terjangkau.
Dukung pertumbuhan anak dengan konsumsi makanan berserat dan susu tinggi serat untuk menunjang kemampuan daya pikir anak, serta tumbuh dan kembang anak.
(ADV)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.