Langkah-langkah Menerapkan Barefoot pada Bayi yang Biasa Berkaus Kaki
Pilihan untuk membiarkan kaki telanjang saat bayi belajar merangkak dan berjalan, memiliki banyak manfaat. Meski di luar sana, banyak sekali pilihan sepatu yang lucu, dan sepadan dengan koleksi kostum menggemaskan bayi, supaya matching from head to toe.
Namun, Moms mungkin menghadapi tatangan dalam menerapkan barefoot pada bayi yang sudah biasa berkaus kaki sejak lahir. Ia mungkin asing dengan kondisi telanjang kaki, sehingga telapaknya mesti bersentuhan dengan benda selain kaus.
Tak perlu khawatir Moms, karena proses adaptasinya jauh lebih mudah dari yang dibayangkan.
Tips Menerapkan Barefoot pada Bayi
Foto: pinterest
Simak lima hal apa saja yang harus Moms lakukan untuk menerapkan barefoot pada bayi:
- Lakukan perlahan. Jangan langsung membawanya ke tempat bertekstur khas seperti rumput atau di atas kerikil
- Mulai dari area yang sangat aman seperti di dalam ruangan paving block di halaman. Baru kemudian lanjutkan ke lingkungan yang lebih kompleks seperti aspal atau taman
- Pastikan aman, dengan mempertimbangkan tidak ada beling, kotoran hewan, dan potensi bahaya lain
- Beli sepatu minimalis. Dalam beberapa kondisi, anak akan tetap butuh sepatu. Meski menerapkan barefoot pada bayi, jenis sepatu minimalis dengan sol tipis tahan tusukan tetap memungkinkan anak Moms merasakan medan di bawah kaki mereka.
- Moms juga dapat memuat sandal/sepatu barefoot sendiri. Sebuah pita dari kain atau rajutan, dapat dibuat seperti angka 8 mengikuti ukuran kaki bayi, dapat menjadi aksesori kaki yang menawan.
Baca Juga: Bedong Bisa Bikin Kaki Bayi Lurus? Ini Kata Ahli
Manfaat Barefoot pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Sejumlah ahli merekomendasikan menerapkan barefoot pada bayi, karena lebih memungkinkan untuk pengembangan kaki yang optimal.
Bertelanjang kaki juga diyakini meningkatkan kelincahan. Langkah-langkah barefoot juga meningkatkan koordinasi karena mereka mengirim pesan ke otak anak tentang bagaimana mengatur pola gerakannya dan secara efektif menavigasi tubuhnya melalui ruang.
Bahkan, memakai sepatu terlalu banyak hingga usia balita dan masa kanak-kanak mungkin menjadi penyebab banyak masalah kaki yang dihadapi orang. Misalnya bentuk telapak kaki datar yang telah dikaitkan dengan penggunaan sepatu awal, terutama sepatu berujung tertutup.
Penggunaan sepatu sejak dini, disimpulkan sebuah penelitian tahun2008 di Gait & Posture, dapat merusak pengembangan lengkungan yang sehat.
Peneliti menyimpulkan bahwa semua anak-anak harus mengenakan sepatu yang fleksibel daripada sepatu tradisional.
Ini adalah kabar baik bagi orang tua dengan anak-anak yang lebih suka berlarian tanpa pakaian atau yang terus melepas sepatu ke mana pun mereka pergi.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Tentang Kaki Bayi, Yuk, Disimak
Menerapkan Barefoot pada Bayi dengan Memilih Sepatu yang Pas
Orami Photo Stock
Untuk sebagian besar bayi, bertelanjang kaki masih merupakan yang terbaik untuk perkembangannya.
Namun, beberapa anak, dan bahkan orang dewasa, dapat mengambil manfaat dari memakai sepatu karena perkembangan kaki yang tidak normal.
Dikutip dari Baby Sparks Terapis Fisik Pediatrik Dr. Andrea Hayward, PT, DPT menjelaskan bahwa jika Moms melihat salah satu dari tanda-tanda ini selama beberapa tahun pertama berjalan, harus segera berkonsultasilah dengan dokter anak atauterapis fisik pediatrik
- Kaki bergulir tidak menapak tegak di tanah
- Kaki memiliki lepuh
- Saat berdiri, jari-jari kaki mengarah ke luar alih-alih menunjuk lurus
- Lutut saling mengetuk ketika berdiri atau berjalan
Sepasang kaus kaki atau sepatu bot dengan sol non-slip juga cocok untuk jari kaki yang dingin.
Baca Juga: 4 Tips Memilih Sepatu untuk Bayi Berkaki Gemuk
Ketika bayi Moms mulai berjalan, dan Moms tetap memilih memperkenalkan sepatu, ini sejumlah tips yang dapat diadaptasi:
- Pilih sepatu ringan dan fleksibel (hindari sepatu keras dan kaku yang membatasi gerakan kaki)
- Pas (tidak terlalu longgar atau terlalu ketat)
- Memiliki sol non-slip
Itu dia Moms langkah yang tepat dalam menerapkan barefoot pada bayi. Semoga kaki Si Kecil lebih cepat beradaptasi ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.