Moms Perlu Tahu Apa Itu Bisphenol A (BPA) dan Bahayanya
Apakah Moms pernah mendengar kata “BPA Free” pada label sebuah produk? Jika iya, apakah sudah tahu arti dan maksud dari kata tersebut?
Apa sebegitu pentingnya kah sampai-sampai pabrik membuat labeling seperti itu? Untuk lebih jelasnya apa itu BPA, simak yuk Moms penjelasan di bawah ini.
BPA atau Bisphenol A adalah bahan kimia yang dipakai dalam membuat botol plastik, tujuannya adalah membuat botol tidak mudah rusak saat terjatuh dan membuat tampilan botol lebih jernih.
Namun saat terkena panas atau sengaja dipanaskan, bahan kimia BPA ini akan memuai dan berisiko terhadap kesehatan tubuh manusia.
Baca Juga: Ajak Balita Minum Susu di Gelas, Bukan di Botol
Apa Bahaya BPA bagi Tubuh?
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), BPA yang digunakan pada wadah plastik polycarbonate dan pelapis kaleng aluminium dapat menimbulkan gangguan obesitas, attention-deficit atau hyperactivity disorder.
Penelitian juga menunjukkan bahwa BPA dapat mengganggu hormon yang dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan, termasuk gangguan perilaku, masalah kesehatan reproduksi, dan diabetes.
Apalagi risiko ini dianggap lebih tinggi bagi bayi dan anak-anak, karena tubuhnya yang kecil dan berpotensi untuk menyerap lebih tinggi.
Baca Juga: Minum Susu dari Botol Sebabkan Bayi Obesitas?
Bagaimana Menghindari BPA?
Sejak tahun 2012, Food and Drug Administration (FDA) telah melarang penggunaan BPA pada produk botol bayi dan cangkir sippy, namun masih legal untuk dipakai pada produk wadah makanan plastik, kemasan makanan, dan kantong plastik.
Memang, sejumlah ahli tidak setuju akan hal ini, di mana masih terdapatnya penggunaan BPA pada sejumlah produk. Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai konsumen?
Ini langkah terbaiknya dalam menghindari bahaya BPA:
- Sebaiknya pilih botol bayi atau wadah makanan untuk bayi yang terbuat dari bahan gelas, porselen, atau stainless steel.
- Lalu, jangan memanaskan makanan dalam microwave pada wadah plastik. Hal ini dikarenakan dapat meningkatkan jumlah bahan kimia berbahaya dari plastik ke dalam makanan.
- Hindari makanan kaleng, BPA menempel pada lapisan epoksi yang banyak digunakan pada produk makanan kaleng.
- Pensiun wadah plastik secara berkala, ganti dengan wadah kaca, porselen, atau stainless steel.
- Hindari plastik dengan kode daur ulang 3 (phthalate), 6 (styrene), dan 7 (BPA), kecuali produk yang sudah ada label bio-based atau greenware. Di mana menunjukkan kalau plastik tersebut dibuat dari jagung dan tidak mengandung BPA.
- Jangan menyimpan setruk belanja atau setruk pembelian bensin di dalam plastik berisi makanan, karena itu adalah kertas termal yang dilapisi dengan BPA.
Itu dia bahaya BPA yang perlu Moms tahu dan bagaimana cara menghindarinya.
Yuk mulai perhatikan kandungan bahan kimia dari barang yang kita beli, apalagi untuk Si Kecil.
(IRN/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.