Setelah Sembuh Covid-19, Apakah Pasien Akan Kebal?
Penyebaran Covid-19 terus meningkat hampir di seluruh dunia. Para ilmuwan dan tenaga medis masih mengupayakan membuat vaksin yang bisa menghentikan dan mematikan Covid-19.
Seiring dengan peningkatan kasus Covid-19, pasien sembuh dari Covid-19 juga terus bertambah. Tentunya hal tersebut jadi harapan sekaligus kabar menggembirakan bagi banyak orang.
Namun, kemudian timbul pertanyaan baru, apakah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 akan memiliki kekebalan dari virus Corona atau virus lainnya?
Baca Juga: Supaya Tidak Sakit, Tingkatkan Imunitas Tubuh Dengan 3 Bahan Ini
Apakah Pasien yang Sembuh dari Covid-19 Punya Kekebalan Terhadap Virus Corona?
Foto: Orami Photo Stocks
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam rilis resminya menjelaskan bahwa pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 belum tentu akan kebal dari virus SARS CoV-2 atau virus Corona.
"Saat ini tidak ada bukti bahwa orang yang sudah sembuh dari Covid-19 memiliki antibodi ataupun melindunginya dari infeksi Covid-19 untuk kedua kalinya," tulis WHO dalam rilis resminya pada tanggal 24 April 2020.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh WHO setelah pemerintah di suatu negara menyebut akan mengeluarkan 'paspor kekebalan' atau 'sertifikat bebas risiko' yang nantinya akan diberikan bagi pasien yang telah sembuh dari Covid-19, serta memungkinkan pasien untuk melakukan aktivitas normal dengan asumsi bahwa pasien tidak akan terkena infeksi Covid-19 lagi.
Meski demikian, hingga kini WHO masih terus meninjau bukti-bukti yang memperlihatkan adanya antibodi terhadap Covid-19. Walaupun banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pasien yang telah sembuh dari Covid-19 punya kekebalan terhadap virus Corona, tapi ada beberapa pasien yang sembuh justru memiliki antibodi yang rendah.
Baca Juga: Cegah Infeksi Virus, Begini Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh yang Mudah Dilakukan
Sehingga keberadaan 'paspor kekebalan' itu ditakutkan akan membawa asumsi bagi si pasien bahwa dirinya kebal terhadap semua virus dan malah mengabaikan protokol kesehatan yang mana akan membahayakan banyak orang.
Selain itu, penggunaan 'paspor kekebalan' dikhawatirkan akan meningkatkan risiko transmisi lanjutan.
Berapa Lama Antibodi dalam Tubuh Bertahan setelah Terinfeksi Covid-19?
Foto: Orami Photo Stocks
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Thursday in Nature Medicine berjudul Clinical and immunological assessment of asymptomatic SARS-CoV-2 infections menjelaskan bahwa antibodi adalah protein pelindung yang dibuat sebagai respons terhadap infeksi yang hanya bisa bertahan selama dua hingga tiga bulan, terutama pada orang tanpa gejala (OTG) ketika terinfeksi Covid-19.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa sebagian pasien yang terinfeksi Covid-19 mengembangkan antibodi terhadap virus dalam tubuhnya. Walaupun hingga belum diketahui berapa lama antibodi itu bia bertahan. Penelitian hingga kini masih terus menganalisa karakteristik respons imun pada OTG.
Pada sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Cell Press berjudul Targets of T Cell Responses to SARS-CoV-2 Coronavirus in Humans with COVID-19 Disease and Unexposed Individuals disebutkan bahwa para peneliti membandingkan 37 OTG dengan 37 orang lainnya dengan gejala Covid-19 yang terdeteksi di Distrik Wanzhou, China. Selanjutnya peneliti menemukan bahwa imunitas OTG memberikan respons yang lebih lemah dibandingkan dengan orang dengan gejala Covid-19.
Imunitas pada 40% OTG turun hingga level rendah bahkan di bawah ambang batas. Sedangkan orang dengan gejala Covid-19 hanya 13% saja yang imunitasnya rendah. Meski begitu, sampel penelitian yang dilakukan masih terlalu kecil untuk menyimpulkan bahwa pasien yang sembuh dari Covid-19 memiliki kekebalan dari infeksi virus Corona.
Baca Juga: Tetap Aktif, Ini Tips Tingkatkan Imunitas Tubuh Anak Selama Pandemi
Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut Dr. Heidi J. Zapata, Dokter Penyakit Menular di Yale Medicine, setiap orang memiliki respons imunitas yang berbeda tergantung usia dan kesehatan tubuh. Hal ini memungkinkan setiap orang untuk membersihkan virus Corona dari dalam tubuh dengan kecepatan yang berbeda pula.
"Saya tidak berpikir kita bisa 100% yakin apakah setiap orang yang pulih dari Covid-19 tidak akan tertular lagi. Sekali lagi, hasil tersebut mungkin berbeda dengan kelompok populasi lainnya" ujar Zapata.
Walaupun banyak penemuan menunjukan bahwa pasien yang sembuh dari Covid-19 memiliki antibodi yang lebih tinggi, namun para ahli mengatakan bahwa masih perlu berhati-hati. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memvalidasi temuan tersebut.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.