5 Nasihat Kematian Islami, Bisa Jadi Bahan Renungan Moms!
Rasulullah SAW telah memberi nasihat kematian melalui hadis-hadisnya.
Hal ini menjadi pengingat untuk umatnya, bahwa semua yang bernyawa pasti akan mengalami kematian.
Selain itu, umat islam juga diingatkan bahwa kehidupan di dunia hanya bersifat sementara.
Melansir laman Muslim, perkara kematian manusia sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan bisa kapan saja terjadi.
Bahkan kapan waktunya tiba pun tak akan pernah keliru. Seperti tertuang dalam surat Al-A’raf ayat 34:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya:
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”
Lantas, apa saja nasihat kematian yang diberikan oleh Rasulullah SAW?
Yuk, simak pembahasannya!
Baca Juga: 3 Tanda Sakaratul Maut atau Menjelang Kematian Menurut Islam
Nasihat Kematian dari Rasulullah SAW
Kematian adalah hal yang pasti terjadi, tetapi banyak yang lupa dan lalai.
Karena itulah Rasulullah SAW banyak memberi nasihat kematian dalam hadis-hadisnya.
Tujuan nasihat kematian adalah untuk mengingatkan umat muslim agar senantiasa menyiapkan diri menghadapi kematian.
Berikut ini nasihat kematian yang perlu diingat oleh para umat muslim.
1. Mengingat Kematian
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أكثروا ذكر هاذم اللذات: الموت، فإنه لم يذكره في ضيق من العيش إلا وسعه عليه، ولا ذكره في سعة إلا ضيقها”
"Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
'Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan kesempitan hidup.
Melainkan dia akan melapangkannya, dan tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan lapang, melainkan dia akan menyempitkannya'.”
(HR. Ibnu HIbban dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’).
Rasulullah bahkan menyebut bahwa mengingat kematian adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan.
Semakin sering mengingat kematian, maka semakin sering pula untuk ingat bahwa kehidupan di dunia hanya sementara.
Dengan mengingat kematian, dada akan terasa lebih lapang dan semangat untuk beribadah serta berbuat baik akan meningkat.
Baca Juga: Tafsir Surah Hud Ayat 114, Menjelaskan soal Keutamaan Salat
2. Mempersiapkan "Bekal" Sebelum Kematian
Dalam mengingat kematian yang dijelaskan di atas, umat Islam senantias perlu juga untuk mempersiapkan "bekal" sebelum kematian.
Rasulullah SAW pernah memberi nasihat kematian dalam riwayat berikut ini:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»
"Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma bercerita: 'Aku pernah bersama Rasulullah SAW, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW lalu bertanya: 'Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling terbaik?'
Beliau menjawab: 'Yang paling baik akhlaknya'.
Orang ini bertanya lagi: 'Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas)?'
Beliau menjawab: 'Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah yang berakal'."
(HR. Ibnu Majah dan disahihkan di dalam kitab Shahih Ibnu Majah).
Dengan mengingat kematian, seseorang akan menjadi mukmin yang cerdas dan berakal.
Sementara "bekal" kematian yang bisa dipersiapkan antara lain:
- Perbanyak Ibadah
Memperbanyak ibadah, berdoa, berbuat kebaikan, dan menjauhi perbuatan dosa adalah persiapan terpenting bagi setiap muslim.
- Menjaga Hubungan dengan Sesama
Memperbaiki hubungan dengan keluarga, tetangga, dan sesama muslim.
Meminta maaf dan memaafkan atas segala kesalahan.
- Memiliki Akhlak yang Baik
Memiliki akhlak yang baik adalah hal penting dalam Islam.
Menjadi orang yang baik dan berbakti kepada orang lain merupakan bekal yang penting untuk menghadapi kematian.
- Beramal
Melakukan amal jariyah (amal yang terus mendatangkan pahala setelah meninggal) seperti membangun masjid, sumur, sekolah, atau yayasan amal lainnya.
Moms bisa baca seputar amal jariah di artikel 7 Contoh Sedekah Jariyah dan Keistimewaan Mengamalkannya.
3. Kematian Merupakan Kiamat dari Seseorang
Rasulullah SAW pernah berkata bahwa ketika seseorang mati, saat itulah “kiamatnya” dimulai.
Dalam arti, tidak ada lagi waktu untuk beramal dan memperbaiki diri di dunia.
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ كَانَ الأَعْرَابُ إِذَا قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَأَلُوهُ عَنِ السَّاعَةِ مَتَى السَّاعَةُ فَنَظَرَ إِلَى أَحْدَثِ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ فَقَالَ «إِنْ يَعِشْ هَذَا لَمْ يُدْرِكْهُ الْهَرَمُ قَامَتْ عَلَيْكُمْ سَاعَتُكُمْ»
"Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: 'Orang-orang kampung Arab jika datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka bertanya tentang hari kiamat, kapan datangnya.
Lalu Nabi Muhammad SAW melihat kepada seorang yang paling muda dari mereka, kemudian beliau bersabda.
Jika hidup pemuda ini dan tidak mendapati kematian, maka mulai saat itulah kiamat kalian datang'.” (HR. Muslim).
4. Hanya Amal Ibadah yang Menemani setelah Kematian
Di alam kubur yang gelap, sempit, dan membuat gundah, hanya amal ibadah selama hidup yang menemani dan menolong.
Nasihat kematian ini pernah disampaikan Rasulullah SAW, dalam hadis berikut ini:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :يَتْبَعُ المِيْتَ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ: يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ .
"Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu menuturkan, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda:
'Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya.
Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya'.” (HR. Bukhari-Muslim).
Baca Juga: Bacaan Doa Membersihkan Hati dan Amalan yang Dapat Dilakukan
5. Jangan Meminta Suatu Kematian
Nabi Muhammad SAW sangat melarang manusia untuk meminta kematian, seberat apa pun masalah yang terjadi dalam hidupnya.
Sebab, Allah SWT tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hambanya.
Nasihat kematian ini diutarakan Rasulullah SAW dalam hadis:
لا يَتَمَنَّيَنَ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي
"Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya.
Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata, 'Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku'." (HR. Bukhari).
Baca Juga: Kandungan Surat Az-Zumar Ayat 53, Salah Satunya Pengingat Dosa dan Taubat
Ayat Tentang Nasihat Kematian di Al-Qur'an
Nasihat kematian juga telah tertulis dalam ayat-ayat di Al-Qur'an.
Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan, bahwa setiap manusia pasti akan menghadapi kematian.
Berikut ini ayat-ayat Al-Qur'an yang berisi tentang nasihat kematian.
1. QS Al Qiyamah ayat 26-30
كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ
"Kalla 'iidha balaghat alttaraqi waqil man ۜ raq wazann 'annah alfiraq waltaffat alssaq bialssaq 'iilaa rabbik yawmayidh almasaq,"
Artinya:
"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya):
"Siapakah yang dapat menyembuhkan?" dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau."
2. QS An Nahl ayat 32
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُتُمْ تَعْمَلُونَ
"Kalla 'iidha balaghat alttaraqi waqil man ۜ raq wazann 'annah alfiraq waltaffat alssaq alladhin tatawaffahum almalayikat tayibin ۙ yaqulun salam ealaykum adkhuluu aljannat bima kuntutum ta'malun 'iilaa rabbik yawmayidh almasaq,"
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.”
3. QS Al Jumuah ayat 8
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Qul 'inn almawt alladhi tafirrun minh fa'innah mulaqikum ۖ thumm turaddun 'iilaa ealim alghayb walshshahadat fayunabbiyukum bima kuntum taemalun,"
Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Baca Juga: Kandungan Surat An Nisa Ayat 146 tentang Ikhlas dan Taubat
4. QS Al Munafiqun ayat 11
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Walan yuakhkhir alllah nafsan 'iidha ja' 'ajaluha ۚ wallah khabir bima ta'malun,"
Artinya: “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Mahamengenal apa yang kamu kerjakan.”
5. QS Al Araf ayat 34
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
"Walikull 'ummat 'ajal ۖ fa'iidha ja' 'ajaluhum la yastakhirun sa'atan ۖ wala yastaqdimun,"
Artinya: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”
6. QS Al Imran 185
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
"Kullu nafsin dza'iqatul maut, wa innama tuwaffauna ujurakum yaumal-qiyamah, fa man zuhziha ‘anin-nari wa udkhilal-jannata fa qad faz, wa mal-hayatud-dun-ya illa mata‘ul-ghurur"
Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
Baca Juga: 8 Hadis tentang Amal Saleh dan Keutamaannya, MasyaAllah!
Kisah Inspiratif Tokoh Muslim Tentang Nasihat Kematian
Agar Moms dan Dads bisa mengingat kematian, berikut adalah beberapa kisah inspiratif dari tokoh Muslim yang bisa diamalkan:
1. Kisah Abu Bakr As-Siddiq
Kisah nasihat kematian yang pertama adalah kisah Abu Bakar As-Siddiq yang merupakan sahabat Nabi Muhammad yang dikenal karena keteguhan imannya dan pengorbanannya untuk Islam.
Saat menjelang kematiannya, ia tetap tenang dan menghabiskan waktunya dengan memperbanyak ibadah serta memberikan nasihat kepada umat Islam.
2. Kisah Uthman bin Affan
Uthman bin Affan adalah seorang dermawan yang membangun sumur untuk masyarakat Madinah.
Menjelang kematiannya, ia tetap tenang dan menghabiskan waktu dengan membaca Al-Quran.
3. Kisah Imam Ahmad bin Hanbal
Imam Ahmad bin Hanbal menghadapi berbagai ujian dan tetap teguh pada prinsipnya.
Menjelang kematiannya, ia terus berdakwah dan memberikan pelajaran kepada murid-muridnya.
Itulah beberapa nasihat kematian dari Nabi Muhammad SAW.
Semoga nasihat kematian yang ada dalam artikel tersebut dapat bermanfaat ya, Moms!
Itulah beberapa nasihat kematian dari Nabi Muhammad SAW.
Semoga nasihat kematian yang ada dalam artikel tersebut dapat bermanfaat ya, Moms!
- https://muslim.or.id/8076-ingat-mati-2.html
- https://tafsirweb.com/11674-surat-al-qiyamah-ayat-26.html
- https://repository.syekhnurjati.ac.id/8126/
- https://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/artikel/cukuplah-kematian-sebagai-nasihat
- https://quran.nu.or.id/ali-imran/185
- https://www.islamicfinder.org/knowledge/biography/story-of-abu-bakr-siddiq-ra/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.