27 Juli 2019

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Cara Mendeteksi Anak Terkena Bullying

Sadari hal ini sejak dini ya Moms

Sebagian besar perilaku bullying terjadi di sekolah dan dapat terjadi pada siapa saja, tanpa terkecuali anak kita sendiri. Sayangnya karena usianya yang mungkin masih kecil, anak tidak berani melaporkan hal ini pada orang tua sekalipun. Mereka cenderung memendam penindasan yang terjadi.

Biasanya orang tua akan mulai sadar saat ada luka fisik yang terjadi pada anak. Namun jika sudah sampai terjadi kekerasan fisik, tentu hal itu sudah menjadi hal yang parah. Makanya, perlu bagi orang tua untuk menyadari sejak dini tanda anak terkena bullying.

Selain dari kekerasan fisik yang terjadi, Psikolog Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya Jane Cindy Linardi mengatakan bahwa perilaku dan kebiasaan yang ditunjukkan anak di bawah ini juga bisa menjadi tanda anak terkena bullying, lho.

Apa saja? Yuk kita cari tahu di bawah ini, Moms.

Baca Juga: Pelajar Tewas karena Saling Ejek di Facebook, Ini 5 Cara untuk Mencegah Anak Menjadi Korban Cyberbullying

1. Perubahan Perilaku ke Arah Negatif

tanda anak terkena bullying
Foto: tanda anak terkena bullying

Foto: focusonthefamily.com

Tanda anak terkena bullying yang pertama adalah perubahan perilaku ke arah negatif. Seperti mudah marah, tersinggung, bahkan menangis.

Saat anak menunjukkan reaksi emosional yang kuat terhadap pembicaraan mengenai sekolah atau kegiatan sosialnya, bisa jadi Si Kecil mengalami bullying.

“Pada anak-anak yang lebih muda, ini cenderung berfokus pada diskusi di sekitar sekolah. Mereka akan menjadi lebih emosional di hari Jumat dan Sabtu malam," kata Donna Clark-Love, pakar dan penasihat pencegahan bullying sekolah di Houston, Texas.

2. Kesulitan Tidur

tanda anak terkena bullying
Foto: tanda anak terkena bullying

Foto: cognifit.com

Tanda anak terkena bullying yang selanjutnya adalah kesulitan tidur. Anak akan mudah merasa takut saat tidur, sehingga menyebabkannya mengalami susah tidur.

Si Kecil akan merasa gugup atau cemas tentang apa yang mungkin terjadi keesokan harinya baik di sekolah atau di tempat lain, sehingga sulit untuk tidur.

"Jika seorang anak tampak lebih lelah saat sarapan atau terlihat lebih lelah dari biasanya, itu bisa menjadi tanda mereka mengalami kesulitan tidur di malam hari," ucap Bailey Lindgren, Asosiasi di Parent Advocacy Coalition for Educational Rights’ (PACER) Pusat Pencegahan Bully Nasional.

Baca Juga: Anak Sulit Tidur, Jangan-Jangan Terkena Cacingan!

3. Menarik Diri dari Keluarga dan Lingkungan Sosial

tanda anak terkena bullying
Foto: tanda anak terkena bullying

Foto: pinterest.com

Tanda anak terkena bullying yang selanjutnya adalah menarik diri dari keluarga dan lingkungan sosial. Si Kecil akan lebih sering mengurung diri di kamar dan tidak mau keluar rumah.

“Jika seorang anak tidak banyak bicara seperti biasanya atau jika mereka langsung pergi ke kamar sepulang sekolah, itu bisa menjadi tanda anak terkena bullying,” kata Bailey Lindgren.

4. Menolak Pergi ke Sekolah

i45268596.jpg
Foto: i45268596.jpg

Foto: Understood.org

Tanda anak terkena bullying yang selanjutnya adalah menolak pergi ke sekolah. Apalagi jika nilai akademis anak cukup baik, sudah pasti ini tidak berkaitan dengan masalah akademis atau menghindari tugas atau ujian.

Keengganan anak untuk bangun dan pergi ke sekolah di pagi hari bisa menandakan bahwa ada hal yang tidak beres.

Menurut Donna Clark-Love, pakar dan penasihat pencegahan bullying sekolah di Houston, Texas, mencari tahu apakah anak mengalami bullying atau tidak dapat dilakukan di awal minggu sekolah.

“Senin adalah hari di mana anak biasanya sangat ingin menghindari sekolah,” kata Donna Clark-Love.

Baca Juga: 5 Jenis Bullying yang Mungkin Dialami Anak

Itulah beberapa tanda yang bisa Moms kenali sebagai tanda anak terkena bullying. Sadari dan waspadai sebelum terlalu jauh ya Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.