Penyebab Penyakit Kawasaki Pada Bayi
Penyakit kawasaki merupakan penyakit akibat peradangan pada pembuluh darah. Dikutip dari Healthy Children, beberapa gejala yang timbul, antara lain demam tinggi selama beberapa hari, ruam, kelenjar leher membengkak, tangan dan kaki membengkak, hingga muncul kemerahan pada mata, bibir, hingga lidah.
Penyakit ini dapat memengaruhi fungsi otot atau katup jantung, sehingga berisiko menyebabkan penyakit jantung pada bayi dan anak kecil.
Penyebab Penyakit Kawasaki pada Bayi
Hingga saat ini, penyebab penyakit kawasaki pada bayi belum diketahui secara pasti, namun beberapa ahli atau peneliti memiliki faktor kemungkinannya.
1. Infeksi
Foto: Irina Murza – Unsplash.com
Gejala penyakit kawasaki pada bayi mirip dengan penyakit infeksi, sehingga beberapa ahli mempercayai bahwa bakteri atau virus merupakan salah satu penyebab penyakit kawasaki pada bayi.
Namun karena penyakit kawasaki bukanlah penyakit menular, maka kondisi ini seharusnya juga dipicu oleh hal lain, tidak hanya oleh virus saja.
“Teori umum mengenai ini adalah adanya infeksi yang mendahului penyakit kawasaki dan ini menjadi pemicu respon imun pada anak yang rentan secara genetik,” ungkap kardiolog di Seattle Children’s Kawasaki Disease Clinic dan peneliti di Seattle Children’s Research Institute, Michael Portman, MD, seperti dikutip dari everydayhealth.com.
Penyakit kawasaki dapat memengaruhi anak dari segala usia, namun akan lebih serius pada anak di bawah usia satu tahun.
Baca Juga: Seberapa Berbahayakah Penyakit Kawasaki?
2. Genetik
Foto: Ana Tablas – Unsplash.com
Dikutip dari nhs.uk, faktor genetik ditenggarai menjadi salah satu kemungkinan penyebab penyakit kawasaki pada bayi. Ini berarti, bayi mewarisi gen dari orang tua dan membuat mereka lebih berisiko mengalami penyakit kawasaki.
Alasan lebih kuat yang mendasari teori adalah adanya fakta jika penyakit kawasaki lebih umum diderita oleh anak dari Asia Timur Laut, terutama Jepang dan Korea.
Tidak hanya satu gen yang menjadi penyebab penyakit kawasaki pada bayi, sebuah teori juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan jika bayi memiliki beberapa gen dari masing-masing orang tua, maka kemungkinannya akan semakin besar untuk mengidap penyakit kawasaki.
Teori ini juga dilatar belakangi oleh adanya fakta bahwa seringkali lebih dari satu anak yang mengidap penyakit kawasaki dalam satu keluarga, sehingga peneliti meyakini adanya faktor genetik sebagai penyebab penyakit kawasaki.
Baca Juga: Penyakit Kawasaki pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
3. Faktor Lingkungan
Foto: 91249144gary – Pixabay.com
Untuk mengetahui kemungkinan penyebab penyakit kawasaki pada bayi, beberapa ahli di San Diego mempelajari pola cuaca dan distribusi geografis yang dihubungkan dengan penyakit kawasaki.
“Data kami menunjukkan bahwa ada satu atau lebih pemicu dari lingkungan sekitar dan bahwa beberapa kali paparan dipengaruhi sebagian oleh kondisi cuaca di suatu daerah. Karakteristik faktor lingkungan yang memicu penyakit kawasaki lebih rentan pada anak yang memiliki genetik penyakit tersebut, di mana pasien yang memiliki karakteristik gejala sama menghirup aerosol,” ungkap Dokter anak di Rady Children’s Hospital-San Diego dan Direktur Kawasaki Disease Research Center di UC San Diego School of Medicine, Jane C. Burns, MD, seperti dikutip dari health.ucsd.edu.
Baca Juga: Anak Demam dan Ruam Merah? Waspada Penyakit Kawasaki!
Berdasarkan pemaparan lain di UC San Diego News Center, sebagian besar kasus penyakit kawasaki di Jepang, baik saat atau di luar tahun epidemi, memuncak ketika angin berasal dari daerah Cina Timur Laur yang sedang panen bibit tertentu.
Artinya, ada kemungkinan bahan bibit tersebut terbawa oleh angin yang menjadi pemicu penyakit kawasaki.
Itulah beberapa penyebab penyakit kawasaki pada bayi. Jika bayi mengalami tanda-tanda penyakit kawasaki, ada baiknya segera berkonsultasi dengan Dokter, sebelum penyakit berkembang memengaruhi kondisi jantung bayi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.