Ketahui 7 Masalah Kehamilan Karena Gangguan Makan
Kehamilan merupakan waktu yang membutuhkan banyak kekuatan baik secara fisik, psikologis, dan emosional. Selama kehamilan, Si Kecil yang sedang tumbuh menerima semua makanan dari tubuh Moms.
Meskipun kenaikan berat badan diperlukan untuk kehamilan yang sehat, bagi mereka yang mengalami gangguan makan, menambah berat badan bisa menakutkan.
Sedangkan, masalah kehamilan yang disebabkan oleh gangguan makan pun akan berdampak kepada Moms maupun Si Kecil dalam kandungan.
Sehingga, beberapa dokter kandungan akan menganjurkan agar pikiran dan perilaku yang tidak teratur mengenai gangguan makan ditangani sebelum kehamilan.
Makan makanan yang sehat dan seimbang serta menjaga berat badan yang sehat selama beberapa bulan sebelum hamil dan selama kehamilan penting untuk melindungi kesehatan diri dan Si Kecil.
Masalah Kehamilan Karena Gangguan Makan
Menurut American Pregnancy Association, dua dari jenis gangguan makan paling umum adalah anoreksia dan bulimia. Anoreksia melibatkan diet obsesif atau kelaparan untuk mengontrol penambahan berat badan.
Bulimia melibatkan pesta makan dan muntah atau menggunakan obat pencahar untuk membersihkan tubuh dari kelebihan kalori. Kedua jenis gangguan makan ini dapat berdampak negatif pada proses reproduksi dan kehamilan.
Di sisi lain, National Eating Disorder, juga mengungkapkan ada juga gangguan makan berlebihan atau pesta makan berlebihan sering kali dikaitkan dengan penambahan berat badan.
Lalu, apa saja masalah kehamilan karena gangguan makan?
1. Pembatasan Pertumbuhan Janin
Foto: Orami Photo Stock
Batasan pertumbuhan janin (FGR) adalah suatu kondisi di mana bayi lebih kecil dari yang diharapkan atau ketika pertumbuhan bayi melambat atau berhenti selama kehamilan. Ini juga disebut pembatasan pertumbuhan intrauterine (IUGR).
Baca Juga: Mungkinkah Bayi dengan ASI Eksklusif Berisiko Malnutrisi?
2. Keguguran
Menurut Tommys, keguguran pun menjadi masalah kehamilan yang disebabkan oleh gangguan mnkan.Walaupun begitu keguguran adalah komplikasi yang umum terjadi, dengan kebanyakan keguguran terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan (trimester pertama).
3. Kelahiran Prematur
Foto: Orami Photo Stock
Moms, kelahiran prematur juga merupakan masalah kehamilan yang disebabkan karena gangguan makan. Definisi kelahiran prematur adalah Si Kecil lahir sebelum 37 minggu. Ada beberapa kategori tingkat prematuritas dan memiliki risiko tersendiri:
- Sangat prematur (kurang dari 28 minggu)
- sangat prematur (28 hingga 32 minggu)
- sedang sampai akhir prematur (32 sampai 37 minggu).
4. Kelahiran Sesar
Masalah kehamilan yang disebabkan oleh gangguan makan pun dapat mengakibatkan kelahiran sesar. Kelahiran sesar terjadi melalui sayatan di dinding perut dan rahim, bukan melalui vagina.
Baca Juga: 3 Jenis Gangguan Makan yang Dapat Terjadi pada Wanita
5. Diabetes Gestasional
Foto: Orami Photo Stock
Diabetes gestasional adalah bentuk diabetes sementara (dalam banyak kasus) di mana tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengatur gula selama kehamilan. Ini juga bisa disebut intoleransi glukosa atau intoleransi karbohidrat.
6. Preeklamsia
Preeklamsia adalah suatu kondisi yang hanya terjadi selama kehamilan. Beberapa gejala mungkin termasuk tekanan darah tinggi dan protein dalam urin, yang terjadi setelah minggu ke 20 kehamilan.
Preeklamsia sering dicegah oleh hipertensi gestasional. Walaupun tekanan darah tinggi selama kehamilan tidak selalu mengindikasikan preeklamsia, ini mungkin merupakan pertanda adanya masalah lain.
Kondisi tersebut mempengaruhi setidaknya 5-8% kehamilan, preeklamsia juga menjadi salah satu masalah kehamilan sebagai dampak dari gangguan makanan.
7. Depresi
Foto: Orami Photo Stock
Dikarenakan mengalami gangguan makan dan Moms merasa terlalu berat untuk makan, maka dapat menimbulkan depresi.
Kehamilan seharusnya menjadi salah satu saat paling bahagia dalam hidup wanita, tetapi bagi banyak wanita, ini adalah saat kebingungan, ketakutan, stres, dan bahkan depresi.
Menurut The American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), antara 14-23% wanita akan berjuang dengan beberapa gejala depresi selama kehamilan yang bisa menjadi masalah kehamilan yang disebabkan oleh gangguan makan.
Beberapa masalah kesehatan serius jangka panjang yang disebabkan oleh gangguan makan dapat meliputi:
- Kerusakan tulang, seperti osteoporosis
- Sakit maag dan kerusakan usus
- Masalah jantung dan sirkulasi
- Kerusakan ginjal
- Perubahan otak yang mengakibatkan masalah metabolisme dan masalah psikologis.
Baca Juga: Mengenal ARFID, Gangguan Makan yang Sering Dialami Balita
Untuk itu, ketika sebelum terjadi masalah kehamilan yang disebabkan oleh gangguan makan, menurut British Medical Journal, berikut ini hal yang harus dilakukan:
- Obati gangguan makan sebelum hamil
- Berikan nasehat nutrisi umum sebelum kehamilan
- Mendidik wanita tentang nutrisi dan pertumbuhan janin
- Meminta rujukan ke layanan gangguan makan sedini mungkin dalam kehamilan jika ia memiliki gangguan makan aktif
- Peringatkan bidan atau dokter kandungan akan adanya gangguan makan
- Perawatan sendi diperlukan jika wanita tersebut menderita anoreksia nervosa aktif atau ada kekhawatiran bahwa dia rentan
- Waspadai depresi pascanatal pada periode pascakelahiran dan kekambuhan atau kemunduran gangguan makan
- Dukung pemberian ASI
- Bekerja sama dengan dokter anak untuk memantau pertumbuhan bayi dan penambahan berat badan dengan cermat.
Banyak Moms dengan gangguan makan takut mengungkapkan kelainan makan mereka, tetapi jika tidak melakukannya dapat meningkatkan risiko bagi diri dan Si Kecil dalam kandungan.
Meskipun Moms merasa sangat malu, sangat penting untuk berbicara dengan dokter kandungan maupu bidan memberi tahu mereka tentang gejala gangguan makan yang tengah dialami.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.