7 Mitos seputar Sakit Gigi yang perlu Diketahui Kebenarannya, Apa Saja ya?
Untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, para ahli mengatakan bahwa kesehatan mulut adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Seperangkat gigi dan mulut yang sehat adalah salah satu indikator kesejahteraan seseorang lho Moms. Bagaimana dengan sakit gigi?
Kegagalan untuk merawatnya sama dengan membiarkan kesehatan fisik menjadi sia-sia.
Namun, masih ada beberapa orang di luar sana yang percaya pada mitos tentang kesehatan gigi. Alih-alih membuat gigi sehat, kepercayaan yang salah menyebabkan kesehatan mulut malah menjadi buruk.
Pierre Fauchard, seorang dokter gigi Prancis pada tahun 1728 yang dikenal sebagai bapak kedokteran gigi modern, memperkenalkan tambalan gigi dan membuat banyak kemajuan dalam dunia kedokteran gigi. Dia bahkan menyanggah mitos cacing pada gigi dan secara ilmiah menjelaskan bagaimana pembusukan gigi terjadi.
Namun lucunya, bahkan bapak kedokteran gigi modern ini ikut serta dalam beberapa mitos sakit gigi yang tidak diketahui kebenarannya. Fauchard merekomendasikan bahwa urin manusia dapat digunakan untuk mengobati kerusakan gigi karena amonia di dalamnya.
Mitos seputar Sakit Gigi
Seringkali orang percaya pada fakta yang mereka dengar dari orang lain atau yang mereka baca secara online. Nah berikut ini adalah lima mitos tentang sakit gigi yang perlu Moms ketahui kebenarannya.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu 10 Manfaat Baby Yoga untuk Perkembangan Bayi
1. Menaruh Aspirin atau Pereda Nyeri pada Area Gigi
Jika Moms menderita sakit gigi dan ingin menggunakan aspirin atau pereda nyeri untuk membantu meringankan rasa tersebut, maka telanlah dengan segelas air dan jangan letakkan di area gigi atau gusi. Tablet aspirin tidak berfungsi sebagai obat topikal karena obat tersebut harus dicerna.
Yang lebih buruk, mengoleskan aspirin secara topikal dapat menyebabkan luka bakar yang parah pada gusi atau pipi dan membutuhkan waktu empat hingga lima hari untuk sembuh.
Apple Valley dentists, Dr. Shelley, mengatakan sakit gigi tidak akan disembuhkan hanya dengan meletakkan aspirin di atasnya. Selain itu, menaruh aspirin pada gigi dengan waktu cukup lama dapat merusak gusi dan jaringan lunak lainnya di dalam mulut.
"Aspirin adalah asam (tepatnya asam asetilsalisilat) dan seperti kebanyakan asam lainnya, itu akan merusak jaringan tubuh jika anda terus menggunakannya," katanya.
2. Tidak Perlu Datang ke Dokter Gigi Jika Tidak Sakit Gigi
Foto: Familydentalcare.co.za
Mengunjungi dokter gigi bahkan saat tidak menderita sakit gigi merupakan suatu keharusan, sebagai upaya menjaga kesehatan mulut. Banyak orang tidak sadar bahwa mereka tidak dapat tahu atau melihat gejala dan perkembangan kesehatan gigi dan mulut yang diderita.
Misalnya, Moms tidak akan merasakan sakit ketika gigi berlubang baru mulai terbentuk pada email gigi. Hal ini juga berlaku untuk penyakit gusi.
Oleh karena itu, untuk menghindari masalah gigi dan mulut yang lebih parah, mengunjungi dokter gigi dan mendapatkan pemeriksaan oral untuk meningkatkan kesehatan mulut adalah hal yang wajib.
Baca Juga: 6 Produk Skincare yang Bisa Menghilangkan Flek Hitam di Wajah
3. Gula adalah Musuh Utama Gigi
Foto: Sahabatnestle.co.id
Gula dapat menyebabkan gigi berlubang adalah benar. Namun, memiliki gigi berlubang yang banyak tidak tergantung pada jumlah gula yang dikonsumsi, tetapi berapa lama gula tersebut tetap di mulut.
Faktanya, Moms harus menyalahkan bakteri jahat yang menghasilkan asam, untuk gigi berlubang. Sisa-sisa karbohidrat pada gigi merupakan makanan bagi bakteri ini. Tentu saja, gula juga merupakan karbohidrat, tetapi banyak produk lain bahkan buah-buahan atau sereal sehat juga termasuk dalam kategori ini.
Kuncinya adalah seberapa rajin menggosok gigi. Setelah makan makanan manis, menyikat gigi atau berkumur dengan air atau obat kumur merupakan hal yang wajib.
Verena Tan, Ph.D., Global Nutrition Development, Singapura, mengungkapkan bahwa banyak jenis bakteri yang hidup di mulut. Beberapa bermanfaat bagi kesehatan gigi, tetapi yang lain berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa sekelompok bakteri berbahaya tertentu menghasilkan asam di mulut setiap kali mereka menemukan dan mencerna gula.
"Rasa asam ini menghilangkan mineral dari email gigi yang merupakan lapisan luar gigi anda yang mengkilap. Proses ini disebut demineralisasi," katanya.
4. Menggunakan Aspirin Bisa Menghilangkan Sakit Gigi
Foto: Nbclosangeles.com
Menurut National Health Service, obat pereda nyeri seperti aspirin bisa membantu meredakan sakit gigi untuk yang berusia di atas 16 tahun.
Aspirin dapat meredakan sakit gigi memang bukan mitos, tetapi itu berlaku pada sakit gigi yang berasal dari daerah gusi. Namun, jika rasa sakit itu berasal dari bagian dalam gigi, aspirin tidak akan seefektif itu.
Aspirin tidak dapat menyusup ke dalam gigi untuk menenangkan saraf yang sakit. Minum aspirin terlalu banyak untuk meringankan sakit gigi juga bisa membakar gusi dan dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
5. Ibu Hamil Tidak Boleh ke Dokter Gigi
Foto: Orami Photo Stock
Mitos tentang sakit gigi lainnya adalah dilarangnya ibu hamil mengunjungi dokter gigi. Ketakutan utama calon ibu, terkait dengan fakta bahwa obat penghilang rasa sakit yang diberikan dokter gigi dapat mempengaruhi janin.
Robyn Horsager-Boehrer, M.D., is Chief of Obstetrics and Gynecology at UT Southwestern Medical Center’s William P, mengatakan dapat dimengerti bahwa para ibu ingin melakukan segalanya dengan benar untuk bayi mereka dan ada banyak informasi yang salah di luar sana.
"Faktanya, yang terjadi adalah kebalikannya. Kebersihan gigi yang baik adalah bagian dari gaya hidup sehat untuk semua orang. Pada ibu hamil, justru perubahan hormon dan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit periodontal dan mulut kering," katanya.
Baca Juga: Merencanakan Kehamilan, Cek 10 Tanda Fisik Memasuki Masa Subur
6. Kumur Air Garam
Foto: Orami Photo Stock
Ketika gigi berlubang, tentu saja terasa menyakitkan. Nah salah satu mitos sakit gigi yang sering disebut adalah dengan kumur air garam.
Nah, ternyata menghilangkan sakit gigi adalah dengan kumur-kumur air garam bukanlah mitos.
Dalam sebuah webinar yang berjudul Mitos dan Fakta Seputar Sakit Gigi yang diselenggarakan pada Kamis, 1 April 2021, Dr. drg. Rina Permatasari, Sp.KG, Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi RS Pondok Indah - Pondok Indah, menjelaskan bahwa berkumur air garam bisa menjadi pertolongan pertama saat sakit gigi.
"Kalau gigi terasa sakit, kalian bisa kumur-kumur dengan air garam untuk pertolongan pertama. Atau bisa juga dengan memakai es batu yang dibungkus kain terus ditempelkan ke pipi dekat gigi yang sakit. Tempelkan sampai 20 menit," jelas Dr. Rina.
7. Sakit Gigi Berlubang Bisa Hilang dengan Pasta Gigi Ber-flouride
Foto: Orami Photo Stock
Nah, banyak yang beranggapan bahwa gigi berlubang bisa sembuh dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride. Mitos tersebut pun diklarifikasi oleh Dr. Rina. Dr. Rina menjelaskan bahwa pasta gigi yang memiliki flouride bukan untuk menyembuhkan gigi berlubang.
"Pasta gigi yang mengandung flouride bukan untuk menyembuhkan gigi berlubang. Namun, untuk merawat gigi berlubang," jelas Dr. Rina.
Itu dia mitos seputar sakit gigi dan kebenarannya. Sudah tahu kan sekarang Moms? Jangan salah lagi ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.