Sedang Program Hamil? Ketahui Dulu 3 Penyebab Sperma Tidak Masuk ke Indung Telur
Hamil bukanlah tugas yang mudah, tetapi memahami proses fisiologi esensial adalah cara terbaik untuk memulai. Dalam proses reproduksi, sperma dari pria melakukan perjalanan yang sulit melalui alat kelamin wanita untuk mencapai sel telur.
Ejakulasi adalah momen yang menantang bagi sperma, karena vagina menghadirkan lingkungan asam yang sangat keras dan biasanya akan melumpuhkan sperma dengan cepat. Keasaman dapat dengan cepat membunuh sperma atau memberikan tantangan tersendiri untuknya agar bertahan dalam lingkungan vagina yang sulit ini.
Tidak hanya itu, air mani juga merupakan lingkungan yang berpotensi berbahaya bagi sperma. Sperma yang tertinggal di air mani selama lebih dari dua jam kemungkinan besar akan rusak.
Untuk bertahan cukup lama dam mendapatkan sel telur agar bisa membuahinya, sperma harus mendapatkan akses cepat ke lendir serviks. Sperma yang belum menembus lendir serviks dalam waktu setengah jam setelah orgasme tidak akan dapat melakukannya nanti. Pada saat itu mereka akan kehilangan kemampuannya untuk berenang ke lingkungan serviks yang lebih bersahabat.
Kegagalan sperma untuk membuat hubungan penting di mana saja sepanjang rencana perjalanan yang rumit tersebut menjadi salah satu faktor kegagalan kehamilan. Hal itu disebut kegagalan sperma untuk masuk ke indung telur.
Baca Juga: Apakah Kesibukan Pekerjaan Dapat Memengaruhi Program Hamil?
Penyebab Sperma Tidak Masuk ke Indung Telur
Faktor ketidaksuburan atau infertilitas pada pria adalah ketika terdapat suatu masalah dengan keadaan biologisnya dan itu membuat pria tersebut tidak dapat menghamili seorang perempuan. Dikutip dari Extend Fertility, hal ini menyumbang 40% - 50% kasus infertilitas dan memengaruhi sekitar 7% pria.
Infertilitas pria biasanya merupakan akibat dari permasalahan sperma dan itu menjadi faktor penyebab sperma tidak masuk ke indung telur. Jadi, apa saja penyebab infertilitas pria yang membuat sperma tidak bisa masuk ke indung telur?
1. Jumlah Sperma Rendah (Oligospermia)
Beberapa pria dengan jumlah sperma rendah berhasil menjadi ayah dari anak. Demikian pula, beberapa pria dengan jumlah sperma normal, tidak dapat menjadi ayah bagi anak.
Kepadatan sperma normal berkisar dari 15 juta hingga lebih dari 200 juta sperma per mililiter air mani. Seorang pria dianggap memiliki jumlah sperma rendah jika dia memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter atau kurang dari 39 juta sperma per ejakulasi.
Kesempatan seseorang untuk membuat pasangannya hamil akan berkurang seiring dengan berkurangnya jumlah sperma. Hal ini menjadi salah satu penyebab sperma tidak masuk ke indung telur.
Untuk bisa menghasilkan kehamilan, hanya diperlukan satu sperma dan satu sel telur untuk dibuahi. Jumlah sperma yang rendah, berakibat semakin rendah kemungkinan sperma untuk bertahan dan bisa masuk ke indung telur.
Penyebab Jumlah Sperma Rendah
Terdapat beberapa faktor penyebab mengapa jumlah sperma pria menjadi rendah. Mulai dari obesitas atau kelebihan berat badan, mengalami trauma atau pembedahan di dalam atau di sekitar testis, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu adalah beberapa alasan.
Di luar itu ada berbagai penyebab lain rendahnya kualitas sperma, yang bisa dibedakan menjadi tiga kategori utama yaitu medis, lingkungan, dan gaya hidup
- Masalah pada Testis
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, masalah pada testis, cedera, atau operasi, serta kondisi genetik seperti sindrom Klinefelter, dapat meningkatkan peluang pria untuk memiliki jumlah sperma yang rendah.
- Perawatan Kanker
Perawatan termasuk kemoterapi, radiasi, atau pembedahan, juga dapat memengaruhi produksi hormon dan sperma. Radiasi pada testis secara langsung merusak sel-sel yang memproduksi sperma, sementara radiasi atau pembedahan otak juga dapat menyebabkan jumlah sperma yang rendah karena hormon yang diproduksi di otak merangsang produksi sperma.
- Lingkungan
Kondisi sperma yang ideal adalah yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh dan itulah sebabnya testis diposisikan di luar rongga perut. Testis yang terlalu panas dapat menurunkan produksi sperma. Artinya, hal apa pun mulai dari sering menikmati berendam di air panas hingga duduk dengan komputer di atas pangkuan, dapat menurunkan jumlah sperma seorang pria.
Penyebab lain yang terkait lingkungan adalah paparan terhadap herbisida, pestisida, pelarut, dan bahan kimia industri atau logam berat lainnya saat bekerja. Paparan radiasi dari sinar-X atau sumber lain juga dapat mengganggu produksi sperma.
- Gaya Hidup
Aktivitas seperti penggunaan narkoba dan alkohol berat, serta menggunakan tembakau atau vaping, juga dapat menurunkan jumlah sperma. Steroid anabolik yang biasanya digunakan untuk meningkatkan massa otot, hampir selalu akan mengecilkan testis dan menurunkan produksi sperma.
Penguat testosteron, vitamin, dan suplemen yang dipasarkan kepada kelompok pria yang suka berolahraga, semuanya mungkin mengandung sejumlah kecil steroid anabolik yang dapat mengganggu produksi sperma.
Baca Juga: Ini Dia 7 Faktor yang Menyebabkan Jumlah Sperma Sedikit
2. Pergerakan Sperma atau Motilitas
Sekalipun seorang pria memiliki jumlah sperma yang cukup, faktor lain yang penting agar spema dapat menembus indung telur adalah pergerakan sperma yang normal (motilitas). Faktanya, sekitar 90% masalah infertilitas pria disebabkan oleh jumlah sperma yang rendah, tetapi motilitas sperma yang buruk juga merupakan faktor penting.
Motilitas sperma adalah kemampuan sperma untuk bergerak secara efisien. Ini penting dalam kesuburan karena sperma perlu bergerak melalui saluran reproduksi wanita untuk mencapai dan membuahi sel telurnya.
Terdapat dua jenis motilitas sperma, mengacu pada cara berenang sperma individu. Pertama adalah motilitas progresif yang mengacu pada sperma yang berenang dalam garis lurus atau lingkaran besar dan kedua adalah motilitas non-progresif mengacu pada sperma yang tidak bergerak dalam garis lurus atau yang berenang dalam lingkaran yang sangat rapat.
Agar sperma bisa melewati lendir serviks untuk membuahi sel telur wanita, mereka harus memiliki motilitas progresif setidaknya 25 mikrometer per detik. Motilitas sperma yang buruk atau asthenozoospermia didiagnosis ketika kurang dari 32 % sperma dapat bergerak secara efisien.
Penyebab Motalitas Sperma Buruk
Berbagai kondisi yang memengaruhi testis dapat menyebabkan motilitas sperma yang buruk. Penyebab motilitas sperma yang rendah bermacam-macam dan banyak kasus tidak dapat dijelaskan. Salah satunya adalah kerusakan pada testis yang membuat dan menyimpan sperma, sehingga dapat berdampak pada kualitas sperma.
Penyebab umum kerusakan testis meliputi:
- Infeksi
- Kanker testis
- Operasi testis
- Masalah seorang pria sejak lahir
- Testis yang tidak turun
- Cedera
Penggunaan steroid anabolik dalam jangka panjang juga dapat mengurangi jumlah dan motilitas sperma. Obat-obatan, seperti ganja dan kokain, serta beberapa pengobatan herbal lainnya memiliki efek negatif yang sama dalam kualitas air mani. Varikokel, suatu kondisi pembuluh darah yang membesar di skrotum, juga dikaitkan dengan motilitas sperma yang rendah.
Baca Juga: Berapa Lama Sperma Mampu Bertahan di Dalam Rahim? Ini Jawabannya!
3. Bentuk Sperma yang Abnormal
Penting untuk diketahui bahwa semua pria menghasilkan sperma yang abnormal dan sebanyak setengah dari sperma dalam sampel air mani 'normal' berbentuk tidak normal. Lantas, bagaimana sperma yang normal dan abnormal serta apa hubungannya dengan kemapuan menembus indung telur? pakah sperma berbentuk normal itu?
Sperma normal harus memiliki:
- Kepala halus berbentuk oval dengan panjang 5-6 mikrometer dan lebar 2.5-3.5 mikrometer (kurang dari ukuran titik jarum)
- Tutup yang tegas (akrosom) yang menutupi 40% hingga 70% kepala sperma
- Tidak ada kelainan pada leher, bagian tengah, atau ekor
- Tidak ada tetesan cairan di kepala sperma yang lebih besar dari setengah ukuran kepala sperma.
Itu artinya, struktur atau morfologi sperma yang normal memiliki kepala dan ekor yang keduanya bekerja sama untuk mempermudah sperma mendorong dan bergerak naik ke indung telur. Sementara itu, sperma yang memiliki bentuk tidak normal, akan sulit bergerak menuju indung telur untuk membuahi sel telur.
Biasanya, jumlah sperma yang bentuk tidak normalnya lebih tinggi, dikaitkan dengan ketidakteraturan lain dari air mani seperti jumlah sperma yang rendah atau motilitas. Namun, tidak ada yang yakin mengapa bentuk sperma itu penting.
Pria dengan bentuk sperma yang tidak normal cenderung mengalami lebih banyak masalah atau kesulitan dalam proses reproduksi menuju kehamilan. Akan tetapi, hingga saat ini belum dapat dipastikam apakah kesulitan tersebut disebabkan oleh bentuk sperma itu sendiri atau oleh alasan lain yang menyebabkan bentuk sperma berbeda dan pada saat yang sama menyebabkan masalah kesuburan.
Penelitian belum menunjukkan hubungan yang jelas antara bentuk sperma yang tidak normal dan penggunaan tembakau, alkohol, atau kafein, meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat mengganggu kesuburan. Yang jelas, saat pria dan wanita mencoba untuk program hamil, mereka tidak boleh menggunakan tembakau atau obat-obatan terlarang dan tentu saja harus membatasi konsumsi alkohol. Zat-zat ini dapat merusak kualitas DNA (materi yang membawa gen) sperma.
Baca Juga: Bagaimana Proses Pembentukan Sperma Terjadi?
Cara Meningkatkan Jumlah, Motilitas, dan Morfologi Sperma
Selain beberapa hal yang sudah disebutkan di atas terdapat cara lain untuk memperbaiki kualitas sperma dimana dapat meningkatkan jumlah sperma, memperbaiki pergerakan sperma dan juga bentuk sperma.
1. Membatasi Konsumsi Makanan Berbahan Kedelai
Produk kedelai mengandung fitoestrogen. Sama seperti xenoestrogen dalam bahan kimia dan pestisida, fitoestrogen diketahui dapat merusak konsentrasi sperma.
Sebuah studi terhadap 99 pria yang menghadiri klinik kesuburan menemukan bahwa asupan kedelai yang lebih tinggi dikaitkan dengan konsentrasi sperma yang lebih rendah. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dan dibahas di Harvard Health Publishing oleh Harvard Medical School.
Namun, perlu diketahui juga bahwa efek merugikan dari diet kedelai lumayan cukup mempengaruhi karena kedelai telah disebut-sebut memiliki manfaat kesehatan seperti menurunkan kolesterol. Kedelai adalah makanan pokok banyak makanan Asia dan dapat ditemukan dalam makanan seperti edamame, alternatif daging, dan produk kedelai seperti susu kedelai.
2. Hindari Konsumsi Lemak Trans
Lemak trans dapat ditemukan dalam makanan baik sebagai lemak trans alami atau lemak trans buatan. Lemak trans alami diproduksi oleh hewan dan dapat ditemukan dalam susu dan produk daging.
Lemak trans buatan paling sering ditemukan dalam makanan olahan yang mengandung 'minyak terhidrogenasi parsial'. Sebelumnya, sebagian besar penelitian berfokus pada bagaimana lemak trans meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penelitian telah menunjukkan bahwa dampak negatif dari mengonsumsi lemak trans tidak berhenti di situ. Lemak transtelah dikaitkan dengan penurunan jumlah sperma .
Untuk mengurangi asupan lemak trans, American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk membatasi jumlah makanan yang Anda makan yang mengandung minyak nabati terhidrogenasi. Pastikan untuk memeriksanya di daftar bahan pada paket makanan.
Baca Juga: Waspada! Lemak Trans Dapat Meningkatkan Risiko Infertilitas Pada Perempuan
3. Batasi Stres
Stres adalah cara otak dan tubuh menanggapi setiap permintaan. Seiring waktu, stres yang terus-menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Stres menyebabkan ketegangan di hampir setiap bagian tubuh, jadi tidak heran hal itu memengaruhi kesuburan pria. Stres adalah salah satu penyebab paling rumit dari infertilitas pria karena diagnosis infertilitas hanya memperburuk masalah.
Stres terkait infertilitas juga dapat disebabkan oleh tekanan sosial, pengujian, diagnosis, perawatan, kegagalan, dan biaya perawatan kesuburan. Pasangan yang menjalani perawatan kesuburan diketahui mengalami kesusahan, depresi, kecemasan, dan penurunan kualitas hidup.
Teknik relaksasi seperti yoga, olahraga, dan meditasi adalah cara yang bagus untuk melawan stres, terutama stres yang berkaitan dengan kemandulan. Sebuah tinjauan dari 37 studi menemukan bahwa teknik relaksasi dapat mengurangi emosi negatif pada pasien yang menjalani perawatan medis.
4. Tidur Cukup
Semua orang butuh tidur! Banyak penelitian telah mengkonfirmasi bahwa kurang tidur dapat menyebabkan kondisi medis yang serius seperti obesitas, diabetes, dan kemandulan. Satu studi terhadap 981 pria sehat meninjau pengaruh pola tidur terhadap morfologi, jumlah, kelangsungan hidup, dan motilitas sperma.
Jumlah sperma dan tingkat kelangsungan hidup mereka lebih rendah pada pria yang dianggap 'tidur singkat' dibandingkan dengan mereka yang cukup tidur. Orang yang tidur sebentar diartikan sebagai pria yang tidur kurang dari enam jam per malam.
Motilitas sperma juga lebih rendah pada orang yang tidur pendek jika dibandingkan dengan rata-rata orang yang tidur lebih lama. Studi tersebutmenyimpulkan bahwa durasi tidur pendek dan panjang serta waktu tidur larut dikaitkan dengan gangguan kesehatan sperma.
Baca Juga: Benarkah Seks Tiap Hari Bikin Sperma Lebih Sehat?
Jika seorang pria ingin meningkatkan kesuburan, penting untuk fokus pada tidur. Pastikan tidur 7-8 jam per malam dengan kualitas yang baik dan tidur nyenyak. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tidur adalah dengan mengurangi stres seperti yang telah dibahas sebelumnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.