6 Kelainan Rahim Yang Sering Terjadi Pada Perempuan
Anak tentu menjadi hal yang paling dinantikan oleh pasangan yang telah menikah. Sayangnya, beberapa pasangan tidak kunjung memiliki momongan selama berbulan-bulan atau tahun setelah menikah.
Hal ini bisa saja disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, ketidaksuburan, atau kelainan rahim pada perempuan yang sering kali tidak disadari.
6 Kelainan Rahim pada Perempuan
Berikut kelainan rahim yang diketahui dapat mempengaruhi peluang kehamilan:
1. Bicornuate Uterus
Foto: cosmopolitan.com
Dalam laman Very Well Family dijelaskan bahwa bicornuate uterus adalah kondisi di mana rahim berbentuk hati yang dianggap sebagai kelainan saluran mullerian.
Kebanyakan perempuan dengan kondisi ini tidak memiliki komplikasi, tetapi pada beberapa wanita bicornuate uterus dapat menyebabkan risiko persalinan prematur.
Bicornuate uterus diketahui tidak meningkatkan risiko keguguran pada trimester pertama, tetapi dapat meningkatkan risiko di trimester kedua.
Biasanya tidak diperlukan pengobatan, kecuali cervical cerclage pada mereka yang berisiko insufisiensi serviks dan kelahiran prematur.
Sebagian besar perempuan umumnya tidak menyadari bahwa mereka memiliki bicornute uterus sampai mereka hamil.
Baca Juga: Ternyata 3 Kelainan Rahim Ini Bikin Sulit Hamil
2. Unicornuate Uterus
Foto: pinterest.com
Unicornuate uterus adalah kelainan genetik langka di mana rahim perempuan hanya terbentuk setengah.
Menurut Texas Children’s Hospital, unicornuate uterus berukuran lebih kecil dari rahim normal dan hanya memiliki satu saluran tuba.
Perempuan dengan kelainan ini juga memiliki rahim kedua yang berukuran lebih kecil, yang disebut hemi-uterus. Hemi-uterus ini biasanya tidak terhubung dengan bagian rahim lainnya. Akibatnya, darah menstruasi tidak dapat mengalir keluar dan menyebabkan rasa sakit.
Berdasarkan hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal Reproductive Biology and Endocrinology, perempuan dengan unicornuate uterus memiliki tingkat implantasi yang rendah dengan tingkat keguguran yang tinggi.
Bahkan peluang hamil dan kelahiran hidup masih sangat rendah setelah menjalani in vitro fertilization (IVF) atau intracytoplasmic sperm injection (ICSI).
Baca Juga: Rahim Tipis dalam Istilah Medis dan Pengaruhnya pada Pembuahan
3. Uterus Didelphys
Foto: thedoctorstv.com
Sederhananya, uterus didelphys berarti terlahir dengan dua rahim, dua serviks, dan dalam beberapa kasus, juga memiliki dua vagina.
“Rahim terbentuk saat janin masih di dalam kandungan dari perpaduan dua tabung,” jelas Dr Nick Raine-Fenning, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG), seperti dikutip dari Cosmopolitan.
“Dinding bagian bawah di antara kedua tabung pecah dan menyisakan satu rahim dan satu leher rahim. Sementara bagian atasnya tetap terpisah dan membentuk dua tuba Fallopi.
Tapi proses ini bisa salah dan meninggalkan dua tabung yang terpisah. Sehingga ada dua rahim dan dua serviks pada satu ekstreme atau satu uterus yang dipisahkan oleh dinding otot.”
Menurut Dr. Raine-Fenning, kelainan rahim pada perempuan ini juga berkaitan dengan infertilitas, keguguran, dan kelahiran prematur.
Meskipun demikian, masih banyak perempuan dengan uterus didelphys yang bisa hamil tanpa menghadapi masalah berarti.
Baca Juga: Penebalan Dinding Rahim, Wajar Atau Berbahaya?
4. Septate Uterus
Foto: babygest.com
Healthline menyebutkan bahwa septate uterus adalah kelainan bentuk rahim, yang terjadi selama perkembangan janin sebelum kelahiran.
Di mana sebuah membran yang disebut septum membagi bagian dalam rahim (di bagian tengahnya). Septum pemisah ini adalah pita jaringan fibrosa dan berotot yang tebal atau tipis.
Perempuan dengan kelainan ini berisiko lebih tinggi mengalami keguguran. Belum diketahui secara jelas mengapa hal tersebut terjadi.
Namun, banyak ahli menduga bahwa septum tidak dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat.
Meskipun demikian, kelainan ini dapat diobati dengan operasi.
5. Arcuate Uterus
Foto: researchgate.net
Mengutip Baby Centre UK, arcuate uterus adalah kelainan minor, di mana rahim mengalami penurunan atau memiliki sedikit lekukan di bagian atasnya.
Ini adalah tipe kelainan rahim pada perempuan yang paling umum dan menyerang sekitar 1 dari 25 perempuan.
Faktanya, sebagian besar ahli tidak menganggapnya sebagai kelainan. Selain itu, arcuate uterus juga tidak mempengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil. Meskipun risiko keguguran diketahui cukup tinggi.
6. Vaginal Agenesis
Foto: floravi.com
Ini merupakan kelainan langka yang terjadi ketika vagina tidak berkembang dan rahim hanya dapat berkembang sebagian atau tidak sama sekali, sebagaimana dijelaskan dalam laman Mayo Clinic.
Kelainan yang juga dikenal sebagai mullerian aplasia atau sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauster (MRKH) ini terjadi sebelum kelahiran dan diduga dapat berkaitan dengan kelainan ginjal, jantung atau tulang.
Perempuan dengan vaginal agenesis dapat menjalani perawatan bedah dan non-bedah. Setelah perawatan, umumnya para penderitanya dapat memiliki kehidupan seks yang normal.
Baca Juga: Bagaimana Cara Deteksi Dini Rahim Terbalik?
Sayangnya, perempuan dengan rahim yang hanya sebagian atau tidak ada sama sekali tidak bisa hamil. Namun, jika memiliki ovarium yang sehat, pasangan dapat menjalani IVF dengan ibu pengganti atau sewa rahim.
Khawatir Moms mungkin memiliki satu dari sekian kelainan rahim pada perempuan yang disebutkan di atas? Konsultasikan segera dengan dokter kandungan untuk mendapatkan pemeriksaan yang tepat.
Perempuan dengan kelainan rahim yang menjalani terapi yang tepat umumnya masih memiliki kesempatan besar untuk memiliki kehamilan yang sehat dan bisa melahirkan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.