Suami Kecanduan Game? Ini Cara Menghadapinya, Moms!

Suami kecanduan game sering kali menjadi isu yang memengaruhi keharmonisan rumah tangga.

Di era digital yang semakin maju, video game bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga aktivitas yang menyerap banyak waktu dan energi.

Bagi sebagian orang, bermain game adalah cara melepaskan penat setelah bekerja, namun jika tidak terkendali, hal ini dapat berujung pada ketergantungan.

Ketika hobi bermain game mulai mengganggu komunikasi, perhatian terhadap keluarga, dan tanggung jawab sehari-hari, ini bisa menjadi sumber ketegangan dalam hubungan suami-istri.

Penyebab Suami Kecanduan Game

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan Dads kecanduan game, berikut penjelasannya!

1. Pelarian dari Stres dan Masalah Hidup

Moms, kadang suami memilih game sebagai cara melarikan diri dari stres, kecemasan, atau masalah emosional.

Melansir Trafalgar Addiction, jika Dads menghadapi kesulitan di tempat kerja atau dalam hubungan pribadi, bermain game bisa menjadi cara baginya untuk merasa memiliki kendali dan pencapaian.

Namun, kebiasaan ini sering kali membuatnya menghindari menghadapi masalah mendasar yang sebenarnya perlu diselesaikan.

2. Pola Perilaku yang Terbentuk Sejak Lama

Apakah suami Moms sudah menjadikan game bagian besar hidupnya sejak sebelum menikah?

Jika iya, kebiasaan ini mungkin berkembang menjadi cara untuk mengatasi rasa kewalahan.

Di sisi lain, menurut Healthy Place, saat tanggung jawab suami bertambah, seperti mengurus anak, ia mungkin merasa game adalah "zona nyaman" untuk sejenak melarikan diri dari tekanan.

3. Ketertarikan pada Interaksi Sosial Virtual

Game sering kali menawarkan lingkungan sosial virtual yang terasa menyenangkan, Moms.

Jika suami lebih menikmati interaksi online dibandingkan hubungan nyata, ia bisa saja memprioritaskan bermain game daripada waktu bersama keluarga.

Ini tentu perlu Moms perhatikan agar tidak merusak keharmonisan hubungan.

4. Terkait dengan Masalah Kesehatan Mental

Menurut Healthy Place, kecanduan game juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan, Moms.

Jika ia menggunakan game untuk mengatasi perasaan tersebut, mungkin sudah waktunya mencari bantuan medis untuk mengatasi akar masalah ini.

5. Penolakan yang Membuat Situasi Rumit

Moms, tidak jarang orang yang kecanduan game sulit mengakui bahwa kebiasaan tersebut adalah masalah.

Dads mungkin defensif atau bahkan mencari alasan untuk membenarkan kebiasaan tersebut, sehingga membuat komunikasi menjadi lebih sulit.

Ciri Suami Kecanduan Game

Berikut beberapa ciri suami kecanduan game yang bisa Moms kenali.

1. Mengabaikan Tanggung Jawab Keluarga

Moms, jika Dads mulai melewatkan tugas rumah tangga atau kewajiban keluarga demi bermain game, ini adalah tanda yang perlu diwaspadai.

Prioritas yang bergeser ini bisa memengaruhi dinamika keluarga dan membuat Moms merasa terbebani.

2. Menjauh Secara Emosional

Saat Dads terlihat kurang terlibat secara emosional dengan keluarga, mungkin ia terlalu fokus pada dunia game.

Ketidakpedulian ini bisa membuat hubungan Moms dengannya terasa jauh, meskipun secara fisik ia ada di rumah.

3. Kebiasaan Tidur yang Tidak Sehat

Kebiasaan bermain game berlebihan sering kali membuat pola tidur suami menjadi tidak teratur.

Jika ia sering begadang untuk bermain, hal ini bukan hanya memengaruhi kesehatannya, tetapi juga mood dan energinya sehari-hari, Moms.

4. Isolasi dari Kehidupan Nyata

Moms, jika Dads lebih sering memilih dunia virtual daripada berkumpul dengan teman atau keluarga, ini bisa menjadi tanda ketergantungan sosial pada game.

Perilaku ini mungkin membuatnya merasa lebih nyaman secara sementara, tetapi dapat merusak hubungan jangka panjang.

Cara Menghadapi Suami Kecanduan Game

Berikut beberapa cara menghadapi suami yang kecanduan game:

1. Bangun Komunikasi yang Terbuka dan Jujur

Moms, mulailah dengan mendiskusikan kekhawatiran secara tenang dan penuh kasih sayang.

Gunakan pernyataan seperti, "Aku merasa..." untuk menyampaikan dampak kebiasaan bermain game-nya tanpa menyalahkan.

Ini bisa membuka dialog yang lebih konstruktif. Jangan lupa, dengarkan dengan penuh perhatian saat Dads menceritakan perasaannya.

Memahami sudut pandangnya adalah langkah penting untuk menemukan solusi bersama.

2. Cari Bantuan Profesional

Jika Moms merasa Dads membutuhkan dukungan lebih, pertimbangkan untuk menyarankan terapi, seperti Terapi Perilaku Kognitif (CBT), yang efektif mengatasi kecanduan game.

Melansir dari Canadian Centre for Addictions, terapi CBT efektif dalam mengatasi kecanduan game dengan membantu individu mengenali dan mengubah pola pikir, dan perilaku berbahaya yang terkait dengan game.

Moms juga bisa merekomendasikan suami bergabung dengan komunitas, tempat ia bisa berbagi pengalaman dengan orang-orang yang menghadapi tantangan serupa.

3. Tetapkan Batasan

Bekerja samalah untuk menetapkan batas waktu bermain game yang jelas, Moms.

Misalnya, buat jadwal yang seimbang antara waktu bermain, aktivitas keluarga, dan tanggung jawab lainnya.

Jika memungkinkan, lakukan detoksifikasi digital selama beberapa waktu untuk fokus pada kegiatan yang lebih sehat dan interaksi sosial.

4. Ajak untuk Mencoba Kegiatan Baru

Dorong suami untuk mencoba hobi baru yang menarik, seperti olahraga, seni, atau aktivitas luar ruangan.

Moms juga bisa mengatur kegiatan keluarga, seperti piknik atau malam permainan tanpa video game, yang akan mempererat hubungan tanpa adanya distraksi digital.

5. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung

Cobalah mengurangi akses ke perangkat game di waktu-waktu tertentu atau pindahkan dari area bersama, seperti kamar tidur, untuk meminimalkan godaan.

Libatkan keluarga dan teman dalam mendukung kebiasaan yang lebih sehat. Kehadiran mereka bisa menjadi motivasi tambahan bagi suami untuk mengalihkan fokusnya dari game.

Demikian penjelasan seputar penyebab suami kecanduan game hingga cara mengatasinya.

Dengan pendekatan yang baik, Moms bisa membantu Dads lepas dari kebiasaan ini. Semoga bermanfaat, ya!