Benarkah Mammogram Bisa Deteksi Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya
Penyakit jantung termasuk penyebab kematian tertinggi di dunia yang telah membunuh lebih dari 365.000 wanita setiap tahun. Karena itu, penyakit jantung delapan kali lebih mematikan daripada kanker payudara.
Sayangnya dilansir oleh webmd.com, wanita lebih memerhatikan skrining kanker payudara dengan mamografi daripada melakukan pemeriksaan rutin terhadap kolesterol dan tekanan darah, yang bisa menyebabkan penyakit jantung.
Penelitian baru menunjukkan bahwa mammogram juga bisa membantu dalam menentukan risiko penyakit jantung pada wanita. Sehingga tes mammogram ini bisa meningkatkan potensi penyelamatan pasien penyakit jantung.
Kirk Doerger, MD, seorang warga radiologi di Rochester mengatakan kemungkinan mammogram bisa mendeteksi penyakit jantung, setelah salah satu pasiennya datang dengan kondisi kalsium di arteri payudara adalah prediktor risiko penyakit jantung lebih baik daripada tekanan darah atau kadar kolesterol.
Doerger mengatakan jumlah kalsium dalam arteri payudara berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 20 persen. Sementara tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi membawa risiko lebih tinggi.
Baca Juga: Mengetahui 4 Langkah Pertolongan Pertama pada Penyakit Jantung
Bisakah Mammogram untuk Mendeteksi Penyakit Jantung?
Foto: shutterstock.com
Mammogram yang biasa digunakan untuk mendeteksi kanker payudara dini, juga bisa menjadi alat yang efektif untuk menemukan tanda-tanda awal penyakit jantung.
Penelitian dalam JACC April : Pencitraan Kardiologi dilansir oleh Harvard Health, yang melibatkan hampir 300 wanita yang bebas dari penyakit jantung. Semua wanita telah menjalani pemeriksaan mammogram dan CT scan dada.
Hasil, pemeriksaan mamogram menunjukkan kalsifikasi (yang terlihat seperti garis kapur) di arteri yang berasa di dalam payudara pada lebih dari 40 persen wanita. Kalsifikasi arteri ini berbeda dari bintik-bintik kalsifikasi tidak teratur yang mungkin mengindikasikan kanker dini.
Para peneliti menemukan korelasi antara kalsifikasi arteri payudara dan jumlah penumpukan kalsium pada arteri koroner wanita, yang diukur dalam CT scan. Kalsifikasi arteri koroner atau CAC adalah tanda awal penyakit jantung.
Selain itu, kalsifikasi arteri payudara tampaknya juga bisq memprediksi CAC daripada faktor risiko kardiovaskular lwinnya, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes.
Tetapi sekarang ini, terlalu dini bagi wanita untuk menanyakan pemeriksaan mammogram mereka menunjukkan tanda-tanda penyakit jantung dini, mengingat kurangnya data tentang apakah informasi tersebut dapat meningkatkan hasil kesehatan mereka atau tidak.
Baca Juga: Bisa Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung, Waspadai Dislipidemia Pada Anak
Cara Kerja Mammogram Deteksi Penyakit Jantung
Foto: shutterstock.com
Secara keseluruhan dilansir oleh Cardiosmart.Org, para peneliti menemukan bahwa 11 persen wanita memiliki penumpukan kalsium dan 15 persen memiliki penumpukan plak di arteri utama jantung. Kedua hal itu merupakan yanda peringatan awal penyakit jantung.
Ketika dibandingkan dengan tes lain, para peneliti menemukan bahwa wanita dengan penumpukan kalsium dan plak, tiga kali lebih mungkin mengalami kalsifikasi pada payudara dan dua kali lebih mungkin memiliki massa tulang yang rendah. Kondisi ini berbeda dengan mereka yang hanya hasil pemindaiannya normal.
Para peneliti juga menemukan bahwa memasukkan kalsifikasi payudara membantu memprediksi risiko kardiovaskular di masa depan lebih baik, daripada hanya memperhitungkan kalsifikasi arteri koroner dan plak saja.
Adapula prediksi standar menggunakan faktor-faktor risiko umum seperti usia, ras dan kolesterol tinggi untuk memperkirakan risiko individu menderita penyakit jantung dalam sepuluh tahun ke depan.
Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa menambahkan dua tes non-jantung dapat membantu mengidentifikasi wanita dengan risiko yang lebih tinggi untuk penyakit jantung.
Temuan ini sekaligus menambah bukti tentang potensi mammogram dan pemindaian kepadatan tulang dalam mendeteksi penyakit jantung. Studi sebelumnya menunjukkan dua tes ini dapat membantu mengidentifikasi pasien yang berisiko lebih tinggi menderita penyakit jantung.
Para peneliti juga menambahkan bahwa temuan ini sangat menjanjikan, karena tes ini sudah dilakukan pada sebagian besar wanita dan tidak memerlukan radiasi tambahan.
Baca Juga: Cegah Penyakit, Ajarkan Si Kecil 3 Kebiasaan Menjaga Kesehatan Jantung Anak Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.