Manfaat Yakult untuk Diet, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?
Moms mungkin pernah mendengar kabar tentang manfaat Yakult untuk diet.
Beberapa orang percaya, probiotik yang ada di dalam Yakult bisa membantu menurunkan berat badan.
Juga, bakteri baik tersebut diyakini mampu menyehatkan saluran pencernaan pada orang-orang yang diet Yakult.
Apakah asumsi tersebut fakta atau hanya mitos saja, ya, Moms?
Nah, agar tidak salah kaprah, cari tahu kebenarannya lewat ulasan di bawah ini, ya!
Baca Juga: Yakult Bisa Membunuh Cacing Kremi? Ini Fakta yang Sebenarnya!
Kandungan Gizi Yakult
Yakult adalah minuman dengan kandungan bakteri probiotik unik LcS yang telah terbukti secara ilmiah bisa mencapai usus dalam keadaan hidup.
Sehingga, minuman ini dapat bantu membangun kekebalan dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
LcS adalah Lactobacillus casei strain Shirota yang didukung oleh lebih dari 100 penelitian pada manusia yang membuktikan manfaat kesehatannya.
Keamanan LcS juga telah terbukti lebih dari 80 tahun penggunaan di seluruh dunia. Bahkan, minuman satu ini juga bisa dikonsumsi oleh semua orang di atas usia 1 tahun.
Sebenarnya, apa saja kandungan gizi Yakult sampai banyak sekali manfaat kesehatannya? Berikut rinciannya:
- Energi: 50 kcal
- Protein: 0,8 gr
- Total karbohidrat: 12 gr
- Lemak: <0.1 gr
Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan setelah Melahirkan, Salah Satunya Konsumsi Air Mineral yang Cukup
Manfaat Yakult untuk Diet
Tidak sedikit kabar burung yang beredar terkait manfaat yakult untuk diet.
Hal tersebut berkaitan dengan kandungan probiotik di dalam produk ini.
Nah, probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memiliki manfaat kesehatan saat dikonsumsi.
Biasanya ditemukan dalam suplemen dan minuman fermentasi, termasuk Yakult.
Probiotik dapat meningkatkan fungsi kekebalan dan kesehatan pencernaan dan jantung.
Beberapa manfaat penelitian juga menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu menurunkan berat badan dan lemak perut.
Bakteri usus juga dapat memengaruhi berat badan.
1. Menghasilkan Bakteri Usus yang Beragam
Ada 2 keluarga utama bakteri baik di usus, yaitu Bacteroidetes dan Firmicutes.
Melansir BMC Gastroenterology, berat badan tampaknya berkaitan dengan keseimbangan kedua keluarga bakteri ini.
Penelitian telah menemukan, orang dengan berat badan moderat memiliki bakteri usus yang berbeda dibandingkan dengan orang gemuk atau obesitas.
Orang dengan obesitas memiliki lebih banyak Firmicutes dan lebih sedikit Bacteroidetes, dibandingkan dengan orang dengan berat badan sedang.
Namun, beberapa penelitian gagal menemukan hubungan antara rasio Firmicutes dan Bacteroidetes dengan obesitas.
Orang dengan obesitas cenderung memiliki bakteri usus yang kurang beragam daripada orang kurus.
Terlebih lagi, mereka dengan obesitas yang memiliki bakteri usus kurang beragam cenderung bertambah berat badan daripada orang dengan obesitas yang memiliki bakteri usus yang lebih beragam.
Nah, bakteri usus inilah yang bisa memengaruhi pengaturan berat badan.
2. Mengandung Bakteri yang Bantu Memecah Serat
Ratusan mikroorganisme berada dalam sistem pencernaan, terlebih jika Moms minum Yakult.
Manfaat Yakult untuk diet lainnya yaitu adanya tambahan bakteri baik yang bisa bantu memecah serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Kemudian mengubahnya jadi asam lemak rantai pendek yang bermanfaat seperti butirat.
Tak hanya itu, sebagian besar bakteri juga menghasilkan beberapa nutrisi penting termasuk vitamin K dan vitamin B tertentu.
Baca Juga: Rekomendasi Menu Diet Karbo Menurut Dokter Spesialis Gizi, Catat Moms!
3. Sedikit Mengandung Lemak
Manfaat Yakult selanjutnya adalah tidak akan menambah berat badan Moms dalam jumlah banyak meski minum lebih dari 1 botol.
Jika dilihat, kandungan lemak di dalamnya hanya 0,1 gr. Karenanya, ini tidak akan menambah lemak tubuh secara signifikan.
Beda halnya ketika Moms minum susu atau makan makanan berlemak lainnya.
Kandungan lemaknya biasanya cukup banyak sehingga bisa menambah lemak di dalam tubuh jika dikonsumsi rutin.
4. Memengaruhi Nafsu Makan
Probiotik ternyata dapat membantu melepaskan hormon pengurang nafsu makan, yaitu glukagon-like peptide-1 (GLP-1) dan peptide YY (PYY).
Ini tercantum dalam The Journal of Biological Chemistry dan Microorganims.
Tampaknya, probiotik memengaruhi nafsu makan dan penggunaan energi melalui produksi asetat, propionat, dan butirat yang merupakan asam lemak rantai pendek.
Ketika nafsu makan berkurang, keinginan Moms untuk makan bisa berkurang sehingga tidak makan berlebihan.
Termasuk keinginan untuk makan makanan tidak sehat dan camilan yang tinggi kalori tapi nol nutrisi.
5. Menghambat Penyerapan Lemak Makanan
Melansir jurnal Lipids and Health in Disease, probiotik tertentu dapat menghambat penyerapan lemak makanan sehingga meningkatkan jumlah lemak yang dikeluarkan bersama feses.
Dengan kata lain, probiotik membuat tubuh memanen lebih sedikit kalori dari makanan yang dikonsumsi.
Nah, bakteri dari keluarga Lactobacillus telah ditemukan bisa berfungsi dengan cara ini.
Artinya bakteri Lactobacillus casei strain Shirota yang ada di dalam Yakult mampu menghambat penyerapan lemak makanan dan membantu proses diet.
6. Meningkatkan Kadar Protein Pengatur Lemak
Probiotik dapat meningkatkan kadar protein seperti angiopoietin 4 (ANGPTL4).
Ini adalah protein pengatur lemak yang bisa menyebabkan penurunan penyimpanan lemak seperti yang tercantum dalam jurnal PLoS One.
Bahkan, bukti kuat juga menyatakan bahwa probiotik dapat mengurangi peradangan sistemik dan melindungi dari obesitas.
Baca Juga: Langsing Tanpa Olahraga dengan Diet Pisang, Sudah Coba?
Itu dia sekilas fakta terkait manfaat Yakult untuk diet yang perlu Moms ketahui.
Intinya, jika Moms ingin menurunkan berat badan, hanya mengandalkan Yakult saja belumlah cukup.
Pasalnya, cara terbaik menurunkan berat badan adalah dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat.
Selain itu, Moms juga perlu berolahraga secara rutin dan teratur, cukup tidur, dan menghindari rokok maupun alkohol.
Pastikan juga kalori yang Moms konsumsi setiap harinya tidak berlebihan, ya!
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20927337/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25884980/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32751306/
- https://www.yakult.co.in/whyyakult.php
- https://www.webmd.com/diet/what-to-know-probiotics-weight-loss#1
- https://www.healthline.com/nutrition/probiotics-and-weight-loss#how-probiotics-affect-body-weight
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.