02 Mei 2019

Waspada, Ini Dia 6 Masalah Kewanitaan yang Mungkin Terjadi Pada Kita

PCOS merupakan sebuah keadaan dimana tidak ada sel telur yang dilepaskan, dengan siklus haid lebih dari 35 hari

Dalam tubuh wanita terdapat beberapa organ reproduksi seperti sepasang ovarium, tuba, rahim hingga vagina. Pada beberapa organ tersebut terdapat beberapa hal pula yang dapat menjadi masalah berbeda-beda.

Oleh sebab itu, Rumah Sakit Pondok Indah mengadakan forum diskusi bertajuk Masalah Utama Kewanitaan bersama dr. Grace Valentine, Sp. OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Mari kita kenali apa sajakah kira-kira yang menjadi masalah utama kewanitaan. Jangan sampai kita abaikan gejalanya ya!

1. Gangguan Haid

Lamanya haid pada seorang wanita berbeda-beda dimana umumnya memang 4-6 hari dan akan sama dari sikuls ke siklus pada siklus ovulatoir.

Lamanya haid dikatakan tidak normal bilang kurang dari 2 hari atau lebih dari 7 hari dengan jumlah darah haid normal adalah 25-60ml.

Salah satu gangguan haid adalah menorrhagia, dimana pada kondisi ini pendarahan pada haid banyak atau lama dan mencapai lebih dari 80 ml.

2. Mioma

Masalah lain yang juga mungkin terjadi adalah mioma, yang merupakan pertumbuhan tumor yang berasal dari otot rahim.

Bentuknya bulat serta keras, dan mioma ini juga berpotensi menyerang siapapun wanita sejak mulai haid.

Gejalanya ditandai dengan haid yang banyak dan lama serta pembesaran perut. Efek yang terjadi dari mioma adalah gangguan fertilitas, keguguran, hingga adanya risiko tumor ganas.

Baca juga: Sakit Saat Menstruasi, Wajar Atau Berbahaya?

3. PCOS

PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome merupakan sebuah keadaan dimana tidak ada sel telur yang dilepaskan, dengan siklus haid lebih dari 35 hari.

Pada kondisi ini pula prodoksi hormon lelaki atau androgen menjadi berlebih atau resisten terhadap insulin.

Terdapat pula gejala lain pada penderita PCOS yaitu rambut atau bulu tubuh berlebih serta penebalan atau kehitaman pada area leher.

Risiko yang dapat terjadi pada penderita PCOS adalah infertilitas, obesitas, diabetes mellitus tipe 2, penyakit jantung, kanker endometrium, depresi hingga mood swing.

4. Endometreosis

Penyakit yang satu ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh tumbuhnya jaringan yang menyerupai selaput lendir rahim (endometrium) di luar rongga rahim dan umumnya terjadi pada wanita usia reproduksi.

Pada kondisi ini, jaringan yang tumbuh tidak pada tempatnya akan mengalami proses peluruhan setiap menstruasi. Penyebabnya bisa akibat beberapa hal, seperti genetik, epigenetic, polusi, hingga gaya hidup.

Baca juga: Menstruasi Dua Kali Dalam Sebulan, Amankah?

5. Vaginitis

30% wanita mengalami vaginitis, yakni inflamasi pada vagina. Hal ini disebabkan oleh jamur, parasit, virus dan tentunya perubahan keseimbangan kuman.

Keseimbangan kuman vagina ini, dapat dipengaruhi karena penggunaan antibiotik, hormonal, douching, hubungan seksual dan infeksi.

6. Kanker Serviks

Kanker pada mulut rahim ini disebabkan oleh virus HPV, dimana biasanya dapat dipicu karena menikah muda di bawah usia 20 tahun, sering berganti pasangan, infeksi menular seksual, merokok hingga defisiensi vitamin A,C dan E.

Gejala kanker serviks meliputi keputihan yang berlangsung lama, pendarahan setelah berhubungan hingga rasa nyeri.

Guna mencegahnya, dapat dilakukan vaksinasi HPV yang terbagi dalam tiga dosis dan baiknya dilakukan pada usia sebelum menikah.

Baca Juga: 10 Fakta Seputar Kanker Payudara Yang Perlu Mama Tahu

Itu dia beberapa masalah kewanitaan yang bisa terjadi pada kita. Jika merasakan berbagai gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya!

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.