Asal-usul Nasi Jamblang, Makanan Khas Cirebon yang Wajib Dicoba!
Nasi jamblang adalah makanan khas Cirebon berupa nasi dibungkus daun jati, disajikan secara prasmanan dengan beragam lauk pauk.
Soal kelezatan, sepertinya tidak diragukan lagi, nasi yang dibungkus daun jati ini sudah menjadi rujukan kuliner bila wisatawan berkunjung ke Cirebon.
Nasi jamblang, makanan khas dari daerah Cirebon, Jawa Barat, adalah hidangan yang memikat dengan cita rasa dan tradisi yang kaya.
Namun dari semua itu, sangat sedikit warga Cirebon yang mengetahui bahwa ternyata nasi jamblang ini diciptakan oleh seorang keturunan China, lho.
Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai nasi jamblang di bawah ini!
Baca Juga: 8 Makanan Khas Papua yang Unik dan Lezat, Coba Yuk, Moms!
Sejarah Nasi Jamblang
Seperti halnya makanan khas Cirebon lainnya, nasi jamblang juga memiliki unsur sejarah yang mengakar di hati penduduk setempat.
Nasi jamblang sudah ada sejak era kolonial Belanda.
Awal mula sejarahnya, Belanda membangun tiga pabrik di kawasan Cirebon.
Pabrik gula di wilayah Gempol Palimanan dan Plumbon, serta Pabrik Spirtus di Palimanan.
Berdirinya pabrik-pabrik tersebut banyak menyerap tenaga kerja dari wilayah sekitar dan wilayah lainnya.
Para buruh yang rumahnya jauh seperti dari Sindangjaya, Cisaat, Cimara, Cidahu, Cinaru, Bobos, dan Lokong harus berangkat di pagi buta dengan berjalan kaki.
Para buruh tersebut kesulitan mencari makan untuk sarapan karena pada saat itu belum berdiri warung-warung nasi.
Masyarakat zaman dulu menganggap menjual nasi merupakan suatu hal yang dilarang atau pamali.
Ini dapat dimaklumi karena peredaran uang kala itu masih sedikit.
Karena iba, seorang pengusaha pribumi asal Jamblang, H. Abdul Latief meminta istrinya Tan Piauw Lun atau akrab disapa Nyonya Pulung untuk menyediakan sedekah makanan berupa nasi dan lauk pauk secukupnya.
Nasi itu dibungkus daun jati dan diberikan kepada buruh pabrik.
Berita pemberian sedekah dari Nyonya Pulung rupanya menyebar dengan cepat.
Permintaan sarapan bagi buruh pun semakin bertambah banyak.
Para buruh menyadari apa yang mereka makan merupakan sesuatu yang harus dibeli.
Untuk mengganti apa yang dimakan, para buruh bersepakat memberikan uang alakadarnya kepada Nyonya Pulung.
Kegiatan itu menjadi cikal bakal usaha warung nasi jamblang Nyonya Pulung.
Pada saat itu, lauk pauk nasi jamblang yang diperuntukkan bagi para buruh hanya ada tujuh macam, yaitu:
- Dendeng laos
- Kebuk goreng (paru)
- Sambal goreng
- Tempe goreng
- Tahu goreng
- Sayur tahu
- Ikan asin panjelan (cucut).
Saat ini warung Jamblang nyonya Pulung berganti nama menjadi Nasi Jamblang Tulen.
Kini bisnis turun temurun ini tetap dikelola dan berdiri dengan kesederhanaan dari generasi ke generasi dan menyebar ke seluruh Kota Kabupaten Cirebon.
Baca Juga: 15 Makanan Khas NTT, Ada Catemak Jagung hingga Sei Sapi
Di Balik Penggunaan Daun Jati
Daun jati dipilih oleh Nyonya Pulung sebagai pembungkus nasi jamblang karena daun jati bertekstur kasar dan tidak mudah sobek.
Tekstur itu membuat nasi yang sudah dibungkus tidak akan cepat basi walaupun terbungkus dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu, para pekerja yang berasal dari wilayah Selatan Cirebon seperti Sindangjaya dan Cisaat menjadikan daun jati ini sebagai pelindung kepala di saat panas terik.
Daun jati juga digunakan sebagai pembungkus tempe di beberapa daerah.
Daun jati yang digunakan sebagai pembungkus nasi jamblang atau tempe itu miliki banyak manfaat untuk kesehatan, lho.
Di dalamnya mengandung senyawa kimia, seperti quercetin, saponin, dan tanin yang mampu menurunkan kolesterol dalam tubuh.
Selain itu, saponin sangat baik untuk menjaga tekanan darah agar tidak tinggi atau hipertensi.
Berbagai jenis serangga hama jati juga sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan orang desa.
Dua jenis serangga di antaranya adalah belalang jati yang besar berwarna kecoklatan dan ulat jati.
Ulat jati bahkan kerap dianggap makanan istimewa karena lezatnya.
Ulat ini dikumpulkan menjelang musim hujan.
Biasanya warga mengumpulkannya di pagi hari, ketika ulat-ulat itu bergelantungan turun dari pohon saat mencari tempat untuk membentuk kepompong.
Kepompong ulat jati pun turut dikumpulkan dan dimakan.
Baca Juga: 18 Makanan Khas Pontianak yang Wajib Moms Cicipi, Enak Lho!
Lauk Pendamping Nasi Jamblang
Lauk yang disajikan sebagai pendamping nasi jamblang sangat beragam. Antara lain:
1. Terong Balado
Terong balado adalah sajian pendamping nasi jamblang yang pantang dilewatkan oleh Moms pecinta makanan pedas.
Bagaimana tidak, masakan terong balado baunya wangi dengan cita rasa yang menggugah selera.
Tidak seperti masakan pedas biasanya, dalam satu porsi terong balado, Moms bisa merasakan masakan pedas, asin, manis, dan legit dalam satu suapan.
2. Pepes Telur Asin
Kalau biasanya menggunakan ikan dan tahu untuk pepes, kali ini menyantap pepes dengan telur asin dan tahu.
Tekstur dan rasa telur asin yang khas sangat pas dikombinasikan dengan tahu untuk olahan pepes yang enak.
Apalagi dipadukan nasi jamblang yang membuat cita rasa semakin nikmat.
Baca Juga: 6 Jenis Sampah dan Cara Membuangnya, Jangan sampai Salah!
3. Tempe Goreng
Tempe memang termasuk bahan makanan yang sederhana dan murah, namun ini merupakan salah satu jenis makanan favorit masyarakat Indonesia.
Rasa gurih tempe memang pas dipadukan dengan berbagai masakan, salah satunya nasi jamblang.
4. Semur Daging
Semur daging adalah hidangan khas Jawa yang memadukan irisan daging dengan kecap kedelai.
Selain kecap, semur daging juga menggunakan banyak bumbu dan rempah-rempah seperti kayu manis, serai, kapulaga, jahe, pala, cengkih, dan daun jeruk.
Makanan ini memang enak disajikan dengan nasi jamblang.
Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Implan Koklea sebagai Alat Bantu Pendengaran serta Manfaat dan Risikonya
Nah itu dia Moms penjelasan mengenai nasi jamblang. Apakah Moms pernah mencobanya?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.