Mudah Hamil Di Segala Usia Dengan IVF. Benarkah?
Kemajuan dunia kedokteran memberi dampak positif pada kehidupan manusia. Salah satunya pada pasangan yang sulit mendapatkan keturunan, baik karena menunda kehamilan atau belum berhasil hamil alami.
Solusinya adalah dengan menjalani in vitro fertilization (IVF) atau dikenal dengan bayi tabung. Banyak pasangan yang telah berhasil memiliki keturunan setelah mengikuti IVF, baik pasangan yang masih berusia muda hingga 40 tahun atau lebih.
Namun benarkah kesuksesan IVF sebelum 40 tahun dengan IVF di usia lebih tua memiliki tingkat kesuksesan yang sama? Temukan jawabannya berikut ini.
Faktor Menunda Kehamilan
Foto: huffpost.com
Banyak pasangan yang menunda kehamilan atau menikah, karena ingin menggapai jenjang karir yang diharapkan atau belum siap secara finansial untuk berkeluarga.
Dengan banyaknya publikasi tentang keberhasilan IVF, sebagian wanita juga semakin yakin menunda kehamilan dan berpikir bahwa IVF dapat menjadi jalan keluar jika sudah siap membangun keluarga dengan memiliki keturunan.
Baca Juga: Sebagai Pejuang Program IVF, Saya Bangga Karena Bisa Punya Hati yang Penuh Sabar
Saat seseorang melihat keberhasilan wanita di usia tua memiliki bayi dengan bantuan IVF, mereka mudah berpikir bahwa teknologi dapat mengatasi masalah biologi. Namun sebenarnya IVF juga bisa mengalami kegagalan, terutama jika dihubungkan dengan faktor usia.
“Kesuburan wanita berkurang seiring bertambahnya usia, karena wanita lahir dengan semua telurnya dan pasokan telur tersebut akan berkurang dalam hal kuantitas serta kualitas,” ungkap Direktur di Divisi Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas, The Ohio State University Wexner Medical Center, Elizabeth Kennard, M.D., seperti dikutip dari self.com.
IVF Di Usia 40-an
Foto: verywellfamily.com
Meski muncul banyak cerita sukses mengenai IVF di usia tua, namun lebih dianjurkan untuk menjalani IVF sebelum 40 tahun. “Saya sering bertemu wanita yang mengatakan bahwa usianya 42 tahun, namun orang lain berkata ia seperti 32 tahun.
Ia merasa lebih sehat di usia ini dibanding saat usianya 30-an dengan makan lebih sehat dan rajin olahraga. Namun ini semua tentang telur yang sudah ada di tubuhnya selama 43 tahun. Wanita itu mungkin menua dengan sehat, tapi tidak dengan ovariumnya,” ungkap Manager Kelompok Praktik di Zita West Clinics, Anita O’Neill, seperti dikutip dari irishexaminer.com.
Baca Juga: 3 Fakta Unik seputar IVF yang Belum Banyak Diketahui
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumpulkan informasi dari hampir 500 klinik kesuburan dan menemukan bahwa wanita usia 40 tahun atau lebih yang menggunakan telur segar (bukan yang dibekukan) atau embrio, memiliki kurang dari 30% kesempatan untuk hamil dengan IVF dan kurang dari 20% kesempatan untuk melahirkan bayi dengan selamat. Artinya, sekitar 10% wanita yang hamil dengan IVF mengalami keguguran.
Menjalani IVF sebelum 40 tahun tidak hanya memiliki tingkat kesuksesan lebih tinggi, tapi juga dapat melahirkan bayi yang lebih sehat dan terhindar dari komplikasi kehamilan. Hal ini sesuai dengan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility & Sterility.
Dalam jurnal tersebut, Mantan Direktur Klinik I.V.F. di NewYork-Presbyterian/Columbia University Medical Center, Dr. Mark V. Sauer, menyebutkan bahwa “usia lanjut bukan hanya faktor risiko terhadap infertilitas, tapi juga terhadap keguguran, anomali janin, kematian saat lahir, dan komplikasi kebidanan,” ungkapnya, seperti dikutip dari nytimes.com.
Untuk itu, lebih dianjurkan menjalani IVF sebelum 40 tahun, karena semakin muda usia wanita saat menjalani IVF, maka tingkat keberhasilan untuk hamil dan melahirkan bayi secara sehat lebih tinggi.
Baca Juga: Sebelum Menjalani IVF, Ketahui 5 Hal Ini!
Tips Kesuburan Di Usia 40
Foto: verywellfamily.com
Jika banyak faktor yang menunda Moms untuk menjalani IVF sebelum 40 tahun, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesuburan Moms di usia 40-an.
Selain makanan sehat dan berolahraga, Moms bisa mengonsumsi suplemen coenzyme Q10 (CoQ10). Dikutip dari parents.com, penelitian terhadap hewan menemukan bahwa konsumsi CoQ10 dapat meningkatkan kesuburan dan membalikkan penurunan reproduksi akibat usia.
Mengelola stres dengan baik dan mencari bantuan ahli kesuburan sejak dini juga dapat menjadi jalan tepat bagi Moms yang tidak dapat menjalani IVF sebelum 40 tahun dan berencana menjalaninya di usia 40-an.
GS
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.