31 Juli 2018

Ingin Mengajak Bayi Baru Lahir ke Mall? Perhatikan Beberapa Hal Ini!

Hati-hati dengan banyaknya virus di dalam mall, Moms

 

Katanya, bayi baru lahir tidak boleh dibawa ke luar rumah sebelum berusia 40 hari. Tapi, bagaimana jika Moms merasa bosan di rumah terus dan ingin refreshing jalan-jalan ke luar?

Haruskah meninggalkan bayi di rumah dan jalan-jalan sendirian ke mal? Biasanya, Moms tidak akan tega meninggalkan Si Kecil sendirian di rumah. Mau tak mau, bayi yang baru lahir pun ikut jalan-jalan ke mal.

Apalagi, mall merupakan tempat yang relatif nyaman, bersih, sejuk, dan kebanyakan sudah tersedia fasilitas nursery room.

Segala kebutuhanpun bisa didapatkan di sini. Mulai dari  makan, window shopping (atau shopping betulan), nyalon, mengajak si kakak bermain di playground, bahkan belanja kebutuhan bayi. Jadi, tak apa-apa, dong, mengajak bayi baru lahir ke mall?

Baca juga: 10 Tips Relaksasi Untuk Moms Setelah Proses Melahirkan

Pertimbangan Sebelum Mengajak Bayi Baru Lahir ke Mall 

Sebelum usianya mencapai 40 hari, bayi memang rentan tertular berbagai virus dan bakteri di luar sana. Itu sebabnya, memang sebaiknya Moms disarankan berpikir dua kali sebelum memutuskan membawa bayi baru lahir jalan-jalan, bahkan ke mal sekalipun.

Di tempat umum, di mana banyak orang berkumpul, sangat susah melindungi diri sendiri (dan bayi Moms!) dari virus yang ‘berkeliaran’. Moms mungkin bisa reflek memalingkan wajah, menutup mulut dan hidung untuk melindungi diri ketika ada orang batuk atau bersin di sekitar Moms. Tapi, bagaimana dengan Si Kecil?

Serapat apapun Moms membungkus bayi, kuman-kuman yang berukuran mikroskopis akan tetap beterbangan di udara, dan terhirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya melalui pernapasan, termasuk bayi Moms.

Jadi, memang untuk amannya, sebaiknya Moms ikuti saja nasihat untuk menunda mengajak bayi keluar sebelum berusia 40 hari.

Perhatikan Beberapa Hal Ini Jika Tetap Akan Membawa Bayi Baru Lahir ke Mall

Tapi, jika kebutuhan untuk jalan-jalan sudah tak tertahankan lagi, inilah sederet aturan yang perlu Moms cermati:

  1. Usahakan agar bayi tetap berada di dalam stroller atau gendongan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kontak bayi dengan benda-benda di tempat umum yang mungkin jadi tempat hinggapnya kuman dan virus.
Baca Juga: Jangan Salah Beli, Ini Tips Memilih Kereta Dorong Bayi
  1. Waspadalah terhadap benda-benda yang paling banyak mengandung kuman di mal, seperti pegangan troli dan keranjang belanja. Orang kerap menutup hidung saat bersin atau menutup mulut saat batuk, tapi bukankah mereka kemudian memegang keranjang belanja dan troli dengan tangan yang telah tercemar kuman dari mulut dan hidung mereka itu? Jadi kalau Moms sekalian berbelanja di swalayan bersama bayi, pastikan mencuci tangan atau menggunakan disinfektan tangan selesai belanja sebelum kembali menggendong bayi.
Baca Juga: Pentingnya Gendongan Bayi
  1. Hindari overstimulasi yang menyebabkan bayi menjadi rewel. Suara musik yang bising, riuhnya orang-orang berbicara dan lalu-lalang, plus aneka aroma makanan dari deretan restoran adalah hal yang baru bagi bayi Moms. Pada bayi yang sensitif, hal ini bisa menyebabkan ia mengalami overstimulasi, atau rangsangan berlebih pada inderanya. 
  2. Bayi Moms baru saja menghabiskan 9 bulan di dalam kandungan Anda yang hangat, tenang dan senyap. Jadi wajar bila Si Kecil rewel karena tiba-tiba harus menerima banyak rangsangan sekaligus lewat penglihatan, pendengaran, dan penciumannya. Jika ini yang terjadi, segera bawa ia ke tempat yang lebih tenang, seperti ruang menyusui, atau restoran yang sepi, kemudian dekap dan susui ia hingga tertidur. Bila rewelnya sudah tak bisa dihentikan, tak ada jalan lain selain membawanya pulang.

Mengajak bayi baru lahir ke mall memang membuat Si Kecil lebih rentan terkena virus yang ada di area mall. Jika memungkinkan, Moms bisa kok, tetap melakukan quality time selama 1-2 jam di mall, dengan menitipkan Si Kecil kepada orang yang terpercaya, seperti orangtua misalnya. Waktu pergi bisa Moms sesuaikan dengan kebiasaan jam tidur bayi.  

(ARK)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.