Ingin Operasi Rahang? Cari Tahu Dulu Jenis dan Prosedur Operasinya, Moms
Apakah Moms memiliki rencana untuk melakukan operasi rahang?
Jika iya, simak dahulu beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak operasi rahang berikut ini.
Melansir Mayo Clinic, operasi rahang atau yang juga dikenal sebagai operasi ortognatik dilakukan untuk mengoreksi ketidakteraturan tulang rahang dan menyelaraskan kembali rahang dan gigi untuk memperbaiki cara kerjanya.
Selain alasan kesehatan, operasi rahang juga bisa memperbaiki penampilan karena adanya perubahan pada wajah.
Untuk diketahui, waktu yang tepat untuk melakukan bedah rahang ini, yakni setelah pertumbuhan rahang berhenti, yakni sekitar usia 14 hingga 16 tahun untuk wanita dan usia 17 hingga 21 tahun untuk pria.
Baca Juga: 10 Penyebab Jerawat di Rahang dan Leher, Moms Perlu Tahu!
Manfaat Operasi Rahang
Foto: Orami Photo Stock
Sebelum memutuskan untuk melakukan operasi ortognatik, Moms perlu memahami apa saja tujuan dari prosedur bedah ini, yakni:
- Membuat aktivitas menggigit dan mengunyah lebih mudah dan meningkatkan kemampuan mengunyah secara keseluruhan
- Memperbaiki masalah dengan menelan atau berbicara
- Meminimalkan kerusakan gigi
- Memperbaiki gigitan yang pas atau masalah penutupan rahang, seperti ketika gigi geraham bersentuhan tetapi gigi depan tidak bersentuhan (gigitan terbuka)
- Memperbaiki ketidakseimbangan wajah (asimetri), seperti dagu kecil, underbites, overbites, dan crossbites
- Meningkatkan kemampuan bibir untuk menutup sepenuhnya dengan nyaman
- Meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh gangguan sendi temporomandibular (TMJ) dan masalah rahang lainnya
- Memperbaiki cedera wajah atau cacat lahir
- Memperbaiki masalah sleep apnea obstruktif.
Baca Juga: Mengenal Disfagia, Penyakit Kesulitan Menelan Makanan dan Minuman
Jenis-jenis Operasi Rahang
Foto: oralfacial.com
Ada 3 jenis osteotomi (operasi pada tulang rahang), antara lain:
1. Osteotomi Maksila
Ini adalah operasi yang dilakukan pada bagian atas rahang. Ahli bedah akan memotong tulang di atas gigi dan menggerakkan rahang dan gigi atas ke depan sampai pas dengan gigi bawah.
2. Osteotomi Mandibula
Prosedur yang dilakukan meliputi bagian bawah rahang.
Ahli bedah pun akan memotong di belakang geraham dan ke bawah tulang rahang dan menggerakkan rahang ke belakang atau ke depan ke posisi baru.
3. Osteotomi Bimaxillary
Jenis operasi ini melibatkan kedua bagian rahang.
Ahli bedah akan melakukan dua prosedur untuk memperbaiki masalah wajah yang lebih kompleks yang melibatkan rahang atas dan bawah.
Jenis pembedahan rahang yang dilakukan akan bergantung pada banyak aspek area rahang, termasuk seberapa baik gigi Moms bertemu saat menutup mulut, seberapa jauh rahang menonjol ke depan, atau apakah rahang terlalu jauh ke belakang.
Selain ketiga jenis operasi tulang rahang yang telah disebutkan di atas, Moms mungkin juga akan menjalani prosedur lain, seperti:
4. Genioplasty
Terkadang, operasi rahang akan melibatkan operasi ortognatik ditambah dengan prosedur genioplasti. Misalnya, jika dagu terlalu jauh ke belakang (menyusut).
Jenis operasi ini akan memindahkan tulang dagu ke posisi yang lebih baik dan mungkin memerlukan implan dagu yang memberikan penampilan lebih seimbang dan alami.
Baca Juga: Penyebab Langit-Langit Mulut Bengkak dan Cara Tepat Mengatasinya
5. Operasi Sendi Temporomandibular
Pembedahan pada sendi rahang berkisar dari operasi rawat jalan invasif minimal hingga operasi sendi terbuka yang lebih rumit, seperti operasi sendi temporomandibular sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit.
6. Perbaikan Langit-langit Mulut Sumbing
Anak-anak, remaja, dan orang dewasa mungkin memerlukan jenis operasi ini, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
Untuk beberapa remaja dan orang dewasa, spesialis bedah biasanya merekomendasikan untuk memperbaiki masalah rahang sebelum operasi lain untuk mengubah penampilan.
Dalam memperbaiki langit-langit mulut sumbing, pasien akan memerlukan beberapa operasi di area rahang, bibir, dan hidung.
Baca Juga: Bibir Sumbing: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati
Potensi Risiko yang Perlu Diwaspadai
Foto: Orami Photo Stock
Umumnya, operasi pada tulang rahang sangat aman jika dilakukan oleh ahlinya.
Namun, seperti halnya operasi apa pun, operasi tulang rahang memiliki beberapa risiko. Dokter bedah pun biasanya akan memberi tahu Moms tentang risiko ini sebelum melakukan prosedur.
Berikut potensi risiko operasi tulang rahang yang perlu Moms ketahui:
- Reaksi buruk terhadap anestesi
- Pendarahan berlebihan
- Infeksi di tempat operasi
- Cedera pada saraf rahang
- Patah tulang rahang
- Masalah dengan gigitan atau pelurusan setelah operasi, yang mungkin memerlukan prosedur tambahan
- Kekambuhan sehingga rahang yang dioperasi kembali ke posisi semula
Beberapa jenis operasi tulang rahang mungkin memiliki peningkatan risiko dibandingkan dengan prosedur yang lainnya.
Seperti yang ditemukan dalam sebuah studi dari The Journal of Craniofacial Surgery tahun 2019, dijelaskan bahwa orang yang menjalani osteotomi bimaxillary memiliki peningkatan risiko komplikasi dibandingkan dengan mereka yang menjalani osteotomi rahang atas atau mandibula saja.
Baca Juga: Ketahui Gejala hingga Pengobatan Binge Eating Disorder, Gangguan Makan yang Berbahaya
Prosedur Bedah Tulang Rahang
Foto: babycenter.com
Ketika menjalani prosedur bedah tulang rahang, mungkin Moms akan membutuhkan waktu sekitar satu hingga beberapa jam untuk menyelesaikan dan umumnya akan dilakukan dengan anestesi umum.
Namun, dalam beberapa kasus, osteotomi mandibula dapat dilakukan dengan sedasi IV dan anestesi lokal.
Selama operasi, ahli bedah akan membuat sayatan di dalam mulut untuk menambah, menghilangkan, atau membentuk tulang tergantung pada modifikasi rahang yang diperlukan.
Terkadang Moms juga mungkin akan mendapatkan sayatan kecil di luar mulut, dalam hal ini ahli bedah akan sangat berhati-hati untuk meminimalkan bekas luka.
Ahli bedah akan menggunakan sekrup yang sangat kecil, kabel, karet gelang khusus, atau pelat bedah di dalam mulut untuk menyatukan tulang rahang setelah prosedur.
Setiap tulang tambahan yang diperlukan selama operasi dapat diambil dari bagian tubuh lain, seperti pinggul, kaki, atau tulang rusuk.
Baca Juga: Punya Gigi Kelinci? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya Berikut Ini, Moms
Waktu Pemulihan Setelah Operasi
Foto: healthtuition.com
Operasi rahang yang dilakukan oleh ahli bedah mulut dan rahang atas yang berpengalaman biasanya aman, dan infeksi setelah operasi relatif jarang terjadi.
Namun untuk mencegah infeksi selama operasi, Moms mungkin akan menerima antibiotik intravena.
Selain itu, dokter bedah mungkin akan meresepkan antibiotik oral selama sekitar 7-10 hari setelah operasi.
Tergantung pada ahli bedah, pereda nyeri ringan juga dapat diresepkan bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen.
Sementara untuk operasi rahang atas, beberapa dokter akan meresepkan dekongestan hidung untuk mengurangi pembengkakan di daerah hidung.
Melansir University of Iowa Hospitals and Clinic, meskipun jumlah janji temu kembali dengan dokter akan bervariasi tergantung pada ahli bedah, tetapi Moms harus siap untuk kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan pasca operasi pada 1 minggu, 4 minggu, 5 minggu, dan 12 minggu untuk mengetahui kemungkinan komplikasi dan untuk memastikan bahwa rahang dan gigitannya stabil.
Menurut The Journal of Orthognathic Surgery: General Considerations, sebagian besar pasien dapat melakukan aktivitas seperti biasa dalam waktu 10-14 hari setelah operasi rahang. Pembengkakan wajah mungkin akan sangat berkurang 3 minggu setelah operasi, tetapi penyembuhan rahang lengkap dapat memakan waktu antara 9-12 bulan.
Dalam masa pemulihan ini, Moms akan disarankan untuk berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman. Dokter mungkin akan merekomendasikan diet cair atau diet bubur selama sekitar 4-6 minggu.
Moms bisa menghaluskan makanan dengan blender, food processor, atau food mill. Dokter juga akan merekomendasikan untuk minum suplemen gizi sehingga bisa memberikan tambahan kalori dan vitamin.
Selain itu, dokter mungkin meminta Moms untuk berkumur dengan air setelah makan untuk memastikan area bedah tetap bersih.
Baca Juga: Waspada Kanker Mulut, Ini Cara Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Area Mulut
Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui jika ingin melakukan operasi tulang rahang. Semoga informasinya membantu, ya!
- https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/jaw-surgery/about/pac-20384990
- https://www.healthline.com/health/surgery-for-jaw
- https://journals.lww.com/jcraniofacialsurgery/Abstract/2019/03000/Bimaxillary_Orthognathic_Surgery_Is_Associated.23.aspx
- https://www.verywellhealth.com/jaw-surgery-5082432
- https://www.thieme-connect.de/products/ejournals/abstract/10.1055/s-0033-1357109
- https://uihc.org/health-topics/surgical-treatment-correct-bad-bite-frequently-asked-questions
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.