11 Tanda Bayi Cukup ASI, Panduan untuk Ibu Menyusui
Moms perlu memastikan bahwa bayi mendapatkan ASI (Air Susu Ibu) yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Karena itu perhatikan tanda bayi cukup ASI berikut ini.
ASI merupakan sumber nutrisi utama dan terbaik bagi bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Salah satu kekhawatiran utama para ibu menyusui adalah memastikan bahwa bayi mereka mendapatkan ASI yang cukup.
Tanda-tanda bahwa bayi cukup ASI dapat dilihat dari berbagai aspek, mulai dari perilaku bayi, frekuensi buang air kecil, hingga kenaikan berat badan yang sesuai.
Baca Juga: 23 Buah Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui, Tinggi Nutrisi!
Tanda Bayi Cukup ASI
Berikut ini tanda bayi mendapatkan ASI yang cukup.
1. Bayi Menelan dengan Baik
Bayi menelan dengan baik adalah salah satu tanda penting bahwa bayi mendapatkan ASI yang cukup.
Ketika bayi menyusu, Moms akan melihat bahwa setelah beberapa hisapan, bayi akan berhenti sebentar dan lehernya bergerak sebagai tanda bahwa ia sedang menelan ASI.
Gerakan menelan ini biasanya diiringi dengan suara lembut yang menunjukkan bahwa ASI sedang ditelan.
Jika bayi melakukan ini secara teratur saat menyusu, itu menunjukkan bahwa ia berhasil mendapatkan ASI yang cukup dari payudara Moms.
Jika bayi hanya menghisap tanpa ada jeda untuk menelan, atau menelan dengan cepat tanpa ritme yang lambat dan teratur, mungkin menandakan bahwa ia tidak mendapatkan ASI yang cukup.
2. Bayi Merasa Puas
Jika bayi tampak tenang dan kenyang setelah menyusui, ini berarti ia mendapatkan ASI yang cukup.
Namun, jika bayi terlihat sangat lemas atau sebaliknya, terus rewel dan menangis, mungkin ia tidak mendapatkan ASI yang cukup.
Bayi yang sudah cukup ASI akan berhenti mencari-cari susu lagi.
3. Popok Bayi Terisi Penuh
Jika bayi sering buang air kecil dan popoknya terasa berat atau basah beberapa kali dalam sehari, ini menunjukkan bahwa bayi telah mendapatkan asupan cairan yang cukup dari ASI.
Biasanya, tanda bayi cukup ASI akan berganti popok 6 hingga 8 kali setiap harinya dalam kurun waktu 24 jam.
Menurut Healthy Children, selama beberapa minggu pertama, bayi harus buang air besar dua kali atau lebih dalam sehari, tetapi setelahnya pola tinja bisa berubah.
Selain itu, kotoran bayi yang cukup ASI biasanya berwarna kuning cerah dan bertekstur lembut.
Frekuensi dan kondisi popok yang terisi penuh ini bisa menjadi tanda bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
4. Urine Berwarna Jernih
Ketika bayi menerima asupan cairan yang cukup dari ASI, tubuhnya akan memproduksi urine yang berwarna jernih atau kuning muda.
Ini menunjukkan bahwa bayi terhidrasi dengan baik dan tubuhnya berfungsi normal.
Jika urine bayi menjadi lebih gelap, ini bisa menjadi tanda bahwa bayi tidak mendapatkan cukup ASI dan mungkin mulai mengalami dehidrasi.
Jadi, urine yang jernih adalah tanda bahwa bayi cukup minum dan menerima nutrisi yang dibutuhkannya.
5. Berat Badan Bayi Bertambah
Bayi yang cukup ASI akan menunjukkan kenaikan berat badan secara konsisten sesuai dengan grafik pertumbuhan yang normal.
Pertambahan berat badan ini menunjukkan bahwa bayi menerima nutrisi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Jika bayi terus mengalami peningkatan berat badan sesuai yang diharapkan, ini menandakan bahwa ia mendapatkan ASI yang cukup.
Baca Juga: 20 Makanan untuk ASI Booster, Menyusui Jadi Lebih Lancar!
6. Payudara Terasa Lebih Lembut setelah Menyusui
Sebelum menyusui, payudara Moms mungkin terasa penuh dan agak keras karena dipenuhi ASI.
Namun, setelah bayi menyusu, payudara akan terasa lebih lunak dan tidak sekeras sebelumnya.
Ini terjadi karena bayi telah berhasil menghisap dan mengosongkan sebagian besar ASI dari payudara.
Jika payudara terasa lebih lembut setelah sesi menyusui, ini menunjukkan bahwa bayi mendapatkan ASI yang cukup dan menyusui berjalan dengan baik.
7. Si Kecil Terlihat Ceria dan Aktif
Bayi yang terlihat aktif dan ceria adalah salah satu tanda bahwa ia mendapatkan cukup ASI.
Bayi yang cukup ASI biasanya memiliki energi yang cukup untuk bergerak, bereaksi, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Ia akan tampak waspada, tersenyum, dan bermain dengan baik.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuhnya menerima nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang.
Sebaliknya, bayi yang kurang ASI mungkin tampak lesu, rewel, atau kurang responsif.
8. Terlihat dari Gerakan Perut Anak
Ketika bayi menyusu, Moms dapat melihat gerakan naik turun yang lembut di perutnya, yang menunjukkan bahwa ia sedang menelan ASI dengan baik.
Gerakan ini biasanya seiring dengan jeda antara hisapan, yang menandakan bahwa ASI telah sampai ke perutnya dan ia mencernanya.
Pergerakan perut ini menunjukkan bahwa bayi mendapatkan asupan ASI yang cukup untuk mendukung pencernaannya dan pertumbuhannya.
Jika perut bayi tampak tenang dan tidak tegang setelah menyusu, ini juga menjadi indikasi bahwa ia merasa kenyang dan puas.
9. Ibu Merasa Nyaman dan Mengantuk
Ketika bayi menyusu dengan baik, tubuh ibu melepaskan hormon oksitosin, yang tidak hanya membantu aliran ASI tetapi juga memberikan perasaan rileks dan nyaman.
Perasaan nyaman ini sering kali membuat ibu merasa mengantuk setelah menyusui.
Ini menunjukkan bahwa proses menyusui berjalan lancar dan bayi telah mendapatkan ASI yang cukup.
Baca Juga: 5 Cara Menyendawakan Bayi dengan Benar Setelah Menyusui
10. Bibir Bayi Terlihat Lembap
Saat bayi menyusu dengan baik, cairan ASI yang cukup akan membuat bibirnya tetap terhidrasi dan lembap.
Bibir yang lembap menunjukkan tanda bayi cukup ASI karena berarti ia telah menerima asupan cairan yang cukup.
Ini menandakan hidrasi tubuhnya terjaga dengan baik.
Jika bibir bayi kering atau pecah-pecah, itu bisa menjadi tanda bahwa ia tidak mendapatkan cukup ASI.
11. Menyusu Setiap 2 hingga 3 Jam Sekali
Bayi baru lahir yang mengisap ASI dengan baik setidaknya akan menyusu setiap 2 hingga 3 jam sekali atau sekitar 8 hingga 12 kali menyusu setiap harinya.
“Jika bayi yang menyusu selama lebih dari satu jam serta dengan jeda kurang dari satu jam di setiap waktu menyusu, mungkin ada masalah,” kata Susan Burger, MHS, Ph.D., IBCLC, konsultan laktasi di Lactescence yang berbasis di New York seperti melansir laman Parents.
Jadi, jika interval menyusuinya 2–3 jam, itu bisa jadi salah satu tanda bayi cukup ASI.
Baca Juga: 7 Penyebab Bibir Bayi Putih, Bisa karena Dehidrasi!
Tanda Bayi Kekurangan ASI
Setelah Moms mengetahui tanda bayi cukup ASI, tentu Moms juga ingin tahu tanda bayi kekurangan ASI, ya.
Menurut dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, Puri Indah, salah satu tanda bayi kekurangan ASI adalah buang air kecil yang kurang.
"Tanda pasti bayi kekurangan ASI adalah buang air kecil yang kurang dari jumlah seharusnya, yaitu sekitar 6-8 kali sehari dan kenaikan berat badan per bulan yang tidak mencapai target," jelas dr. Jeanne-Roos.
Untuk mengetahui intensitas buang air kecil bayi, orang tua dapat menghitung jumlah pemakaian popok kainnya atau dengan membuka popok setiap bayi akan minum atau setelah minum.
Sementara untuk mengetahui kenaikan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala si kecil, orang tua dapat mengunjungi lokasi pelayanan kesehatan (Posyandu) atau berkonsultasi dengan dokter spesialis anak secara rutin setiap bulan.
Nah, jadi pastikan Si Kecil tidak kekurangan ASI ya, Moms sebab bayi sangat membutuhkan ASI dan jika kurang, maka bayi bisa mengalami masalah kesehatan.
"Jika Si Kecil tidak cukup mendapatkan ASI, maka pertumbuhan dan perkembangannya tidak akan berjalan secara optimal," kata dr. Jeanne-Roos.
"Air Susu Ibu atau ASI adalah makanan yang optimal untuk bayi.
Kegiatan menyusu ASI juga memenuhi semua kebutuhan ASAH (kebutuhan biomedis); ASIH (kebutuhan emosional); dan ASUH (kebutuhan akan stimulasi mental dini) yang dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang si kecil," tambah dr. Jeanne-Roos.
Baca Juga: Begini Cara Menyimpan ASI yang Benar untuk Menjaga Kualitas!
Tips agar Bayi Cukup ASI
Selain mengetahui tanda bayi cukup ASI dan tanda bayi kurang ASI, sekarang saatnya mencari tahu cara agar Si Kecil cukup ASI.
Ada beberapa tips yang bisa Moms lakukan. Coba cara di bawah ini yuk, Moms.
1. Terapkan Jadwal Menyusui
Moms bisa menerapkan jurnal menyusui, buang air kecil dan buang air besar agar bisa lebih tepat dalam pemberian waktu menyusui.
Bayi makan delapan hingga dua belas kali per hari, dengan interval dua sampai tiga jam.
Maka dari itu, jika Moms menyusui Si Kecil pada jam 8:00–08.20, maka waktu menyusui berikutnya yang tepat dimulai pada pukul 10:00.
Atau, dengan jarak 2 jam dari waktu menyusui pertama.
Jika Moms melihat Si Kecil mengantuk, Moms boleh membangunkannya untuk memastikan bahwa pada jam yang ditetapkan ia mendapatkan cukup ASI.
2. Buat Jadwal BAB dan BAK yang Teratur
Agar tanda bayi cukup ASI bisa Moms terlihat, Moms juga perlu membuat jadwal BAB dan BAK Si Kecil secara teratur.
Bayi baru lahir umumnya buang air besar tiga hingga empat kali sehari.
Adapun untuk buang air kecil jadwalnya lima sampai dengan delapan hari per hari.
Setelah usianya sekitar 1 bulan, jadwal menyusui Moms bisa sedikit dikurangi.
Jika sebelumnya Si Kecil menyusu setiap 2–3 jam sekali, di usia 1 bulan jarak menyusui yang bisa Moms terapkan adalah 3 hingga 4 jam.
Secara keseluruhan cobalah untuk menyusui bayi saat ia "minta".
Setiap kali Si Kecil mulai menunjukkan tanda-tanda lapar, baik dengan menjilati bibir, menangis, menghisap tangannya atau mendekatkan bibir dan kepalanya di sekitar payudara Moms, itu merupakan saat Moms harus menyusui Si Kecil.
3. Tingkatkan Produksi ASI
Kekurangan asupan ASI juga dapat disebabkan jumlah ASI Moms yang memang tidak memadai.
Karena itu agar Si Kecil terpenuhi nutrisinya, Moms perlu tingkatkan produksi ASI.
Cara memaksimalkan produksi ASI harus dimulai sejak awal masa pascapersalinan.
Asupan nutrisi yang baik sebaiknya Moms konsumsi selama masa menyusui.
Penuhi tubuh dengan zat gizi yang lengkap dan bukan hanya mengenyangkan saja.
Sebaiknya, Moms mengonsumsi makanan dengan komposisi tinggi karbohidrat, protein hewani dan nabati, dengan tambahan sayur serta buah.
Beberapa makanan yang baik untuk Moms konsumsi adalah ikan salmon, tuna, daging sapi tanpa lemak, brokoli, wortel, kacang-kacangan seperti kacang hijau, buncis, kacang polong, edamame.
Vitamin yang baik untuk Moms konsumsi adalah vitamin C yang terdapat pada sayuran hijau dan buah berwarna jingga atau kuning seperti tomat, pepaya, mangga, dan jeruk.
Saat menyusui, jangan sampai juga Moms mengalami dehidrasi karena dapat memengaruhi kualitas ASI yang diproduksi.
4. Terapkan Posisi Menyusui yang Benar
Posisi menyusui yang benar sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup, sehingga tanda bayi cukup ASI bisa terlihat.
Selain itu, posisi menyusui yang benar juga membantu Moms agar tidak mengalami ketidaknyamanan saat menyusui.
Pilih posisi yang membuat ibu dan bayi merasa nyaman dan memungkinkan bayi untuk menyusu dengan efisien.
Moms juga harus memastikan bahwa bayi mengambil puting ASI dan areola ke dalam mulutnya dengan baik untuk mendapatkan ASI yang cukup dan menghindari luka pada payudara Moms.
Jika mengalami kesulitan dalam menemukan posisi menyusui yang benar, berkonsultasilah dengan konsultan laktasi atau petugas kesehatan lainnya untuk mendapatkan bantuan dan dukungan.
Baca Juga: 12 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya
Pemeriksaan ke Dokter untuk Memastikan Tumbuh Kembang Anak Optimal
Untuk memastikan bayi cukup nutrisi, Moms mungkin perlu membuat kunjungan rutin ke dokter anak.
Hal ini biasanya bertujuan untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan si buah hati.
Moms juga bisa memeriksa penambahan berat badan anak, dan memastikan dia menyusui dengan baik dan mendapatkan ASI yang cukup.
Pada kunjungan ini, dokter akan memeriksa anak Moms untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangannya berjalan di arah yang tepat.
Dalam beberapa kasus, selain untuk pemeriksaan tumbuh kembang, Moms perlu segera membawa anak ke dokter jika menemui tanda-tanda pada bayi berikut ini:
- Bayi yang baru lahir tidak menyusui dengan baik.
- Anak Moms selalu mengantuk dan tidak bangun untuk menyusui.
- Si Kecil memiliki warna urine pekat berwarna merah muda, merah, atau sangat gelap atau kurang dari enam popok basah sehari setelah hari kelima kehidupannya
- Bayi Moms terus menangis, mengisap, dan menunjukkan tanda-tanda kelaparan bahkan walau sudah sering menyusui.
Ini adalah beberapa tanda bahwa bayi Moms mungkin tidak mendapatkan ASI yang cukup.
Bicarakan dengan dokter anak atau konsultan laktasi sesegera mungkin untuk memeriksakan bayi dan teknik menyusui kita.
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Babys-First-Days-Bowel-Movements-and-Urination.aspx
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/The-First-Month-Feeding-and-Nutrition.aspx
- https://www.babycentre.co.uk/a617/how-to-tell-if-your-newborn-is-getting-enough-milk
- https://www.nhs.uk/conditions/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/breastfeeding-problems/enough-milk
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.