10 Juni 2020

Mengenali Gejala Artritis Idiopatik Juvenil pada Anak

Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius

Artritis idiopatik juvenil adalah jenis artritis (nyeri sendi) yang paling umum terjadi pada anak-anak di bawah usia 16 tahun. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri, bengkak, dan kaku sendi yang menetap.

Dikenal juga dengan sebutan artritis reumatoid juvenil, gejalanya bisa terasa selama beberapa bulan pada sebagian anak. Namun, beberapa anak mengalaminya seumur hidup.

Menurut situs Mayo Clinic, beberapa jenis artritis idiopatik juvenil bisa menyebabkan komplikasi serius seperti masalah pertumbuhan, kerusakan sendi, dan peradangan mata.

Gejala Artritis Idiopatik Juvenil pada Anak

Gejala Artritis Idiopatik Juvenil pada Anak.jpg
Foto: Gejala Artritis Idiopatik Juvenil pada Anak.jpg

Foto: Kelly Sikkema from Unsplash

Artritis idiopatik juvenil bisa dialami anak usia berapapun. Gejala artritis idiopatik juvenil pada anak di antaranya:

  • Kesulitan menggunakan sendi
  • Kekakuan sendi di pagi hari
  • Sendi sensitif dan sakit
  • Bengkak di sendi yang berlangsung lebih dari tiga hari
  • Pincang atau terbatasnya jangkauan pergerakan
  • Demam tinggi dan ruam ringan
  • Berat badan turun
  • Kelelahan atau mudah marah
  • Mata merah atau pandangan buram

Gejala tersebut bisa bervariasi sedikit, tergantung jenis artritis idiopatik juvenil yang dialami Si Kecil. Bahkan, beberapa pasien anak-anak tidak mengalami gejala dan baru merasakan sendi bengkak setelah mengalami insiden seperti cedera.

Baca Juga: Gejala Penyakit Artritis yang Perlu Diwaspadai

Mendiagnosis Artritis Idiopatik Juvenil Anak

Mendiagnosis Artritis Idiopatik Juvenil Anak.jpg
Foto: Mendiagnosis Artritis Idiopatik Juvenil Anak.jpg

Foto: Angelo Esslinger from Pixabay

Menurut Marilynn Punaro, MD, ahli reumatologi anak di Amerika Serikat, diagnosis artritis idiopatik juvenil anak dilakukan melalui pengenalan pola.

“Tidak ada tes laboratorium yang dapat menyimpulkan diagnosis penyakit reumatik. Anda harus mencoret diagnosis umum lain. Karena itu, pemeriksaan fisik penuh penting, begitu pula dengan riwayat terperinci pasien yang akan mengungkap gejala lain,” jelas sang dokter.

Jika dokter mencurigai Si Kecil mengalami artritis idiopatik juvenil, dokter bedah ortopedi akan melaksanakan penilaian terhadap semua sendi perifer. Jadi, bukan hanya sendi yang dikeluhkan Si Kecil.

Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Artritis, Perhatikan Moms!

Artritis idiopatik juvenil oligoartikular (hanya beberapa sendi yang terkena) adalah jenis artritis idiopatik juvenil paling umum yang dialami 60% anak dengan gangguan ini. Jenis artritis tersebut biasanya mulai terasa antara usia 1-3 tahun.

Punaro mengingatkan pentingnya mendiagnosis artritis idiopatik juvenil sejak dini sehingga penanganan bisa segera dimulai.

Jika dibiarkan tanpa perawatan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, ada risiko kecacatan jangka panjang, masalah pertumbuhan, atau kelainan bentuk.

“Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan sendi yang tidak dapat disembuhkan. Kabar baiknya, jika kita mendiagnosis artritis idiopatik juvenil, banyak penanganan bagus yang tersedia,” ujar Punaro.'

Baca Juga: Osteoartritis, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penanganan artritis idiopatik juvenil anak berfokus terhadap mengontrol nyeri dan peradangan, memperbaiki fungsi, dan mencegah kerusakan sendi.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.