Penyakit Lupus pada Anak, Begini Cara Mendeteksinya
Masa kanak-kanak bagi Si Kecil tentu saja menjadi masa di mana mereka aktif beraktivitas dan belajar berbagai hal. Memiliki sistem imun yang cukup untuk menjaga kondisi tubuh adalah hal yang kita harapkan bagi Si Kecil.
Namun, tidak semua sistem imun bisa menjadi perisai tubuh karena pada kondisi tertentu yang terjadi justru sebaliknya. Sistem imun ternyata juga dapat menyerang bahkan merusak sel-sel dalam tubuh atau menjadi auto-imun.
Salah satu penyakit autoimun yang kerap dijumpai di Indonesia adalah Systemic Lupus Erythematous (SLE) atau dikenal dengan penyakit Lupus. Perlu Moms ketahui bahwa penyakit ini tidak menutup kemungkinan juga dapat menyerang Si Kecil.
Ini dia Moms, cara antisipasi secara dini penyakit Lupus pada anak.
Baca Juga:5 Fakta Seputar Penyakit Lupus
Kenali Gejala Lupus pada Anak
Michael W Beresford, Senior Lecturer (Clinic) at Child Medicine Institute, Liverpool Children's Health University, mengatakan Lupus pada anak tergolong menjadi penyakit yang kompleks.
Menurutnya, Lupus juga merupakan penyakit yang sangat licik. Gejalanya sering datang dan pergi. Ketika ada gejala baru yang mungkin muncul, maka gejala yang lain akan hilang.
Selain itu, gejala penyakit Lupus pada anak sendiri juga sangat bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada bagian tubuh mana yang diserang pada saat itu.
"Ini dapat hadir dengan berbagai gejala dan tanda-tanda, sehingga dapat meniru banyak kondisi anak secara umum. Diagnosa seringkali sulit untuk dilakukan dan seringkali terdapat keterlambatan dalam memperoleh perawatan spesialis," ujarnya.
Michael menjelaskan bahwa perkembangan dan sistem kekebalan yang berkembang pada anak sangat mempengaruhi presentasi penyakit dan mempersulit diagnosis dan manajemennya.
Dilansir dari situs Lupus Foundation of America, beberapa anak bisa saja memiliki gejala Lupus yang jelas seperti demam, ruam, dan keterlibatan ginjal. Sementara anak lain mungkin hanya mengeluh tidak enak badan, atau lelah dan pegal. Beberapa anak terlihat sehat, tetapi memiliki darah dalam urin mereka atau masalah lain yang tak terlihat.
Gejala umum dari penyakit Lupus pada anak yang mirip dengan penyakit lain meliputi:
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan
- Sendi yang bengkak atau pegal
- Nyeri otot
- Demam lebih dari 37 derajat C
- Ruam berbentuk kupu-kupu di pipi (ruam malar)
- Rambut rontok yang tidak biasa
- Bisul di mulut atau hidung
- Jari-jari yang menjadi putih dan atau biru karena dingin atau stres (fenomena Raynaud)
Baca Juga: Tips Merencanakan Kehamilan Bagi Penderita Lupus
Diagnosis Lupus pada Anak
Penting untuk diingat bahwa lebih banyak tanda dan gejala dapat berkembang dari waktu ke waktu, terutama pada anak-anak. Untuk semua alasan tersebut, penyakit Lupus pada anak sering kali hanya dapat didiagnosis oleh ahli rheumatologi anak.
Spesialis ini adalah yang terbaik dan juga memenuhi syarat untuk memilah tanda dan gejala penyakit Lupus dari penyakit lain, sehingga perawatan dapat dimulai secepat mungkin.
Karena biasanya mereka sering sakit lebih lama sebelum penyakit Lupus mereka dikenali, anak-anak dengan Lupus bisa jadi juga mengalami masalah kesehatan lain terkait organ internal. Hal itu biasanya diketahui ketika diagnosis Lupus sudah ditegakkan.
Anak yang didiagnosis Lupus dengan kerusakan ginjal signifikan atau memiliki penyakit organ internal lain, memerlukan perawatan cepat. Namun, karena penyakit lupus tidak dapat diprediksi, dokter tidak akan dapat memprediksi dengan pasti apa hasil jangka panjang untuk anak tertentu.
Baca Juga: Waspadai Gejala Lupus, Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Wanita
Penyebab Lupus pada Anak
Hingga saat ini masih belum diketahui mengapa beberapa anak bisa mengembangkan penyakit Lupus di dalam tubuhnya dan yang lain tidak.
Penyakit ini tidak menular seperti penyakit campak. Itu artinya penyakit ini tidak bisa diidentifikasi dan menghindarinya dari orang lain.
Lupus juga bukan penyakit yang ditularkan orang tua langsung kepada anak. Dikutip dari Boston Children's Hospital, dijelaskan bahwa pada kenyataannya, hanya ada sekitar 5 persen kemungkinan bahwa anak yang memiliki Lupus berasal dari orang tua yang juga mengidap Lupus.
Masih banyak yang tidak diketahui tentang pemicu Lupus, terutama mengapa beberapa anak bisa terkena penyakit ini sementara yang lain tidak.
Para ilmuwan sekarang berupaya menemukan gen mana yang terlibat dalam Lupus dan bagaimana potensi penyakitnya bekerja. Hal ini dilakukan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit Lupus pada anak dapat dilakukan secara maksimal
Itulah beberapa cara untuk mendeteksi penyakit lupus pada anak. JIka Si Kecil menunjukkan tanda-tanda tersebut, segeralah bawa Si Kecil ke dokter ya Moms.
(RIE/ERN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.